DEMOCRAZY.ID - Bisa lulus cepat dari program doktor Sekolah Kajian Stratejik dan Global-Universitas Indonesia (SKSG-UI), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, malah dicurigai.
Muncul dugaan kelulusan Bahlil pada Rabu (16/10/2024), bukan hasil perjuangan murni. Namun diduga ada kecurangan di baliknya.
Ya, wajarlah jika publik mempertanyakan betapa 'sat-setnya' Bahlil bisa menggenggam ijazah S3, dari kampus terkenal. Bahlil tercatat sebagai mahasiswa SKSG UI pada 2022.
Padahal, jabatannya sebagai Menteri Investasi/BKPM, kemudian lompat menjadi Menteri ESDM dan Ketum Partai Golkar, cukup menyita waktu dan konsentrasi.
Apalagi Bahlil masuk SKSG UI lewat jalur riset, yang mahasiswanya biasa lulus lebih lama.
Kabar Bahlil meraih gelar doktor dari SKSG UI ini, mengundang reaksi dari warganet di medsos X. Muncul kecurigaan perjokian dan penjiplakan (plagiasi).
Akun X @IbrahimNiar misalnya, mengecek plagiasi disertasi Bahlil menggunakan aplikasi Turnitin, perangkat lunak yang biasa digunakan untuk mendeteksi plagiarisme dalam karya tulis
Hasilnya, semakin menguatkan dugaan disertasi Bahlil berjudul "Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia", menjiplak karya orang lain.
Ditunjukkan dengan similirity index mencapai 95 persen dengan karya yang ditulis mahasiwa asal UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
"Mungkin teman-teman yang dari kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bisa bantu ngecek di perpustakaan. Adakah judul penelitian yang mirip-mirip?? Btw ini turnitin udah filter exclude quote + biblio turn on ya," tulis X @IbrahimNiar.
Sementara itu, ada netizen yang menelusuri dan menemukan karya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang diduga dijiplak disertasi Bahlil.
Karya mahasiswa itu berjudul 'Pengelolaan Nikel oleh Perusahaan Pertambangan di Indonesia.'
Karya itu dibuat mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
"Ini pak https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/62694
Aku nebak ini karena
1. Kampus yang dirujuk turnitin sama
2. Pembahasannya sama," tulis akun @sigitbagasp.
Warganet lain juga melakukan pengecekan. Termasuk, Hisbulloh Huda lewat akun @hisalbashri, ikut mengecek dan hasilnya sama.
"Saya coba convert dari pdf ke word dulu, lalu saya coba cek lewat akses turnitin temen-exclude quotes & bibliography ON-hasilnya demikian. Barangkali ada yang punya akses turnitin juga, coba bantu cek-in juga untuk cross-check," sambungnya.
Berdasarkan hasil pengecekan itu diketahui, bahwa disertai Bahlil sama dengan skripsi milik mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bernama Pingki Pratiwi berjudul "Environmen Social Governance dalam Implementasi Pengelolaan Nikel oleh Perusahaan Pertambangan di Indonesia."
Skripsi itu ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana hukum. Selain Bahlil, kasus ini bikin malu UI.
[DOC]
Begini.....
— Niar Ibrahim Rose (@IbrahimNiar) October 18, 2024
Mungkin teman" yang dari kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bisa bantu ngecek di perpustakaan.
Adakah judul penelitian yang mirip"??
Btw ini turnitin udah filter exclude quote + biblio turn on ya... pic.twitter.com/2PyEoqTqM4
Lebih detail pic.twitter.com/EXtfoN3pJu
— Niar Ibrahim Rose (@IbrahimNiar) October 18, 2024
Confirmed yang di UIN baru disubmit 2 hari yang lalu.
— Ardianto Satriawan (@ardisatriawan) October 18, 2024
Jadi:
1) Disertasinya udah ada yang ngecek di turnitin, pake akun UIN,
2) Kesimpen di repo,
3) Kita bandingin hari ini.
Jadi 95% itu karena dibandingkan sama dirinya sendiri.
***
Kalau itu diexclude, nextnya cuma 7% ya… https://t.co/oDUOM96l2I pic.twitter.com/42EMlnJVh5
dlm penelitian itu wajar dibantu orang lain (kolaborator/asisten peneliti) tetapi hasil karya hrs cantumkan orang2 itu sbg penulis. beda dgn gelar doktor yg diterima seseorang utk dia sendiri. karya itu (konsep,data,analisis) hrs dikerjakan sendiri. gak boleh pake penulis hantu👻 https://t.co/egiLRg1hHm
— Joel Picard (@sociotalker) October 18, 2024
barusan ngecek disertasi bahlil. similarity index 14%. jadi cukup otentik. setelah itu sy baca isinya. sorry to say ini karya tulis yg lbh pas jadi laporan proyek. kerangka teoretis terasa tempelan. analisis dangkal. gk ada kebaruan yg substansial. mungkin ini standar UI. pic.twitter.com/vitjkm3FsB
— Joel Picard (@sociotalker) October 18, 2024
Sumber: Inilah