'Jokowi Ucapkan Terima Kasih Pada Dirinya' Oleh: Syafril Sjofyan Pemerhati Kebijakan Publik Aktivis Pergerakan 77-78, Sekjen APPTNI “Ayak ayak wae” merujuk pada ungkapan dalam bahasa Sunda untuk menggambarkan situasi di mana seseorang melakukan sesuatu tanpa hasil yang jelas. Banjir spanduk, baliho, papan reklame dipenuhi dengan ucapan “Terima Kasih pak Jokowi”. Jika diperhatikan tidak tertulis nama, grup, instasni mengucapkan pesan tersebut. Hanya ada satu pemesannya tercetak “Alap-alap Jokowi”. Waduh. Terakhir masa jabatan Jokowi masih melakukan pencitraan. Perilaku yang bisa dianggap sebagai gila pencitraan. Gila pencitraan merujuk pada perilaku yang sangat terobsesi untuk menciptakan atau mempertahankan citra tertentu di masyarakat. Terkait kebutuhan untuk diterima, atau butuh pengakuan sosial. Perilaku melibatkan manipulasi informasi atau penyajian diri yang tidak sepenuhnya jujur. Karena setahun ini jangankan masyarakat banyak. Pendukung Jokowi pun sudah kecewa terhadap
'Jokowi Ucapkan Terima Kasih Pada Dirinya' Oleh: Syafril Sjofyan Pemerhati Kebijakan Publik Aktivis Pergerakan 77-78, Sekjen APPTNI “Ayak ayak wae” merujuk pada ungkapan dalam bahasa Sunda untuk menggambarkan situasi di mana seseorang melakukan sesuatu tanpa hasil yang jelas. Banjir spanduk, baliho, papan reklame dipenuhi dengan ucapan “Terima Kasih pak Jokowi”. Jika diperhatikan tidak tertulis nama, grup, instasni mengucapkan pesan tersebut. Hanya ada satu pemesannya tercetak “Alap-alap Jokowi”. Waduh. Terakhir masa jabatan Jokowi masih melakukan pencitraan. Perilaku yang bisa dianggap sebagai gila pencitraan. Gila pencitraan merujuk pada perilaku yang sangat terobsesi untuk menciptakan atau mempertahankan citra tertentu di masyarakat. Terkait kebutuhan untuk diterima, atau butuh pengakuan sosial. Perilaku melibatkan manipulasi informasi atau penyajian diri yang tidak sepenuhnya jujur. Karena setahun ini jangankan masyarakat banyak. Pendukung Jokowi pun sudah kecewa terhadap