POLITIK

Hasto Sindir Bobby: Partai Yang Besarkan Aja Ditinggalkan, Apalagi Rakyat!

DEMOCRAZY.ID
Oktober 07, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Hasto Sindir Bobby: Partai Yang Besarkan Aja Ditinggalkan, Apalagi Rakyat!



DEMOCRAZY.ID - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyindir calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution dengan mengatakan kalau partai yang membesarkannya saja ditinggalkan apalagi rakyat kecil.


"Bagi PDIP politik itu diisi nilai-nilai moral etika dan Budi pekerti. Kalau partai yang membesarkan saja pun ditinggalkan, apalagi rakyat kecil," ujar Hasto dalam Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) Pemenangan Pilkada Serentak 2024 PDI Perjuangan Sumut di Hotel Adi Mulia Medan, Minggu (6/10).


Menurut Hasto masyarakat Sumut sudah cerdas menentukan pilihannya di Pilgub Sumut 2024. 


Menurut dia masyarakat Sumut bisa membedakan mana calon pemimpin yang punya komitmen dan mana yang hanya memilih jalan pintas untuk mencari kekuasaan.


"Sehingga kami percaya di Sumut dengan tradisi diskusi yang begitu kuat, kecerdasan dan logika yang begitu tinggi, masyarakat bisa melihat mana pemimpin jalan pintas, dan punya komitmen bagi rakyat bangsa dan negara kemajuan di Sumatera Utara," ujar Hato.


Hasto meyakini pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut yang diusung bersama Partai Hanura, Ummat, Buruh, Gelora Indonesia, dan PKN, yakni Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala, akan memenangi kontestasi Pilgub Sumut 2024.


"Sehingga di bawah kepemimpinan Pak Edy Rahmayadi dengan pengalamannya yang sangat luas sebagai prajurit dibantu oleh pak Hasan Basri Sagala dapat membangun harapan bagi kemajuan Sumut," tegasnya.


Hasto: Edy-Hasan Akan Menang Kesatria, Bukan karena Nama Ayahnya


Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala yang diusung partainya akan menang di Pilgub Sumut 2024 melawan rivalnya Bobby Nasution-Surya. 


Dia menyebut Edy-Hasan akan menang secara terhormat, bukan karena mengandalkan nama orangtua.


"Edy-Hasan akan menampilkan dirinya menang secara terhormat, dan menang sebagai kesatria jangan menang karena menggunakan nama ayahnya," kata Hasto dalam Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) Pemenangan Pilkada Serentak 2024 PDI Perjuangan Sumut di Hotel Adi Mulia Medan, Minggu (6/10/2024).


Hasto menambahkan pada Pemilu 2024 terjadi banyak kecurangan dengan menyalahgunakan kekuasaan negara dan sumber daya negara. Namun saat ini, terjadi banyak penolakan terhadap praktik-praktik kotor tersebut.


"Kalau kita lihat secara jernih apa yang terjadi pada pemilu 2024 diwarnai praktik-praktik penggunaan kekuasaan negara dan sumber daya negara. Rakyat tak menginginkan itu," tegasnya.


Masyarakat saat ini dikatakan sudah cerdas menilai dan memilih pemimpin sehingga tak ingin praktik-praktik kotor tersebut direplikasi pada Pilkada.


Oleh karena itu dengan kekuatan civil society, tambah Hasto, pihaknya akan mengawal kemenangan Edy-Hasan di Pilgub Sumut.


"Sekarang ada suatu penolakan yang begitu besar termasuk melalui civil society untuk menunjukkan apa yang terjadi pada pemilu yang lalu tidak direplikasi dalam pilkada," tegasnya.


Saat ditanyakan apakah partai pendukung solid memenangkan Edy-Hasan di Pilgub Sumut, Hasto tak menjawab secara gamblang. Menurut dia Edy-Hasan akan menyatu dengan kekuatan rakyat.


"Justru kita melihat dari partai-partai dan melihat reaksi dari rakyat ini terjadi arus balik. Jadi pasca upaya-upaya kekuasaan yang saat itu untuk menolak keputusan Mahkamah Konstitusi itu terjadi demo besar di Nusantara," kata Hasto.


"Inilah momentum arus balik, inilah momentum agar kekuatan rakyat itu tampil menghadapi kekuasaan dirinya termasuk menempatkan orang- orangnya di Pilkada Sumut," ujarnya lagi.


Sumber: CNN

Penulis blog