POLITIK

Baliho 'Terima Kasih Jokowi' Bertebaran Tanpa Ma'ruf Amin, Ada Apa?

DEMOCRAZY.ID
Oktober 19, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Baliho 'Terima Kasih Jokowi' Bertebaran Tanpa Ma'ruf Amin, Ada Apa?



DEMOCRAZY.ID - Tinggal menghitung hari saja, masa jabatan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden telah habis. Posisinya akan digantikan oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto.


Tepat pada 20 Oktober 2024, Prabowo Subianto akan resmi dilantik sebagai Presiden, dan Gibran Rakabuming Raka menjadi Wakil Presiden, periode 2024-2029.


Jelang akhir masa jabatannya, jalan-jalan strategis di Ibu Kota mendadak dipenuhi oleh Baliho bertuliskan ‘Terima Kasih Jokowi’.


Anehnya, Baliho-baliho yang sudah terpasang dengan background warna merah itu hanya ada foto Jokowi sebagai presiden.


Sementara foto Wakil Presiden, Ma’ruf Amin justru tidak tercantum untuk mendampingi Jokowi. Padahal, seharusnya kedua foto presiden dan wakil presiden lah yang terpasang.


Di dalam baliho lainnya justru terpasang foto Jokowi dengan sang istri, Ibu Iriana Jokowi, Prabowo dan Gibran.


Adanya puluhan Baliho ‘Terima Kasih Jokowi’ yang terpasang ini menggelitik seorang Rocky Gerung.


Ia tak habis pikir lagi dengan pola pikir Jokowi, pasalnya dalam baliho tersebut tidak tercantum gambar Pak Ma’ruf Amin.


“Sekarang kita liat bagaimana Jokowi menyelamatkan diri, dia pasang di semua sudut kota itu, gambar tentang dia sendiri,” ujar Rocky.


“Bayangin coba, Pak Ma’ruf Amin nggak ada di situ itu,” tambahnya.


Rocky Gerung menilai bahwa langkah memasang Baliho ‘Terima Kasih Jokowi’ jelang lengser ini justru menunjukkan bahwa Jokowi sudah mulai ketar-ketir.


“Dia cuman pasang sendiri dan disuruh supaya di pasang di tempat-tempat strategis menjelang dia lengser,” ucapnya.


“Kan itu menunjukkan dia takut sendiri kan, jadi ketakutan itu di billout oleh psikologi bahwa dia masih dielu-elukan,” tambahnya.


Rocky menegaskan bahwa kini masyarakat Indonesia sudah terlukai batinnya oleh perilaku Jokowi. Dendam seperti ini tentu tidak bisa hilang begitu saja bak tersapu angin.


“Masyarakat Indonesia itu punya semacam dendam terhadap Presiden Jokowi, bukan dendam politik, tetapi dendam perilaku beliau,” ujarnya.


“Membujuk rakyat itu memang agak susah, Yang diinget publik itu cuma kebohongan Jokowi,” tandasnya.




Sumber: Suara

Penulis blog