DEMOCRAZY.ID - Politisi senior Akbar Faizal menyoroti sejumlah figur yang dipanggil presiden terpilih Prabowo Subianto ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Selasa (15/10/2024).
Untuk diketahui puluhan tokoh diduga bakal menjadi menteri, wakil menteri hingga kepala badan di kabinet mendatang telah didatangkan ke Kertanegara.
Akbar Faizal sendiri menyoroti soal syarat calon menteru pendidikan tinggi.
Ia menyebut harusnya calon menteri yang bakal mengurut perguruan tinggi bisa membenahi sistem pendidikan yang ada.
"Yth Pak @prabowo, kami akan sangat mengapresiasi jika salah satu syarat calon menteri pendidikan tinggi—atau entah apa nomenklaturnya kelak— adalah menata dan melarang univ memberikan gelar profesor dan doktor tanpa proses yang layak," tulis Akbar Faisal.
Menurut Akbar Faisal, ada dua tokoh yang diundang Prabowo mendapat gelar doktor secara tiba-tiba.
"Dua calon menteri Anda tiba-tiba jadi doktor di dua univ hebat yang prosesnya jadi gunjingan. Juga beberapa calon gub, walikota, dan bupati jelang Pilkada. Kami dukung Bapak akhiri proses penipuan diri sendiri ini," imbuhnya.
Yth Pak @prabowo, kami akan sgt mengapresiasi jika salah satu syarat calon menteri pendidikan tinggi —atau entah apa nomenklaturnya kelak— adl menata dan melarang univ memberikan gelar profesor dan doktor tanpa proses yg layak. Dua calon menteri Anda tiba2 jadi doktor di dua univ…
— Akbar Faizal (@akbarfaizal68) October 16, 2024
buat yang masih bingung, kenapa pak Bahlil bisa lulus S3 UI cuma 3 semester. padahal idealnya 5-6 semester.
— Dosen Kesayanganmu (@direktoridosen) October 16, 2024
2-3 semester awal pakai pendekatan program rekognisi
pengalaman kerja diubah jadi SKS di dalam kelas.
emang bisa?
ya bisa, kalau kamu pak bahlil. pic.twitter.com/DIH4KlLYpa
Cuitan Akbar Faisal itu sontak mengundang berbagai respons dari warganet.
"Dari sekian nama yang diundang, terlihat lebih banyak aspek politik ketimbang moral ataupun etik. Berharap lebih jauh untuk pembenahan moral keliatannya jauh panggang dari api," komentar warganet.
"Di Indonesia cukup ijazah palsu bisa jadi pejabat," tulis warganet di kolom komentar.
"Bukan cuma Raffi, Bahlil pun begitu rupanya," timpal lainnya.
Sumber: Suara