DEMOCRAZY.ID - Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi mencetak banyak rekor saat menjabat jadi orang nomor satu di negara ini.
Mulai dari pembangunan infrastruktur yang masif, hutang yang bengkak hingga ribuan triliun rupiah, sampai pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Tentu Jokowi tak seperti presiden sebelumnya yang terkesan takut untuk memindahkan ibu kota.
Dalam hitungan jam Jokowi segera pensiun, apakah banyak orang yang kehilangan? Pasti, terutama yang mengagumi senyum dan kesederhanaannya. Namun, untuk kesederhanaan ini penilaian publik bisa berbeda.
Yang pasti publik ingin tahu berapa sih kekayaan Jokowi saat pensiun, karena dari situ bisa terukur kejujuran seseorang.
Perbandingannya cukup fair yakni Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang sama-sama dua periode.
Berdasarkan data yang bergulir di medsos dalam situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Komisi Pemberantasan Korupsi (e-LHKPN KPK), kekayaan Jokowi mencapai Rp95,82 miliar pada 31 Desember 2023.
Bagaimana dengan sekarang? Tentu makin meningkat, namun datanya belum tercatat.
Untuk harta per 2023 saja, kekayaan Jokowi naik tajam, karena pada 2014 yaitu Rp33,47 miliar.
Artinya, harta kekayaan Jokowi naik sebanyak Rp62,34 miliar selama menjadi orang nomor satu di Indonesia, atau naik 186,2 persen.
Secara tahunan, pundi harta kekayaan Jokowi memang selalu meningkatkan.
Perinciannya: Rp33,47 miliar pada 2014, naik menjadi Rp49,06 miliar pada 2017 (2015-2016 tidak tersedia datanya), naik lagi ke Rp54,71 miliar pada 2019 (2018 tidak tersedia data).
Pada 2020 harta Jokowi menjadi Rp63,61 miliar, tepatnya saat awal pandemi virus corona.
Memasuki pandemi virus corona yang meruntuhkan ekonomi nasional, harta Jokowi naik lagi menjadi Rp71,47 miliar pada 2021.
Pada 2022 harta Jokowi loncat lagi menjadi Rp82,36 miliar, dan lonjakan sangat berarti pada 2023 yakni Rp95,82 miliar.
Publik pasti bertanya dalam hati, lonjakan harta itu datang dari mana? Tentu Jokowi dan Tuhan yang tahu.
Apabila diperinci menurut data terakhir, harta kekayaan Jokowi terdiri dari tanah dan bangunan sebesar Rp74,19 miliar pada 2023.
Dia memiliki koleksi tanah dan bangunan di Sukoharjo, Surakarta, Karanganyar, Sragen, Boyolali, dan Jakarta Selatan.
Lalu, Jokowi mempunyai koleksi alat transportasi dan mesin senilai Rp432 juta seperti satu mobil Suzuki Pick Up tahun 1997, dua mobil Isuzu Truck masing-masing tahun 2002, satu motor Yamaha Vega tahun 2001, dua mobil Mercedes Benz Sedan tahun 2004 dan 1996, satu mobil Nissan Grand Livina Minibus tahun 2010, dan satu Mobil Nissan Juke Minibus tahun 2012.
Jokowi juga punya harta bergerak lainnya sebesar Rp356 juta; serta kas dan setara kas senilai Rp20,83 miliar. Dia tidak mempunyai utang maupun surat berharga.
Jika dibandingkan dengan harta kekayaan SBY saat pensiun, bagaimana?
Harta kekayaan terakhir SBY yang tercatat di e-LHKPN KPK sebesar Rp13,98 miliar per 5 November 2014.
Jelang masa jabatannya sebagai presiden berakhir, SBY tercatat memiliki tanah dan bangunan senilai Rp5,47 miliar yang tersebar di empat titik di Bogor.
Pendiri Partai Demokrat ini juga memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp550 juta, yang terdiri dari satu mobil Toyota Hiace Commuter tahun 2010, satu mobil Range Rover tahun 2002, dan satu motor Suzuki Tornado tahun 1997.
Dia juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp1,23 miliar yang terdiri dari logam mulia, batu mulia, hingga barang-barang seni dan antik.
Kemudian, SBY memiliki giro dan setara kas senilai Rp6,71 miliar. Dia tidak memilki surat berharga dan piutang.
Berarti harta kekayaan Jokowi (Rp95,82 miliar) jauh lebih banyak hingga Rp81,84 miliar atau setara 6,8 kali lipat daripada harta kekayaan SBY (Rp13,98 miliar) ketika pensiun.
Sekarang kita tengok harta kekayaan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Kenaikan harta kekayaan turut dirasakan Gibran, yang akan dilantik menjadi wakil presiden pada 20 Oktober 2024.
Selama menjabat sebagai wali kota Solo pada 2020-2024, harta kekayaan Gibran ikut naik.
Pada awal jabat tahun 2020, harta kekayaan Gibran Rp21,15 miliar.
Data terakhir pada 31 Desember 2023, harta kekayaan yang dilaporkan Gibran senilai Rp25,58 miliar, naik Rp4,43 miliar atau 20,9 persen.
Apabila dibandingkan dengan ayahnya, harta Jokowi senilai Rp63,62 miliar pada 2020 berhasil naik menjadi Rp95,82 miliar pada 2023.
Artinya, dalam periode yang sama dengan pencatatan kekayaan Gibran dalam LHKPN atau periode 2020-2023, kekayaan Jokowi naik 50,61 persen.
Sebelum masuk ke dunia politik, Gibran memang lebih dikenal sebagai pebisnis mulai dari sektor kuliner hingga teknologi. Contoh bisnisnya yaitu katering Chili Pari hingga start-up Kerjaholic.
Kendati demikian, tidak sedikit usaha yang dirintis Gibran kini seperti tak terdengar lagi kabarnya, sebut saja bisnis kuliner Siapmas, Goola, Ternakopi, aplikasi teknologi untuk bantu UMKM yaitu Madhang.
Sumber: Tribun