HOT NEWS POLITIK TRENDING

Bahlil Lahadalia Bilang Menjadi Oligarki Itu Enak, Pengamat Politik: Orang Ini Betul-Betul Perusak Bangsa!

DEMOCRAZY.ID
Oktober 14, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
POLITIK
TRENDING
Bahlil Lahadalia Bilang Menjadi Oligarki Itu Enak, Pengamat Politik: Orang Ini Betul-Betul Perusak Bangsa!



DEMOCRAZY.ID - Kelakar Bahlil Lahadalia yang menyebut menjadi bagian oligarki enak kembali mencuat ke publik. Hal itu mendapat kritik dari Muhammad Said Didu.


Didu terang-terangan mengkritik Menteri Investasi sekaligus Ketua Umum Partai Golkar itu secara keras. Ia bahkan menyebut Bahlil perusak bangsa. 


“Orang ini betul-betul perusak bangsa,” ungkapnya dikutip dari unggahannya di X, Minggu (13/10/2024).


Kelakar Bahlil dimaksud saat ia hadir dalam acara Simposium Demokrasi dan Deklarasi Pemilu damai yang dihadiri mahasiswa di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Sabtu (23/12/2023).


"Jadi saya mau menyampaikan kepada kalian, jangan coba coba bilang kalau kita-kita oligarki, tunggu kalian semua tunggu. Begitu kalian jadi pejabat, jadi orang kaya, mungkin kelakuan kalian akan lebih jahat dari pada saya," kata Bahlil dalam video itu.


Bahlil menceritakan pengalamannya sebelum menjadi politisi. Ia bilang saat aktivis masih miskin. Saat itu, ia mengaku saat melihat mobil bagus langsung marah.


"Dulu kita mau makan bakso aja boleh, sekarang makan di bintang lima boleh. Enak juga barang ini. Dulu kita benci pake pengawal, begitu jadi Menteri ada pengawal. Ah paten juga barang ini ya," ujarnya.


Ia menegaskan punya kekuasaan adalah kemewahan. Sehingga buat orang cemburu.


“Saya mau sampaikan aja, memang barang-barang enak ini membuat membuat cemburu semua orang. Makanya orang punya jabatan juga, kalau ada partai yang masih pengin berkuasa tapi tiba-tiba enggak mau berkuasa, ada fitnahnya macam-macam, ya wajar saja itu terjadi," ujarnya.


[VIDEO]



Publik Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol!



DEMOCRAZY.ID - Bahlil Lahadalia mengulas dirinya yang disebut sebagai ketua umum Partai Golkar yang termuda dari lainnya. 


Dia pun menyinggung kepemimpinan sejumlah sosok yang baru dimulai saat usia 40 tahun atau mendekati itu.


"Banyak senior tanya sama saya, ketua umum Golkar ini dalam sejarah paska reformasi saya yang paling muda. Tapi saya ingin katakan sebenarnya ada lebih muda lagi, Pak SBY ketika jadi presiden, Ketua Umum Demokrat itu usianya 40 tahun," ujar Bahlil Lahadalia di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Jumat (20/9/2024).


"Mas Anas Demokrat, pertama tahun 2010 itu usianya 40 tahun. Pak Muhaimin pimpin PKB itu usianya 36 tahun. Jadi sebenarnya yang baru-baru ini mereka sudah duluan. Masa Golkar enggak boleh kita sama-sama untuk gabung antara senior dan junior," sambungnya.


Menurut Bahlil, Nabi Muhammad pun baru menerima wahyu di usia 40 tahun. Tentu pada akhirnya tidak bisa kualitas kepemimpinan hanya dilihat dari skala umur yang dinilai muda.


"Saya usia 48 tahun. Ketika mengikuti kisah perjalanan Rasulullah, Rasulullah itu mendapatkan wahyu kenabiannnya di usia 40 tahun," ucap Bahlil.


Bahlil pun mengucapkan terima kasih kepada para pengurus di masa kepemimpinan Airlangga Hartarto yang berhasil menjadikan Partai Golkar sebagai pemenang kedua Pemilu 2024 dan memperoleh 102 kursi DPR RI.


"Saya secara khusus mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pengurus lama di bawah Ketua Umum Pak Airlangga, karena 102 kursi ini adalah kerja dari pengurus di zaman Ketua Umum Pak Airlangga. Dan ke depan kami menargetkan insyallah kursi kita harus lebih baik dari sekarang. Kalau sekarang 102, kita akan perjuangkan ke depan harus lebih dari 102," Bahlil menandaskan.


Bahlil Sebut Jangan Main-main dengan Raja Jawa


Sebelumnya, dalam penyampaian visi sebagai calon ketua umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia sempat mengingatkan seluruh kader bahwa Partai Golkar telah bersepakat mendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dia juga menyinggung adanya raja Jawa yang digambarkan seolah-olah berkuasa.


"Kita sudah bersepakat Golkar mendukung pemerintah. Jangan pagi mendukung, sore setengah mendukung, malam bikin lain. Ini saya jujur saja," ujar Bahlil Lahadalia di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Rabu (21/8/2024).


Bahlil menegaskan dirinya tidak memiliki kepentingan apa pun selain membangun Partai Golkar semakin baik.


Termasuk sebagai pendukung keberlanjutan pemerintahan dari Jokowi-Ma'ruf Amin ke Prabowo-Gibran.


"Jadi kita harus lebih paten lagi. Soalnya Raja Jawa ini kalau kita main-main celaka kita. Saya mau kasih tahu saja, jangan coba-coba main-main barang ini. Waduh ini ngeri-ngeri sedap barang ini, saya kasih tau, udah waduh ini, dan sudah banyak. Sudah lihat kan barang ini kan, ya tidak perlu saya ungkapkanlah," ucap Bahlil.


Bahlil pun melanjutkan visinya untuk membuat Golkar berhasil menyukseskan Pilkada 2024 dengan kemenangan minimal 60 persen. 


Selama kepemimpinannya ke depan, partai berlogo beringin itu harus berhasil menjadi yang pertama pada Pemilu 2029.


"Kita ini harus kompak, kalau enggak kompak itu bibit dari luar gampang masuk. Saya punya pengalaman, selama lima tahun saya masuk organisasi yang tidak kompak. Jadi saya tahu betul cara-cara bagaimana membuat partai-partai itu baik atau membuat kita baik," kata Bahlil.


Di Depan Mahasiswa, Bahlil: Begitu Kalian Jadi Pejabat, Mungkin Lebih Jahat dari Saya!


Di Depan Mahasiswa, Bahlil: Begitu Kalian Jadi Pejabat, Mungkin Lebih Jahat dari Saya!


DEMOCRAZY.ID - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bergurau kepada mahasiswa bahwa para mahasiswa bisa menjadi orang yang lebih jahat dibandingkan dirinya apabila mereka mendapat jabatan kelak.


Gurauan ini disampaikan Bahlil di hadapan mahasiswa dari berbagai kampus dalam acara Simposium Demokrasi dan Deklarasi Pemilu Damai di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Sabtu (23/12/2023).


"Saya mau menyampaikan kepada kalian, jangan coba-coba bilang kalau kita-kita oligarki, tunggu kalian semua tunggu. Begitu kalian jadi pejabat, jadi orang kaya, mungkin kelakuan kalian akan lebih jahat dari pada saya," kata Bahlil, Sabtu siang.


Bahlil bercerita, sebelum menjadi seorang menteri dan pengusaha, ia juga merupakan seorang aktivis yang marah ketika melihat mobil-mobil mewah.


Bahkan, ia mengaku benci melihat mobil yang melintas dengan pengawalan hingga terpikir untuk melempari mobil tersebut.


Namun, Bahlil mengakui bahwa perasaan itu berubah ketika dia mempunyai uang sehingga bisa membeli mobil mewah, termasuk mendapat pengawalan sebagai menteri.


"Dulu kita mau makan bakso aja boleh, sekarang makan di bintang lima boleh, enak juga barang ini. Dulu kita benci pake pengawal, begitu jadi menteri ada pengawal, ah paten juga barang ini," ujar dia.


Bahlil pun mengingatkan kepada mahasiswa bahwa barang-barang mewah saja bisa membuat orang lain cemburu, apalagi bila mendapatkan jabatan.


"Memang barang-barang enak ini membuat membuat cemburu semua orang. Makanya orang punya jabatan juga, kalau ada partai yang masih pengin berkuasa tapi tiba-tiba enggak mau berkuasa, ada fitnahnya macam-macam, ya wajar saja itu terjadi," kata Bahlil.


Sumber: Fajar

Penulis blog