'Jokowi Terperosok dan Tenggelam'
Oleh: Sutoyo Abadi
Koordinator Kajian Politik Merah Putih
MENJELANG Jokowi lengser dari jabatannya, muncul macam masalah menimpanya. Akhir-akhir ini muncul dari beberapa analisa politik tentang misteri Jakowi terperosok dan tenggelam justru datang dari dalam keluarga Jokowi sendiri.
Misteri tersebut adalah ide, gagasan, rekayasa Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden dari mana bisa muncul dan dipaksakan sampai menyandang sebagai anak haram konstitusi.
Sebagian pengamat menggunakan teori “Queen Bee Syndrome” . Istilah ini digunakan untuk menggambarkan fenomena di mana seorang wanita yang merasa memiliki posisi berkuasa, bisa melakukan tekanan.
Queen bee syndrome disebut-sebut hanya mitos belaka, dan pemikiran itu sangatlah ketinggalan zaman.
Sekadar meminjam teori ini salah satu ciri-ciri yang dimiliki oleh perempuan dengan queen bee syndrome "memiliki cara memimpin yang maskulin yaitu menindas, agresif, bossy, sombong, dan kasar.
Ini bisa terjadi konon tersadap bahwa Iriana mendesak suaminya karena masih memiliki kekuasaan agar menempatkan dan harus bisa apapun caranya Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden.
Sebagai istri bahkan merasa ikut memiliki kekuasaan, Jokowi terdesak atau justru sependapat dengan saran istrinya melangkah dengan berbagai rekayasa antara lain menekan KPK harus bisa meloloskan Gibran maju sebagai Cawapres bersama Prabowo pada Pilpres 2024.
Metode ini berguna jika, saat mengetahui tanda-tanda pertama queen bee, Jokowi saat itu bisa menghentikan ambisi Iriana yang mengira Gibran sebagai Cawapres bisa sebagai penyelamat keluarga.
Inilah awal semua usaha keras yang ia lakukan Jokowi akhirnya hancur berantakan imbas ambisi Iriana sendiri.
Semua pencitraan , branding, drama yang dilakukan oleh Jokowi selama ini terperosok tidak membuahkan hasil apapun bagi kelangsungan ambisi kekuasaanya akhirnya terperosok dan tenggelam
Keluarga Jokowi sangat mungkin tidak menduga Kaskus Fufufafa muncul justru menjelang pelantikan Gibran sebagai Cawapres, diterjang serangan rakyat seperti sunami meminta pelantikannya Gibran harus dibatalkan
Jokowi terperosok petaka hancurnya kerajaannya hanya tinggal menyisakan hari, bahkan setelah tanggal 20 Oktober 2024 akan dimulailah permainan yang baru, di mana Jokowi hanya bisa pasrah menunggu penghakiman rakyat atas segala dosa yang ia perbuat selama 10 tahun menjabat sebagai Presiden. ***