AGAMA POLITIK

Ustadz Syamlan Tuntut Mundurnya Prof KH Nasaruddin Umar Setelah Paus Fransiskus Berpidato di Masjid Istiqlal

DEMOCRAZY.ID
September 10, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
POLITIK
Ustadz Syamlan Tuntut Mundurnya Prof KH Nasaruddin Umar Setelah Paus Fransiskus Berpidato di Masjid Istiqlal



DEMOCRAZY.ID - Paus Fransiskus disambut dengan lantunan ayat Al-Qur’an oleh hafizah tunanetra di Masjid Istiqlal. 


Ustadz Syamlan meminta Imam Besar Nasaruddin Umar mundur karena memberikan mimbar kepada Paus.


Momen bersejarah terjadi saat Paus Fransiskus menyaksikan lantunan ayat Al-Qur'an yang dibacakan oleh Kayla Nur Syahwa Syakhila, seorang hafizah tunanetra asal Tangerang Selatan, dalam acara Interreligious Meeting di Masjid Istiqlal pada Kamis 5 September 2024.


Kayla membacakan dua ayat tentang keimanan dan kebersamaan, yaitu Surat Al-Baqarah ayat 62 dan Surat Al-Hujurat ayat 13.


Ayat-ayat tersebut berpesan tentang iman kepada Allah dan pentingnya hidup bersama dalam keberagaman.


Dilansir dari NU Online, ayat Al-Baqarah 62 berbicara tentang siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, tidak akan merasa takut dan bersedih hati.


Sementara itu, Al-Hujurat 13 menekankan pentingnya saling mengenal di antara umat manusia meski berbeda bangsa dan suku, dengan pesan bahwa yang paling mulia di sisi Allah adalah mereka yang paling bertakwa.


Setelah menyimak bacaan Al-Qur'an, Paus Fransiskus juga mendengarkan pembacaan Lukas 10:25-37 dengan judul Orang Samaria yang Murah Hati oleh Pastor Mikail Endro Susanto dari Keuskupan Bogor.


Paus kemudian memberikan pidato yang menyerukan dialog lintas iman sebagai simbol perdamaian dalam keberagaman, mencerminkan semangat Indonesia.


Namun, acara ini menuai reaksi keras dari Ustadz KH. Muhammad Syamlan, seorang tokoh agama dari Bengkulu.


Ustadz Syamlan secara terbuka mengkritik Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof KH. Nasaruddin Umar, dan menuntut agar beliau mundur dari jabatannya.


Ia berpendapat bahwa kehadiran Paus di Masjid Istiqlal, terlebih dengan diberikan mimbar untuk berpidato, seolah-olah merupakan tindakan yang tidak patut.


"Ya benar, kita menuntut agar Pak Nasaruddin Umar mundur sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal atau diberhentikan oleh pihak yang berwenang karena beliau sudah tidak layak. Bagaimana bisa memberikan mimbar kepada Paus untuk seakan-akan memberikan tabligh akbar di masjid terbesar di Indonesia," ujar Ustadz Syamlan dalam sebuah video yang dipublikasikannya.


Menurut Ustadz Syamlan, jika Paus hanya datang untuk melihat kemegahan masjid, hal itu masih bisa diterima.


Namun, acara tersebut menurutnya lebih dari sekadar kunjungan, melainkan seperti ceramah besar di tempat suci umat Islam.


"Tapi ketika diberikan mimbar, disambut dengan bacaan ayat suci Al-Qur’an, dan ditambah lagi dengan pembacaan ayat Injil, maka ini adalah sebuah pelecehan atau pengotoran masjid sebagai baitullah," tegasnya.


Ia juga menyampaikan kekhawatirannya bahwa tindakan ini akan menjadi kebiasaan buruk di masa depan.


"Ini nanti akan menjadi kebiasaan buruk yang dilakukan dengan dalih sudah pernah dilakukan. Oleh karena itu, kita menuntut agar beliau (Prof KH. Nasaruddin Umar, red) mundur atau diberhentikan," lanjutnya.


Ustadz Syamlan menekankan bahwa hal ini dapat merusak nilai-nilai tauhid dan akhlak mulia yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.


"Kita harus menjaga kehormatan dan peradaban yang mulia di muka bumi," pungkasnya.


Sumber: Disway

Penulis blog