DEMOCRAZY.ID - Polisi menemukan barang aneh milik Indra Septiarman, pembunuh Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan.
Polisi bahkan belum berhasil menggali keterangan soal kegunaan barang tersebut.
Setelah 12 hari buron, Indra Septiarman akhirnya ditangkap atas kasus pemerkosaan dan pembunuhan Nia Kurnia Sari , si gadis penjual gorengan.
Indra yang berusia 28 tahun ini ditangkap saat sembunyi di atas plafon rumah kosong Padang Kabau, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Indra Septiarman ditangkap pada pukul 15.00 WIB, Kamis (19/9/2024).
Dia melakukan tindakan sadis pada Nia Kurnia Sari pada Jumat (6/9/2024).
Residivis kasus pencabulan dan narkoba ini telah memperkosa dan membunuh lalu menguburkan jasad gadis penjual gorengan di kawasan Kayu Tanam.
Setelah ditangkap, polisi justru menemukan barang aneh dari Indra Septiarman.
Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono menerangkan sebenarnya barang itu hanyalah sebuah plastik warna putih.
Ukuran plastiknya cukup besar. Tapi yang menjadi aneh adalah ujung plastik itu diikatkan dengan batu-batu.
"Dia pintar pelaku ini, ini plastik ujungnya dikasih batu-batu," kata Suharyono.
Menurutnya berdasar keterangan Indra, plastik itu digunakan untuk membekak wajah gadis penjual gorengan.
"Setelah saya tanyakan untuk apa, mungkin untuk mengurung saat dia memakamkan," katanya.
"Saya juga melihat ini sesuatu yang aneh," tambah Irjen Pol Suharyono.
Irjen Pol Suharyono bahkan sampai memerintahkan penyidik untuk mendalami fungsi dari plastik batu tersebut.
"Ini plastik tapi ujungnya kok lucu gitu yah," katanya.
Berdasarkan pengakuannya, Indra Septiarman mengaku hanya berniat memperkosa Nia Kurnia Sari si gadis penjual gorengan saja.
Awalnya Indra berniat gorengan, namun setelah pisah dari teman-temannya Indra justru bergerak sendiri mengadang Nia pada pukul 18.50 WIB.
"Tersangka mengadang setelah 200 meter berjalan pulang," katanya.
Irjen Pol Suharyono menerangkan demi melancarkan aksi bejatnya, Indra Septiarman membekap Nia selama 6 menit lamanya.
"Awalnya hanya ingin memperkosa, tetapi dengan menyekap itulah mungkin apakah di situ hanya pingsan atau meninggal masih kita dalami.
Tersangka tidak tahu, yang pasti melihat saat enam menit disekap, ditutup pernapasannya itu kemudian tidak sadarkan diri," kata Suharyono.
Sumber: Tribun