DEMOCRAZY.ID - Hari kematian manusia tidak bisa diprediksi. Namun, terdapat tanda-tanda yang bisa memperlihatkan seseorang sudah dekat dengan kematiannya.
Seorang ahli medis dari Medical News Today mengungkapkan tanda-tanda kematian yang harus diwaspadai ketika seseorang sedang sekarat, terlebih jika sakit parah.
Berikut paparannya:
1. Menurunnya Nafsu Makan
Saat seseorang mendekati kematian, mereka menjadi kurang aktif. Ini membuat tubuh mereka membutuhkan lebih sedikit energi daripada sebelumnya. Nafsu makan mereka pun berangsur-angsur berkurang.
Bila kondisi ini dialami orang terdekat, biarkan mereka makan ketika merasa lapar.
Sebab mereka mungkin akan benar-benar berhenti makan beberapa hari sebelum meninggal.
Ketika ini terjadi, sebaiknya usapkan bibir mereka dengan lip balm untuk menjaga bibir tetap lembab, sehingga mereka tetap merasa nyaman.
2. Lebih Sering Tidur
Dalam dua atau tiga bulan sebelum kematian, orang yang sudah lama sakit akan lebih sering tidur.
Kurangnya kesadaran ini karena metabolisme tubuh seseorang yang akan meninggal menjadi lebih lemah.
Tanpa energi metabolisme, seseorang cenderung akan lebih banyak tidur dibandingkan terjaga.
Bila hal ini terjadi, buatlah orang terdekat Anda merasa nyaman dan biarkan ia tertidur. Anda juga dapat membantunya pindah atau bangun dari tempat tidur untuk menghindari munculnya ulkus dekubitus atau luka baring.
3. Kurang Bersosialisasi
Ketika seseorang akan meninggal, umumnya energi mereka berkurang. Kurangnya energi membuat mereka cenderung menghindari waktu bersama orang lain.
Bila ini terjadi, janganlah tersinggung. Ini merupakan hal lazim bagi seseorang yang akan meninggal atau sakit parah karena ia merasa tidak nyaman bertemu dengan orang lain saat dirinya terlihat sangat lemah.
4. Tanda-tanda Vital Berubah
Saat seseorang mendekati kematian, tanda-tanda vitalnya dapat berubah seperti tekanan darah turun, perubahan pernafasan, detak jantung menjadi tidak teratur, detak jantung mungkin sulit dideteksi, urine mungkin berwarna coklat.
Warna urine seseorang berubah karena fungsi ginjalnya menurun.
5. Jarang ke Toilet
Biasanya, orang yang sekarat lebih jarang makan dan minum sehingga proses pencernaan mereka menjadi berkurang. Ini menyebabkan kebiasaan buang air besar dan kecil juga ikut berkurang.
Ketika mereka benar-benar berhenti makan dan minum, mereka mungkin tidak perlu lagi ke toilet.
Jika ini terjadi, Anda bisa mencoba berkonsultasi ke rumah sakit untuk memberikan kateter agar membantu mereka untuk buang air.
6. Otot Semakin Melemah
Pada hari-hari menjelang kematian seseorang, otot mungkin menjadi lemah. Otot yang lemah berarti individu tersebut mungkin tidak dapat melakukan tugas-tugas kecil yang sebelumnya dapat mereka lakukan.
Minum dari cangkir atau membalikkan badan di tempat tidur mungkin bukan lagi aktivitas yang bisa mereka lakukan.
7. Menurunnya Suhu Tubuh
Penurunan suhu tubuh bisa menandakan bahwa hanya ada sedikit darah yang mengalir ke tangan.
Pada hari-hari sebelum seseorang meninggal, sirkulasinya berkurang sehingga darah terfokus di organ dalamnya. Ini berarti sangat sedikit darah yang masih mengalir ke tangan atau kaki mereka.
Berkurangnya sirkulasi berarti kulit orang yang sekarat akan terasa dingin saat disentuh. Kulit mereka mungkin juga terlihat pucat atau berbintik-bintik dengan bercak biru dan ungu.
8. Mengalami Kebingungan
Otak manusia yang mendekati ajalnya memang masih sangat aktif, namun terkadang mereka menjadi mudah bingung dikarenakan hilangnya ingatan mereka tentang apa yang terjadi di sekitarnya.
Oleh karena itu, teruslah ajak mereka berbicara dan jelaskan apa yang terjadi di sekitar mereka secara perlahan-lahan.
9. Perubahan Napas
Seseorang yang sekarat mungkin tampak seperti kesulitan bernapas. Pernapasan mereka tiba-tiba berubah menjadi cepat atau terengah-engah.
Bila Anda khawatir, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter mengenai perubahan pola napas tersebut.
10. Meningkatnya Rasa Sakit
Ketika seseorang akan meninggal, mereka cenderung akan merasakan sakit yang bertambah.
Meski sulit untuk mengetahui bagaimana rasanya, sakit ini bisa terlihat dari ekspresi wajah atau suara mereka yang terdengar kesakitan.
Cobalah bicara pada dokter mengenai pilihan obat pereda nyeri.
Sumber: Inilah