'Indonesia Dipimpin Orang Gila, Makzulkan Gibran!'
Oleh: Memet Hakim
Pengamat Sosial
Dewan Penasihat Aliansi Profesional Bangkit
Aliansi Pejuang dan Purnawirawan TNI
Ternyata Indonesia dipimpin oleh orang orang gila, ini dikemukakan saat para anggota BARA KEMANG menemui pimpinan DPD-RI tanggal 28 Oktober 2024.
Apresiasi untuk seluruh tim tersebut yang telah secara berani dan “clear” menyampaikan agar Gibran harus dimakdzulkan karena tindakan tercela (menyerang Prabowo dan keluarganya, mengumbar kata-kata mesum/jorok, dan penggemar situs porno) .
Tuntutan ini bukan tuntutan baru, tetapi bukti bahwa Gibran adalah 100 % pemilik akun Fufufafa yang disampaikan oleh ahli IT dan mantan Menteri KRMT Roy Suryo adalah baru.
Dr, Tifa secara resmi menyampaikan diagnosanya sebagai dokter yang mempunyai kompetensi bahwa Gibran mengalami penyakit jiwa yang disebut “Skizofrenia” yaitu adalah gangguan mental yang disebabkan oleh kelainan otak, yakni penyakit gangguan jiwa, ini juga baru.
Skizofrenia merupakan gangguan kejiwaan yang membuat pengidapnya sulit membedakan antara kenyataan dan khayalan.
Penyakit ini sering disebut ODGJ adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku yang bermakna.
ODGJ biasanya muncul menjelang pemilu, yang menjadi sasaran adalah para ustad di pesantren, tetapi kali ini adalah Gibran anaknya Jokowi, mungin saja sasarannya Prabowo yang dia benci sejak 10 tahun yang lalu.
Didalam pikirannya jika hormonnya sedang meningkat, biasanya malam hari, Gibran membayangkan Prabowo di bawa ke puncak gunung Semeru kemudian mengelinding kebawah seperti seekor landak.
Tidak diragukan lagi bahwa Gibran memang tidak suka kepada Prabowo dan keluarganya, ini sangat berbahaya jika Gibran memerintahkan loyalis Jokowi untuk menghabisi Prabowo dengan berbagai cara.
Orang yang mengalami ODGJ tentu tidak akan merasa bersalah melakukan kejahatan seperti itu, apalagi Gibran yang sudah sejak lama tidak menyukai Prabowo dan keluarganya.
Dari uraian dokter Tifa, Roy Suryo, Mayjen Soenarko, Refly Harun, Rizal Fadilah dan seluruh aanggota tim Bara Kemang, menunjukkan tidak ada keraguan lagi bahwa memang Gibran Rakabuming Raka adalah Fufufafa yang selama ini tidak diakuinya.
Watak pembohong Gibran mung diwariskan oleh sang ayah Joko Widodo yang resmi bergelar The King of Lips Service dari mahasiswa UI. Selain itu juga ditenggarai ijazahnya SMA tidak jelas dan ketidak sehatan rohani serta rasis.
Bara Kemang yang terdiri dari Aktivis, Ulama, Cendekiawan, Purnawirawan, Emak-emak , pegiat Demokrasi dan pemimpin Ormas “mengusulkan kepada DPR agar membentuk Pansus Angket Fufufafa.”
Nah jika Gibran mengalami gangguan jiwa, artinya jika Prabowo tetap melindunginya dan tetap mempertahankan Gibran sebagai wakilnya tentu Prabowo juga sudah gila.
Menkoinfo sebelum ini yang mencoba melindungi Gibran dengan menyebut Fufufafa bukan Gibran dan diduga menghilangkan banyak arsip percakapan, bisa digolongkan gila dan jahat, bahkan bisa dituduh ingin menghancurkan negara Indonesia ini dengan menjaga Gibran sebagai Wapres.
Tidak kurang gilanya ada Menteri dan ketua partai sampai mencium tangannya Gibran sang ODGJ.
Dilain pihak Ketua DPR dan jajarannya, Ketua MPR dan jajarannya semua sudah gila juga, jika tetap ingin mempertahankan Gibran sebagai wapres.
Para Ketua partai juga tentu sudah sama-sama gila jika tidak mendukung Hak Angket atau Pansus yang diusulkan oleh Bara Kemang.
Jika ditarik ke bawah lagi tentu rakyat yang memilih anggota Dewan dan partai itulah yang sudah gila, karena telah memilih anggota parta dan partai yang gila.
Bayangkan jika dari atas sampai kebawah sudah gila semua, yang waras sudah menjadi minoritas, apa yang akan terjadi dengan negeri ini.
Beruntung masih ada orang waras yang berani mengingatkan pemerintah, DPD/DPR dan MPR agar tidak mempertahankan ODGJ memimpin bangsa dan negara yang super besar ini.
Indonesia puluhan kali lebih besar dari Malaysia dan ratusan kali lebih besar dari Singapore atau sebesar Eropa Barat tentu tidak pantas memiliki wapres yang terganggu jiwanya seperti itu, apalagi ditenggarai melakukan korupsi dan KKN.
Terlalu berbahaya jika Prabowo berhalangan tetap, digantikan oleh Gibran. Makdzulkan Gibran sesegera mungkin adalah solusi terbaik untuk bangsa dan negara Indonesia.
Prabowo harus berjiwa besar melepaskan Gibran untk kepentingan Bangsa dan negara, melepaskan anggota kabinet pendukung Gibran.
Prabowo jadilah diri sendiri, tidak usah kuatir terhadap oligarki dan Jokowi, tunjukan ketegasan dan kekuatan anda sebagai pemimpin. ***
Bandung, 29 Oktober 2024