DEMOCRAZY.ID - Setelah belakangan membuat heboh publik karena sempat dimaki-maki hingga nyaris dijotos oleh relawan Jokowi, Silfester Matutina di acara debat TV, pengamat politik Rocky Gerung dilaporkan ke polisi.
Diketahui, Rocky Gerung dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas tudingan pencemaran nama baik terhadap Gibran Rakabuming Raka pada Sabtu (7/9/2024) oleh Ketua Umum DPP Forum Komunikasi Santri Indonesia (FOKSI) Muhammad Natsir Sahib.
Pelaporan itu dipicu karena Rocky Gerung sempat menyebut jika Gibran kerap menerima setoran dari menteri.
"Saya selaku ketua umum DPP forum komunikasi santri Indonesia memberikan laporan ini sebagai ungkapan rasa marah saya terhadap video yang diunggah, ataupun pernyataan Rocky Gerung mengenai Gibran terima setoran dari menteri setiap Sabtu," ujarnya.
Menurutnya, tudingan yang disampaikan Rocky Gerung itu sudah berkategorikan sebagai fitnah terhadap Gibran.
"Menurut saya ini tidak benar, dan itu mengandung sebuah narasi yang sangat buruk dan juga menekankan untuk melihat, seolah-olah mau mengamputasi kepercayaan publik terhadap Gibran," ujarnya.
Namun, pelaporan yang dibuat pendukung Gibran ini tidak langsung diterima oleh pihak kepolisian.
Pelaporan terhadap Rocky Gerung yang dilakukan oleh relawan Gibran itu termasuk delik aduan sehingga masih dikaji oleh pihak Polda Metro Jaya.
Lantaran laporannya terhadap Rocky Gerung tidak langsung diterima, Natsir pun mendorong agar putra sulung Presiden Jokowi itu agar berinisiatif melaporkan sendiri soal ucapan Rocky ke polisi.
"Ini sebagai upaya saya sebagai pendukung Gibran, saya kebetulan relawan kemarin, dan juga termasuk masyarakat yang dirugikan ingin memberikan laporan kepada kepolisian. Namun masih dalam tahap pengkajian dari pihak Polda, karena kalau masuk ke dalam delik, secara unsur pidana memenuhi. Namun secara teknis pelaporan, itu kalau masuk ke Pasal 310 dan 311, itu harus Gibran yang melaporkan," ujarnya.
Terkait hal itu, Rocky Gerung mengaku tidak percaya ucapannya di acara debat TV itu berujung pada pelaporan yang dilakukan oleh Relawan Gibran.
Pasalnya, dia menganggap jika pelaporan ke kepolisian itu dianggap tidak masuk akal.
"Iya saya enggak duga bahwa akan berlanjut jadi masalah pengadilan lagi. Jadi kalau saya dilaporkan atas dasar pemberitaan iNews itu itu juga agak absurd karena kan saya kemarin menerangkan itu pada FNN (Forum News Network)," ujar Rocky dikutip dari unggahan akun Youtube, @@RockyGerungOfficial_2024, Senin (9/9/2024).
Justru Rocky Gerung menyoal alasan relawan Gibran berniat memproses soal ucapannya itu ke pihak berwajib.
Sebab, menurutnya, adanya pelaporan itu bisa memicu masalah baru lantaran bisa muncul tanggapan masyarakat jika keluarga Presiden Jokowi tukang lapor.
"Kalau pakai prinsip undang-undang itu ya pasti justru karena dilaporkan maka timbul kehebohan itu dan orang akan hubungkan lagi itu bahwa dinasti Jokowi itu doyannya lapor-melapor," beber Rocky.
Dia pun menduga kemungkinan Jokowi dan keluarganya juga akan menghadapi banyak persoalan setelah dirinya pensiun sebagai kepala negara.
"Padahal sebetulnya insinuasi sudah berlangsung dari awal itu bahwa Jokowi atau keluarga Jokowi itu potensial untuk dipersoalkan, karena nanti mungkin setelah dia lengser karena dugaan-dugaan money laundry segala macam, korupsi, keistimewaan jual beli pengaruh pada anak-anaknya kan itu jadi pengetuan umum tuh," sambungnya.
Terkait ucapannya soal setoran duit menteri tersebut, Rocky pun menjelaskan soal kedatangan Gibran ke kediamannya dengan alasan ingin belajar soal politik.
"Memang Gibran datang ke tempat saya, lalu kita bicara pada waktu itu Gibran masih saya anggap, oke anak ini masih mungkin untuk dibenerin cara berpikir dia tentang politik atau tentang kekuasaan, tapi kan nyatanya tidak jadi" ungkap Rocky.
Dalam pertemuannya dengan Rocky, Gibran pun mengakui saat masih menjabat wali kota Solo, dirinya kerap didatangi jika hampir seluruh menteri di kabinet Jokowi.
"Sekali lagi pada waktu itu Gibran kan ada berita yang panjang lebar pada minggu-minggu itu pada waktu dia datang ke saya, setelah dia jadi wali kota semua menteri hampir satu Kabinet itu mondar-mandir pergi ke Solo.
"Lalu saya tanya tuh berarti setiap weekend ada aja menteri datang ke tempatmu Gibran tuh. Dia bilang 'iya kan saya terima aja karena mungkin ada yang mau membantu soal percepatan pembangunan di Solo ya bagus-bagus aja kan," ujarnya.
Lantaran penasaran, Rocky pun mengaku sempat bertanya kepada Gibran apakah menerima pemberian uang dari menteri-menteri yang datang ke Solo. Namun, Gibran disebut hanya tertawa saat menjawab pertanyaan Rocky.
"Lalu saya tanya tuh pasti ninggalin amplop ya atau mungkin saya bilang ninggalin uang atau apalah pokoknya yang saya maksud Pak pasti ninggalin sesuatu tuh yang sekarang mungkin disebut gratifikasi, dia enggak mau jawab tapi dia ketawa aja kan," ujar Rocky.
Menanggapi reaksi Gibran yang hanya tertawa, Rocky pun lalu memperingatkan putra sulung Jokowi tersebut untuk tidak bersentuhan dengan praktik korupsi.
Rocky berkilah ucapannya itu sebagai bentuk untuk mewanti-wanti Gibran agar tidak bermain-main dengan korupsi.
Sebab, Rocky Gerung mencurigai jika kunjungan para menteri kepada Gibran itu karena pengaruh sebagai anak presiden, sehingga tidak sepantasnya menteri menemui wali kota.
"Lalu saya bilang tuh itu hati-hati nanti kamu saya tuduh sebagai koruptor. Nah itu sebetulnya jadi pada waktu itu saya memang justru ingin melindungi dia supaya tidak terseret di dalam isu-isu yang beredar selama itu. Kan tetap orang akan curiga, ngapain ada menteri itu diberitakan di media massa bahwa menteri-menteri itu datang ke Solo untuk menemui Gibran tuh," papar Rocky.
"Padahal sebenernya banyak juga wali kota yang harusnya dikunjungi oleh para menteri, tetapi kenapa ke Gibran Keterangan yang pasti di kepala saya karena dia anak presiden," ujarnya
Sumber: Suara