POLITIK

Kacau! Selain Yusril Ihza, 3 Nama Besar Ini Diduga Ikut 'Bermain' di Penambangan Pasir Laut

DEMOCRAZY.ID
Oktober 07, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Kacau! Selain Yusril Ihza, 3 Nama Besar Ini Diduga Ikut 'Bermain' di Penambangan Pasir Laut



DEMOCRAZY.ID - Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP Victor Gustaaf Manoppo mengatakan sebanyak 66 perusahaan yang mengajukan permohonan izin konsesi kepada KKP untuk pengelolaan hasil sedimentasi laut atau pasir laut.


Jumlah tersebut merupakan sisa dari 71 perusahaan yang menjadi pemohon sejak dibuka pendaftaran pada 15-28 Maret 2024. 


Menurut Gustaaf beberapa perusahaan mengundurkan diri dan ada yang tidak melengkapi persyaratan kelengkapan dokumen.


Berdasarkan hasil penelusuran Tempo seperti dikutip dari majalah Tempo edisi Ahad, 29 September 2024 lalu, terdapat nama-nama besar seperti calon kepala daerah, pengusaha nasional, hingga bekas menteri yang terafiliasi dengan sejumlah perusahaan dalam daftar itu. 


Salah satunya, yang telah terkonfirmasi, adalah Yusril Ihza Mahendra.


Nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dari Kabinet Gotong Royong (pemerintahan Megawati Soekarnoputri-Hamzah Haz) dan Menteri Sekretaris Negara dalam Kabinet Indonesia Bersatu (pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla) itu tertulis dalam akta perusahaan PT Gajamina Sakti Nusantara. 


Perlu diketahui bahwa Pendiri Partai Bulan Bintang ini juga merupakan Ketua Tim Hukum dan Wakil Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada pemilihan presiden 2024. 


Kendati demikian, tidak hanya Yusril Ihza. Terdapat nama besar lain yang menghiasi akta dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Berikut tiga di antaranya yang tercatat dalam penelusuran Tempo.


Dede Supriyadi Arief



Nama Dede Supriyadi Arief terasosiasi tidak hanya satu, melainkan dengan empat dari 66 perusahaan di dalam daftar pemohon. 


Empat perusahaan tersebut adalah PT Atlantis Indonesia Raya, PT Zayan Tambang Raya, PT Samudra Zayan Raya, dan PT Zeinzio Nusantara. 


Dede merupakan kandidat Bupati Lebak, Banten yang disokong Partai NasDem dan Partai Amanat Nasional dalam kompetisi pemilihan kepala daerah mendatang. 


Adapun, Tempo telah mendatangi rumah Dede di Billy Moon pada Kamis, 26 September 2024 dan menemui penjaga rumahnya untuk dititipi surat permohonan klarifikasi. 


Namun, kabarnya Dede belum juga memberikan tanggapan maupun keterangan ihwal keterlibatannya dengan ekspor pasir laut.


Rahmania Kannesia Dahuri


Perusahaan lain dari daftar yang menarik perhatian Tempo adalah PT Bumi Lautan Samudera. 


Di dalam akta dari perusahaan yang telah lama menggurita di usaha pemanfaatan pasir laut ini, terdapat nama Rahmania Kannesia Dahuri yang mendapuk jabatan komisaris perusahaan. 


Setelah ditelusuri lebih lanjut, diketahui bahwa Rahmania, yang juga berprofesi dokter di sebuah rumah sakit di Jakarta, adalah putri Menteri Kelautan dan Perikanan 2001-2004, Rokhmin Dahuri. 


Meski demikian, ketika dimintai tanggapan tentang asosiasinya dengan perusahaan itu, Rokhmin membantah kabar bahwa dia dan anaknya terkait dengan Bumi Lautan Samudera. 


"Wah, nama saya dan anak saya dicatut, tuh. Saya tidak tahu-menahu tentang Bumi Lautan Samudera," katanya pada Jumat, 27 September 2024. 


Sebagai tambahan informasi, Bumi Lautan Samudera tercatat sebagai perusahaan pengerukan pasir, operasi lepas pantai, dan pengembangan infrastruktur, seperti pengerukan yang ditujukan untuk pembuatan pelabuhan.


Hashim Djojohadikusumo


Nama lain yang terselip dalam daftar Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah Hashim Djojohadikusumo, adik kandung presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto. 


Nama Hashim tertulis di dalam akta perusahaan Rejeki Abadi Lestari sebagai pemilik perusahaan PT Arsari Pradana Utama atau Arsari Group yang menjadi pemegang saham terbesar. 


Adapun, usia perusahaan Rejeki Abadi Lestari baru menyentuh 1 tahun pada Agustus kemarin. 


Perusahaan ini baru berdiri di tahun lalu, tepatnya tiga bulan setelah Presiden Joko Widodo menerbitkan PP Nomor 26 Tahun 2023, lampu hijau pada praktik pengelolaan hasil laut yang kemudian diperkuat dengan dua peraturan perdagangan (Permendag) di bidang ekspor.  


Sedangkan, nama yang menduduki jabatan komisaris sekaligus pemegang saham minoritas Rejeki Abadi Lestari, tidak lain adalah putra Hashim, Aryo P.S. Djojohadikusumo. 


Meski begitu, pihak Arsari Group belum memberikan kepastian mengenai saham perusahaannya dalam Rejeki Abadi Lestari.


Seperti diketahui, lautan menyimpan banyak material endapan yang berasal dari berbagai sumber. 


Salah satu komponen di dasar laut adalah sedimen, yang merupakan kumpulan partikel atau material yang terendapkan melalui berbagai proses alam. 


Sedangkan pasir laut adalah salah satu jenis sedimen yang sering ditemukan di pesisir atau dasar laut dangkal. 


Walaupun keduanya sering dianggap sama, sebenarnya terdapat perbedaan antara sedimentasi laut dan pasir laut terutama pada asal usul hingga fungsinya dalam ekosistem.


Sumber: Tempo

Penulis blog