DEMOCRAZY.ID - Nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia jadi trending topic di X.
Usai heboh dugaan Bahlil gunakan joki dalam pembuatan disertasinya, kini muncul dugaan plagiat.
Dugaan plagiat itu muncul setelah netizen iseng mengecek plagiasi disertasi Bahlil dengan menggunakan Turnitin.
Turnitin adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mendeteksi plagiarisme dalam karya tulis
Pemilik akun X @IbrahimNiar mengungkap, hasil pemeriksaan Turnitin terhadap disertasi Bahlil Lahadalia berjudul "Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia", ternyata hampir sepenuhnya terindikasi plagiarisme.
Akun itu mengunggah hasil pemeriksaan Turnitin, yang menunjukkan bahwa disertasi Bahlil Lahadalia memiliki similirity index 95 persen dengan karya yang ditulis dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
"Mungkin teman-teman yang dari kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bisa bantu ngecek di perpustakaan. Adakah judul penelitian yang mirip-mirip?? Btw ini turnitin udah filter exclude quote + biblio turn on ya," tulis X @IbrahimNiar.
Sementara itu, ada netizen yang menelusuri dan menemukan karya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang diduga diplagiat dalam disertasi Bahlil.
Karya mahasiswa itu berjudul 'Pengelolaan Nikel oleh Perusahaan Pertambangan di Indonesia.'
Karya itu dibuat mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
"Ini pak https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/62694
Aku nebak ini karena
1. Kampus yang dirujuk turnitin sama
2. Pembahasan nya sama," tulis akun @sigitbagasp.
[DOC]
Begini.....
— Niar Ibrahim Rose (@IbrahimNiar) October 18, 2024
Mungkin teman" yang dari kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bisa bantu ngecek di perpustakaan.
Adakah judul penelitian yang mirip"??
Btw ini turnitin udah filter exclude quote + biblio turn on ya... pic.twitter.com/2PyEoqTqM4
Lebih detail pic.twitter.com/EXtfoN3pJu
— Niar Ibrahim Rose (@IbrahimNiar) October 18, 2024
Confirmed yang di UIN baru disubmit 2 hari yang lalu.
— Ardianto Satriawan (@ardisatriawan) October 18, 2024
Jadi:
1) Disertasinya udah ada yang ngecek di turnitin, pake akun UIN,
2) Kesimpen di repo,
3) Kita bandingin hari ini.
Jadi 95% itu karena dibandingkan sama dirinya sendiri.
***
Kalau itu diexclude, nextnya cuma 7% ya… https://t.co/oDUOM96l2I pic.twitter.com/42EMlnJVh5
dlm penelitian itu wajar dibantu orang lain (kolaborator/asisten peneliti) tetapi hasil karya hrs cantumkan orang2 itu sbg penulis. beda dgn gelar doktor yg diterima seseorang utk dia sendiri. karya itu (konsep,data,analisis) hrs dikerjakan sendiri. gak boleh pake penulis hantu👻 https://t.co/egiLRg1hHm
— Joel Picard (@sociotalker) October 18, 2024
barusan ngecek disertasi bahlil. similarity index 14%. jadi cukup otentik. setelah itu sy baca isinya. sorry to say ini karya tulis yg lbh pas jadi laporan proyek. kerangka teoretis terasa tempelan. analisis dangkal. gk ada kebaruan yg substansial. mungkin ini standar UI. pic.twitter.com/vitjkm3FsB
— Joel Picard (@sociotalker) October 18, 2024
Sementara itu, hingga kini belum ada klarifikasi dan penjelasan mengenai dugaan plagiarisme tersebut.
Baik dari Bahlil Lahadalia maupun dari pihak UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sehingga dugaan plagiat itu belum bisa dipastikan kebenarannya.
Sumber: JawaPos