EDUKASI POLITIK

Adu Pendidikan Suswono vs Rano Karno, Karier Siapa Paling Moncer di Politik?

DEMOCRAZY.ID
Oktober 30, 2024
0 Komentar
Beranda
EDUKASI
POLITIK
Adu Pendidikan Suswono vs Rano Karno, Karier Siapa Paling Moncer di Politik?



DEMOCRAZY.ID - Nama Suswono masih ramai dibicarakan netizen. Semua gara-gara ocehannya yang menganalogikan soal pemuda pengangguran menikahi janda kaya, seperti Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW.


Pernyataan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 1 itu dianggap sangat tidak bijaksana. 


Lantas, bagaimana latar pendidikan Suswono yang kini dibanding-bandingkan dengan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Rano Karno.


Berikut pendidikan Suswono dan karier politiknya


Dr. Ir. H. Suswono, MMA, atau yang akrab disapa Suswono, memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. 


Lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini memulai perjalanannya di Fakultas Peternakan, jurusan Sosial Ekonomi Peternakan.


Gelar sarjana diraihnya pada tahun 1984, diikuti oleh gelar Magister Manajemen Agribisnis yang diselesaikannya pada tahun 2004-2005. 


Kemudian, Suswono juga berhasil meraih gelar Doktor Manajemen Bisnis dari kampus yang sama pada 2010-2011.


Suswono yang lahir pada 20 April 1959 ini juga dikenal sebagai pemimpin di Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Pusat.


Pria berusia 65 tahun ini pernah mendapatkan penghargaan sebagai pelajar teladan di masa SMA dan menjadi lulusan terbaik Sepadya Depdikbud pada tahun 1987. 


Riwayat pendidikan formalnya mencakup SMA Slawi sebelum melanjutkan ke IPB dan meniti karier akademik hingga meraih gelar doktoral.


Karier Suswono di bidang pendidikan dan politik dimulai dari menjadi guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bogor pada 1983 hingga 1986, dan dosen tetap di Universitas Ibn Khaldun Bogor dari 1984 hingga 2022. Selain itu, ia juga pernah menjadi dosen tidak tetap di IPB pada 1984-1988.


Pada 1999-2001, Suswono menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri di Kementerian Kehutanan RI, sebuah posisi yang turut mengasah pemahaman dan kontribusinya dalam bidang kebijakan lingkungan.


Pada Pemilu 2004, Suswono maju sebagai calon legislatif PKS dan berhasil menduduki kursi DPR RI melalui daerah pemilihan Jawa Tengah IX yang meliputi Kabupaten Tegal, Kota Tegal, dan Kabupaten Brebes.


Di DPR RI, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV yang menangani sektor pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, kelautan, dan pangan. 


Karier politiknya mencapai puncak ketika Suswono diangkat sebagai Menteri Pertanian Indonesia pada 22 Oktober 2009 di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).


Tak hanya di politik, Suswono juga aktif sebagai Penasihat di berbagai organisasi, termasuk KADIN, Masyarakat Ekonomi Syariah, dan ICMI Bogor. 


Ia juga terlibat sebagai Ketua HMI Cabang Bogor, Ketua Senat Mahasiswa Fapet IPB, Ketua Umum Yayasan Ummul Quro Bogor, serta Dosen Universitas Ibn Khaldun Bogor.


Pendidikan Rano Karno


Rano Karno pernah mengenyam pendidikan di SD Van Lith, SMP Van Lith. Saat SMA, ia bersekolah di SMA Negeri 6 Jakarta. Ia lulus SMA pada tahun 1979.


Setamat SMA, Rano mengambil kursus di Acting Course Hollywood, Los Angeles, Amerika Serikat. Setelahnya ia tak pernah lagi melanjutkan studinya untuk sarjana.


Rano menjelaskan saat muda dulu dirinya tidak sempat melanjutkan kuliah karena kesibukannya di dunia seni peran. Setelah itu dirinya sibuk di dunia politik.


Baru di tahun 2011, Rano melanjutkan studi S1 di Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIP AN) mengambil jurusan Ilmu Politik. Saat itu, Rano masih menjadi Wakil Bupati Tangerang.


Rano Karno sudah terjun ke panggung ke politik sejak tahun 2002 silam. Dirangkum dari berbagai sumber, aktor berdarah Minang dan Betawi itu memulai langkah politiknya dengan menjadi anggota MPR Fraksi Utusan Golongan Perwakilan Artis.


Rano Karno menduduki jabatan itu sampai tahun 2007. Selain itu, selama jadi anggota MPR itu, Rano Karno juga menjabat sebagai duta khusus United Nations Children’s atau UNICEF dalam bidang pendidikan.


Setelah itu, Rano Karno terpilih menjadi Wakil Bupati Tangerang bersama Bupati Ismet Iskandar untuk periode 2008-2013.


Saat jabatannya belum berakhir, Rano Karno dipinang menjadi Calon Wakil Gubernur Banten mendampingi Ratu Atut Chosiyah. 


Ia beruntung dan jadi Wagub Banten periode 2012-2017. Sayangnnya, di tahun 2015, Ratu Atut tersandung kasus suap sengketa Pilkada di MK.


Untungnya kembali diperoleh Rano Karno. Dia menggantikan posisi jabatan Ratu Atut sebagai Gubernur Banten. 


Setelah itu, pada Pileg 2019, Rano Karno mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dapil Banten III dan berhasil lolos ke Senayan. Kemudian, pada Pileg 2024 lalu, ia kembali terpilih dan siap-siap dilantik lagi jadi Anggota DPR RI.


Rano Karno merupakan putra ketiga dari 6 bersaudara dari pasangan Soekarno M. Noor dan Lily Istiarti. 


Ia lahir pada 8 oktober 1960 di Jakarta. Ayahnya merupakan keturunan Minang dan ibunya Jawa.


Sejak kecil Rano Karno selalu di Jakarta. Ia memulai pendidikan di SD dan SMP Strada Van Lith, SMA Negeri 6 Jakarta, dan Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara.


Darah seni terutama seni peran yang didapatkan oleh Rano Karno berasal dari ayahnya yang saat itu menjadi aktor ternama di Indonesia. 


Film pertama Rano Karno adalah film Sang ayah yang berjudul Lewat Tengah Malam. Rano Karno bermain dalam film tersebut saat usianya baru menginjak 9 tahun.


Nama Rano Karno melejit saat membintangi serial "Si Doel Anak Betawi" tahun 1972. Karirnya makin cemerlang saat berperan dalam film Gita Cinta dari SMA pada 1979. 


Setelah itu, Rano Karno memperdalam ilmu seni perannya dengan pergi ke Amerika Serikat tepatnya di cting Course Hollywood, Los Angeles.


Rano Karno berhasil menyabet berbagai penghargaan dalam seni peran. Mulai dari Bintang Pria Terfavorit Panasonic Award 1997, nominasi Aktor Film dari Festival Film Indonesia atau FFI 1984, dan nominasi Penulis Skenario Terbaik Vidia Award 2011. Nah, itulah profil singkat dan perjalanan politik Rano Karno.


Sumber: Suara

Penulis blog