DEMOCRAZY.ID - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah resmi mendukung Jenderal TNI Purnawirawan Andika Perkasa sebagai calon gubernur untuk Pilkada Jawa Tengah 2024.
Jenderal Andika akan bersanding dengan mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.
Lawan mereka di kontestasi ini adalah pasangan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), yaitu mantan Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi, yang dikabarkan akan berduet dengan Taj Yasin Maimoen, eks Wakil Gubernur Jawa Tengah dan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Ketika membandingkan kedua kandidat, latar belakang pendidikan menjadi salah satu aspek yang menarik.
Pendidikan Andika Perkasa
Karier gemilang Andika Perkasa didukung oleh berbagai pendidikan prestisius. Jenderal Andika memiliki sederet gelar akademis, yakni SE, MA, MSc, MPhil, dan PhD.
Selain menjalani pendidikan militer di Indonesia, dia juga belajar di institusi ternama di Amerika Serikat.
Di Indonesia, ia menempuh pendidikan di Sesarcab Infanteri, Seskoad, Sesko TNI, serta Lemhannas RI.
Sementara di AS, ia belajar di The Military College of Vermont di Norwich University dan National War College, National Defense University, Washington DC, dan The Trachtenberg School of Public Policy and Public Administration di George Washington University, Washington DC.
Pendidikan Ahmad Luthfi
Ahmad Luthfi, seorang perwira tinggi Polri dengan pengalaman luas di bidang intelijen keamanan, memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda.
Setelah menamatkan pendidikan dasar dan menengah, ia masuk Pendidikan Kepolisian Sepa Milsuk Polri pada tahun 1989.
Dia juga meraih gelar sarjana pada tahun 1990 dan menyelesaikan beberapa pendidikan kejuruan di Polri seperti Diktap Polri (1992), Daspa Serse (1994), dan Dikjur Pa Provos (1995), serta berhasil mendapatkan gelar magister pada tahun 1995.
Pendidikan lanjutan di Polri yang ia tempuh meliputi Selapa Polri (2000), Sespim Polri (2005), serta Lemhannas PPRA pada 2017.
Dari segi pendidikan, kedua kandidat menunjukkan pendekatan yang berbeda.
Andika Perkasa menonjol dengan gelar akademis dan pendidikan internasional di bidang militer dan kebijakan publik.
Sementara itu, Ahmad Luthfi menekankan spesialisasi di kepolisian dan intelijen keamanan dalam negeri dengan berbagai pendidikan kepolisian dan keamanan yang mendukung pengabdiannya di institusi Polri.
Persaingan ini menunjukkan perbedaan latar pendidikan antara seorang jenderal dengan latar militer internasional dan seorang polisi dengan pengetahuan intelijen dan keamanan dalam negeri.
Sumber: Suara