DEMOCRAZY.ID - Utusan Satkornas Barisan Serbaguna Ansor (Banser) dan Pagar Nusa menemui Ketua Umum Garda Bangsa Tommy Kurniawan. Video pertemuan tersebut diposting akun Afif Fuad Saidi pada 5 September 2024.
Salah satu utusan Banser mengungkapkan, pihaknya hendak bertabayun dengan pidato dari Tommy Kurniawan seputar ajakan perang dalam konferensi pers di Jakarta beberapa waktu lalu.
“Kalau memang betul mengajak perang ya kita siap. Silakan tentukan dimana, kapan, enggak usah pakai ramai-ramai kita siap.” ujar utusan tersebut.
Tommy Kurniawan yang tampak mengenakan kemeja putih mengatakan, tujuan konferensi pers tersebut terkait dengan adanya isu muktamar tandingan.
Dia mengungkapkan, Garda Bangsa yang merupakan badan otonom dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memiliki tugas untuk menjaga seperti apa yang dilakukan saat muktamar di Bali.
“Kalau ada yang mengganggu partai kami siap. Kalau lihat video yang ada bukan kutipan tulisan, enggak ada sama sekali dari kami berbicara untuk ayok Banser perang,” ujar dia.
Merespons jawaban Tommy, utusan Banser tersebut meminta agar Tommy Kurniawan bisa mencabut kalimat perang tersebut mengingat sudah membuat keresahan di tengah masyarakat.
Satkornas Banser dan Pagar Nusa sudah menemui Tommy Kurniawan dkk dari Garda Bangsa PKB, Tabayun soal Statement "Perang", sila Garda Bangsa Klarifikasi, kami tggu dlm waktu spt yg disepakati tadi, tuntut Media yg beritain salah soal sttemen Garda Bangsa. Suwun. pic.twitter.com/wNG0YMlqNf
— Afif Fuad Saidi (@AfifFuadS) September 5, 2024
Diketahui, sebelumnya Tommy mengatakan siap jika harus melawan GP Ansor dan Pagar Nusa terkait isu muktamar PKB tandingan yang akan digelar oleh kubu PBNU. Tommy mempertanyakan dasar hukum GP Ansor dan Pagar Nusa yang dikerahkan untuk "menertibkan" PKB.
"Kalau skenarionya adalah perang, maka kita siap, Garda Bangsa seluruh Indonesia sudah menunggu komando. Kalau memang harus perang kita perang, kita siap melawan," ujar Tommy kepada wartawan di kantor DPP PKB, Sabtu (31/8/2024)
Kepala Satkornas Banser, Gus Syafiq Syauqi merasa gertakan tersebut harus dipertanyakan maksud sebenarnya. Sehingga tidak meimbulkan persepsi yang membingungkan dan menyesatkan.
“Kami kemarin mendapatkan info ajakan perang itu. Tapi kami tidak mau gegabah, tidak ingin terpancing. Kami, Banser dan Pagar Nusa meniatkan untuk tabayun ke Tommy. Biar kami paham duduk perkaranya, konteksnya bagaimana,” ujar Gus Syafiq saat konferensi pers di Jakarta Selatan, Senin (2/9/2024).
Apalagi, menurut dia, gertakan perang tersebut timbul dari konflik yang saat ini membuat goyang PKB.
Jika itu karena konflik PKB, menurut Gus Syafiq, jangan tarik-tarik Banom NU ke dalamnya.
Gus Syafiq menyarankan, lebih baik Garda Bangsa menganggap ini sebagai koreksi atas perjalanan partai di bawah kepemimpinan Cak Imin selama belasan tahun dan agar membantu PKB untuk menyelesaikan masalahnya.
“Ansor ini ormas, tidak terlibat politik praktis. Kalau ngajak perang karena konflik internal partai malah aneh. Lebih baik Garda Bangsa bantu selesaikan masalah internal PKB, koreksi diri,” ucap Gus Syafiq.
Menurut Gus Syafiq, perintah yang diberikan oleh PBNU adalah perintah untuk menyuarakan hak dan wewenang kepemimpinan ulama, bukan kekuasaan.
Karena itu, dia mengatakan, apapun bentuk penentangan terhadap aspirasi ini harus dilihat sebagai penentangan kepada hak dan wewenang ulama.
Sementara itu, Komandan Pasukan Inti Nasional Pagar Nusa, Gus Malik mengatakan kalau memang dalam proses tabayun benar Garda Bangsa mengajak perang Banom NU, pihaknya siap menerimanya.
“Kita lihat saat tabayun, kalau benar ya kita terima saja. Kalau mau konfrontasi fisik Banser dan Pagar Nusa siap-siap saja. Misalnya kita siapkan panggung Pencak Dor. Tinggal Garda Bangsa tentukan tempatnya, kapan dan di mana,” kata dia.
Sumber: Republika