DEMOCRAZY.ID - Staf Khusus (Stafsus) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2014-2016, Said Didu, menjelaskan secara blak-blakan terkait kasus papa minta saham dalam Podcast Dialektika Madilog Forum Keadilan di Forum Keadilan TV.
Didu mengatakan bahwa keberaniannya timbul ketika dirinya merasa tertipu oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2015, mengenai kasus papa minta saham yang berkaitan dengan Setya Novanto (Setnov).
“Pada saat itu kami dengan pak Sudirman Said membongkar papa minta saham, yang mengaitkan Setya Novanto. Setelah itu, ada perintah agar ini dihentikan,” ujar Said Didu, dalam Podcast Dialektika Madilog Forum Keadilan di Forum Keadilan TV, dikutip pada Minggu, 10/6/2024.
Sebagai informasi, kasus renegosiasi kontrak karya PT Freeport Indonesia, yang dikenal sebagai skandal ‘Papa Minta Saham’ yang terjadi pada 2015 menarik perhatian publik pada saat itu.
Dalam sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) yang menghadirkan Sudirman Said pada 2/12/2015 lalu, membawa rekaman lengkap pembicaraan renegosiasi kontrak Freeport yang melibatkan Setnov, Muhammad Riza Chalid dan Maroef Syamsudin yang diperdengarkan dalam sidang dan ditayangkan secara langsung.
Rekaman pembicaraan yang direkam ketiganya ketika bertemu di Pacific Place di kawasan SCBD, Jakarta Selatan (Jaksel) juga menyebutkan sejumlah tokoh-tokoh penting negara dari Hatta Rajasa, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Darmawan Prasodjo, Luhut Binsar Pandjaitan, hingga sosok Presiden dan Wakil presiden pun turut disebut.
Nama-nama lain pun juga disebut yakni Hanura Wiranto, Fadli Zon, Fahri Hamzah, Surya Paloh, Tito Karnavian, bos Freeport-Mcmoran, James R. Moffet, Marciano Norman, pada saat itu Komjen (Purn) Syafruddin (Temenggung) dan Karni Ilyas.
Didu secara eksklusif dalam podcast Dialektika Madilog Forum Keadilan mengungkapkan bahwa aktor utama dalam kasus ‘Papa Minta Saham’ hadir dalam nikahan putra Jokowi di Solo.
“Ini dihentikan dan yang menarik orang yang kita tuntut itu, ini baru saya kali ini saya buka pada saat nikahan putranya pak Jokowi di Solo, orang aktor utama papa minta saham itu menjadi tamu VIP di Solo dan dikasih kesempatan foto hanya dengan keluarga. Disitu saya bilang ini betul-betul pembohong besar,” ungkapnya.
Ia juga turut menyebut bahwa aktor utama dalam kasus tersebut merupakan mafia Freeport.
Rekaman yang menyebutkan nama Presiden, kata Didu, juga membicarakan berapa bagian yang akan didapatkan untuk Presiden.
“Saya dapatkan rekaman bahwa ini ada bagi-bagi saham termasuk menyebutkan nama Presiden dapat berapa, ini berapa ya semua kan, dengan Setya Novanto dengan itu kan, terus kita lapor, pak Sudirman Said lapor, “pak kita yang harus bongkar”, setelah diujung dia minta berhenti, jangan dibongkar,” katanya.
“Setelah itu, dia minta pak Sudirman Said menyatakan, “sebentar pak ini masalahnya rekaman itu ada di Said Didu, semua dokumen ada di Said Didu, Said Didu bukan orang gampang”, Saya dipanggil lah menghadap disuruh bukan beliau tapi ada seseorang, nggak usah disebutkan, ini bapak Presiden minta dihentikan, saya marah,” sambungnya.
Didu mengaku bahwa dua penyebab ini menjadi faktor kemarahan dirinya kepada Jokowi. Menurutnya,
“Nah bapak saya tuh selalu menyatakan pusat sumber segala kejahatan adalah kebohongan dan saya tahu persis ini adalah pembohong, Presiden kita ini pembohong,” tuturnya.
Mengingat pernyataan yang disampaikan oleh Jokowi sehari sebelum pernikahan anak dari Setnov, Didu mengatakan bahwa kala itu Jokowi mempertimbangkan untuk menghadiri acara tersebut.
“Dia lagi pusing, apakah hadir atau tidak. Makanya dia kalau kita, dia berhasil menekan kita untuk menghentikan maka dia kemungkinan mau hadir, malam Minggu itu setengah enam dia pidato, namaku ora sudi dipakai-pakai di papa minta saham, disitu saya, orang ini munafik saya bilang dia baru neken kita untuk menghentikan tapi pura-pura jadi pahlawan, ini yang saya sedihkan, karena begini kita harus memberikan pelajaran,” pungkasnya.
[VIDEO]
Sumber: ForumKeadilan