DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik Muhammad Said Didu memaklumi ketakutan Jokowi melakukan intervensi ke berbagai pihak yang ingin menyuarakan kebenaran. Hal tersebut ia sampaikan ketika menanggapi pertanyaan awak media soal perpindahan tempat acara Silaturahmi Kebangsaan 14 Oktober, kemarin, di Jakarta. “Karena baru kali ini saya bekerja mulai dari Pak Harto Presiden sampai Jokowi Presiden. Jadi saya paham betul bahwa kerusakan dan kesalahan yang dimiliki Jokowi itu kalau diakumulasikan dari seluruh presiden yang ada, mungkin jauh lebih tinggi daripada kesalahan seluruh presiden dari Pak Harto sampai Pak SBY,” kata Didu. “Itulah ketakutan mereka. Dan problemnya, Jokowi tidak bisa menyembunyikan kesalahan itu, karena dia pimpin negara ini dengan tiga pilar. Pilarnya dia: kebohongan, kelicikan, dan keculasan,” ia melanjutkan. Kata Didu, itu tiap hari dia (Jokowi) melakukan kebohongan. “Dan finalnya adalah ingin menjadikan dinasti untuk menutupi kebohongannya,” kata Didu. Didu kemudian
Kata Said Didu: Kesalahan Jokowi Melebihi Akumulasi Kesalahan Seluruh Presiden Yang Ada!
Oktober 15, 2024
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik Muhammad Said Didu memaklumi ketakutan Jokowi melakukan intervensi ke berbagai pihak yang ingin menyuarakan kebenaran. Hal tersebut ia sampaikan ketika menanggapi pertanyaan awak media soal perpindahan tempat acara Silaturahmi Kebangsaan 14 Oktober, kemarin, di Jakarta. “Karena baru kali ini saya bekerja mulai dari Pak Harto Presiden sampai Jokowi Presiden. Jadi saya paham betul bahwa kerusakan dan kesalahan yang dimiliki Jokowi itu kalau diakumulasikan dari seluruh presiden yang ada, mungkin jauh lebih tinggi daripada kesalahan seluruh presiden dari Pak Harto sampai Pak SBY,” kata Didu. “Itulah ketakutan mereka. Dan problemnya, Jokowi tidak bisa menyembunyikan kesalahan itu, karena dia pimpin negara ini dengan tiga pilar. Pilarnya dia: kebohongan, kelicikan, dan keculasan,” ia melanjutkan. Kata Didu, itu tiap hari dia (Jokowi) melakukan kebohongan. “Dan finalnya adalah ingin menjadikan dinasti untuk menutupi kebohongannya,” kata Didu. Didu kemudian