DEMOCRAZY.ID - Gibran Rakabuming masih menjadi bahan perbincangan warganet di media sosial hingga saat ini semenjak dugaan kepemilikan akun Kaskus Fufufafa.
Baru-baru ini, seorang warganet menyoroti kejanggalan dalam riwayat pendidikan putra sulung Presiden Jokowi tersebut.
Melalui cuitan yang dibagikan oleh akun X @DokterTifa pada Minggu (6/10/2024), pemilik akun tersebut mempertanyakan keputusan Gibran Rakabuming yang masuk ke Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak dua kali dalam lima tahun.
Sebagaimana yang diketahui, informasi yang beredar bahwa Gibran Rakabuming pindah ke Singapura untuk belajar di Sekolah Menengah Orchid Park.
Setelah lulus, suami Selvi Ananda itu kemudian mendaftar di UTS Insearch, program persiapan bagi mahasiswa asing yang ingin belajar di Universitas Teknologi Sydney, Australia.
Tetapi, Gibran memutuskan untuk kembali ke Singapura untuk menempuh pendidikan sarjana di Management Development Institute of Singapore (MDIS).
Namun dalam data yang diunggah oleh pemilik akun X tersebut, Gibran hanya bersekolah di Sekolah Menengah Orchid Park selama dua tahun, kemudian bersekolah di UTS Insearch selama tiga tahun, sehingga total Gibran Rakabuming mengenyam pendidikan SMA adalah lima tahun.
"Riwayat pendidikan fufufafa, seamburadul kelakuannya. SMA, seandainya bener data yang ditulis itu, ngapain SMA dua kali kalau nggak anak to***. Padahal yang bener, Orchid Park Secondary School cuma dijalani dua tahun, itu apa artinya coba? Abis itu UTS Insearch, sebuah kursus persiapan masuk universitas, ngapain ditempuh tiga tahun?" cuit pemilik akun tersebut.
Warganet menambahkan jika terdapat data yang hilang dalam riwayat pendidikan Gibran Rakabuming. Ia menyebut jika Wapres terpilih itu pernah mengenyam pendidikan SMA di Solo.
"Jelas ada missing data di sini. Data yang tidak sinkron pasti ada sesuatu yang disembunyikan. Yang disembunyikan adalah fakta bahwa fufufafa pernah SMA di Solo, SMA Santo Yosep selama dua tahun, dari 2002-2004, kemudian nggak dilanjut, ngilang! Entah ngilangnya karena rehab seperti yang diduga aktivis/dosen UI Pak Taufiq Bahaudin atau SMA tidak naik kelas, karena bingung maka diberitakan pindah SMA ke Singapore saja biar terlihat mewah berkelas," tambahnya.
Saat ditelusuri, sistem pendidikan Singapura untuk sekolah menengah atau setara SMP dan SMA ditempuh dalam empat hingga enam tahun, dengan normalnya lama pendidikan SMA di Singapura adalah dua tahun.
[DOC]
Riwayat pendidikan fufufafa
— Dokter Tifa (@DokterTifa) October 6, 2024
Seamburadul kelakuannya.
SMA, seandainya bener data yang ditulis itu, ngapain sampai SMA dua kali kalo ngga anak tolol.
Padahal yang bener, Orchid Park Secondary School cuma dijalani 2 tahun, itu apa artinya coba?
Abis itu UTS Insearch, sebuah… pic.twitter.com/7FylhIycQX
Sudah mau jadi Wapres loh, si fufufafa ini.
— Dokter Tifa (@DokterTifa) October 7, 2024
Kenapa tidak ada satupun teman SD, SMP, SMA
Juga teman kuliah di Singapore
Atau teman kursus Insearch di Australia
Yang nongol dengan bangga bilang: "Saya temennya fufufafa loh"
Atau guru deh atau dosen deh.
Kok ngga ada ya pic.twitter.com/QDVrZwA17K
Unggahan warganet tersebut yang telah dibagikan sebanyak lebih dari 1.000 kali ke sesama pengguna X itu pun menuai beragam komentar.
"Pendidikan fufufafa juga tidak jelas, sepaket dengan Mulyono," cuit @adr*_******
"Takut banget, masa Wapres kita rekam jejak sekolahnya aja nggak pasti," komentar @toda**********
"Pendidikan SMAnya lebih lama daripada S1nya," tambah @mig******
"Kalau selama itu sekolah di Singapore, minimal bahasa Inggrisnya lancar lah ya..." sahut @class*******
"Mau riwayat pendidikannya asli atau enggak, yang jelas kualitasnya tetap dilihat dari individunya," timpal @pis***
Sumber: Suara