DEMOCRAZY.ID - Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan seorang pembohong pathologis.
Hal ini diungkapkan Amien melalui tayangan video berjudul "Jokowi Pembohong Pathologis" yang diunggah melalui akun YouTube Amien Rais Official.
Mulanya melalui tayangan videonya, Amien menyoroti rencana Jokowi berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur selama 40 hari di sisa masa jabatannya.
Tetapi Amien tidak percaya bahwa Jokowi akan konsisten berkantor di IKN hingga 19 Oktober 2024.
"Nah karena itu ketika Mulyono atau Jokowi akan pindah dan bermukim di IKN Nusantara selama 40 hari sampai hari lengsernya, saya tidak percaya. Jadi kata para anak buahnya termasuk Pak Bas, Menteri PUPR, ke mana saja Jokowi akan pergi, kepergiannya berangkat dari IKN dan ketika pulang juga pulangnya ke IKN. Ini saya tidak percaya ya," tutur Amien, Senin (16/9/2024).
"Mengapa? Karena kerinduannya untuk kembali ke Istana Merdeka di Jakarta yang berbau kolonial itu seperti dikatakan Mulyono sendiri sudah mendarah mendaging. Jadi dia betul-betul tidak enak itu di Istana Merdeka karena berbau kolonial kata dia," sambung Amien.
Amien kemudian menyoroti sejumlah kebohongan yang menurut dia dilakukan Jokowi selama dua periode memimpin Indonesia. Ia berpandangan ucapan dan tindakan Jokowi selalu kontrafiktif.
"Berdasarkan apa yang saya ikuti dari sepak terjang Jokowi sejak tahun pertama sampai jadi presiden pada 20 Oktober 2014 sampai hari ini, Jokowi adalah menurut saya ini produsen kebohongan tanpa henti. Jadi Mulyono adalah pabrik kebohongan," kata Amien.
Amien lantas menyebutkan kebohongan-kebohongan Jokowi, di mana ucapan tidak selaras dengan perbuatan.
"Nah kebohongan Mulyono itu, antara lain tidak akan nambah utang, tidak akan impor beras, garam, jagung, kedelai, gula, dan lain sebagainya. Akan menegakkan hukum dan sesuai sumpahnya akan memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa. Itu bunyi Pasal 9 Undang-Undang Dasar 1945," tutur Amien.
Amien kemudian mengingatkan kembali adanya upaya pemambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Menurutnya hal itu tidak terlepas dari campur tangan Jokowi.
"Kenyataannya Mulyono atau Jokowi pernah berusaha menukangi Undang-Undang Dasar kita supaya bisa berkuasa lima tahun lagi. Kita masih ingat ya. Dan yang dia lakukan adalah berbakti pada keluarganya, anak-anak, dan menantunya. Bukan berbakti pada nusa dan bangsa. Ini sudah jelas sekali," kata Amien.
Berdasarkan kebohongan-kebohongan yang dicatat, Amien menyimpulkan bahwa Jokowi bukan merupakan pembohong profesional. Menurutnya, Jokowi merupakan pembohong pathologis.
"Jadi di masa lalu saya pernah menyatakan bahwa Jokowi itu bukan pembohong profesional, dia itu pembohong pathologis, jadi jiwanya tidak begitu sehat. Menurut para ahli, para ahli ilmu psikologi maksud saya, seorang pembohong pathologis itu sejatinya menghancurkan dirinya sendiri dan tidak pernah peduli konsekuensinya," kata Amien.
"Jadi saya quote, They harm themselves with their behavior, but keep doing it despite any consequences (Mereka menyakiti diri sendiri dengan perilakunya, tetapi terus melakukannya meskipun ada konsekuensinya). Ini kesimpulannya," tandasnya.
Sumber: Suara