Baliho ‘Terima Kasih’ Jokowi: Propaganda Murahan Sang Pemimpin Narsistik? Dalam beberapa minggu terakhir, pemandangan baliho bertuliskan “Terima Kasih Jokowi” semakin marak terlihat di berbagai sudut kota. Bagi sebagian orang, ini mungkin terlihat seperti penghormatan dari rakyat kepada pemimpinnya. Namun, siapa yang sebenarnya diuntungkan dari pemasangan baliho-baliho ini? Apakah ini benar-benar ekspresi tulus dari rakyat atau sekadar upaya terencana oleh lingkaran dalam Jokowi untuk mengangkat citra yang sedang runtuh? Pertama-tama, mari kita tinjau narasi di balik baliho ini. Ungkapan “terima kasih” biasanya datang dari bawah, dari rakyat yang merasa puas dengan kepemimpinan seorang tokoh. Namun, baliho-baliho ini tampaknya tidak menggambarkan kenyataan di lapangan. Kinerja Jokowi, yang dalam banyak hal dinilai amburadul, bertolak belakang dengan pesan yang ingin disampaikan baliho tersebut. Alih-alih dipandang sebagai pemimpin yang berhasil, Jokowi justru terus dikritik atas ke
Baliho ‘Terima Kasih’ Jokowi: Propaganda Murahan Sang Pemimpin Narsistik? Dalam beberapa minggu terakhir, pemandangan baliho bertuliskan “Terima Kasih Jokowi” semakin marak terlihat di berbagai sudut kota. Bagi sebagian orang, ini mungkin terlihat seperti penghormatan dari rakyat kepada pemimpinnya. Namun, siapa yang sebenarnya diuntungkan dari pemasangan baliho-baliho ini? Apakah ini benar-benar ekspresi tulus dari rakyat atau sekadar upaya terencana oleh lingkaran dalam Jokowi untuk mengangkat citra yang sedang runtuh? Pertama-tama, mari kita tinjau narasi di balik baliho ini. Ungkapan “terima kasih” biasanya datang dari bawah, dari rakyat yang merasa puas dengan kepemimpinan seorang tokoh. Namun, baliho-baliho ini tampaknya tidak menggambarkan kenyataan di lapangan. Kinerja Jokowi, yang dalam banyak hal dinilai amburadul, bertolak belakang dengan pesan yang ingin disampaikan baliho tersebut. Alih-alih dipandang sebagai pemimpin yang berhasil, Jokowi justru terus dikritik atas ke