POLITIK

PDIP Bakal 'Habisi' Jokowi jika Gabung ke Prabowo? Rocky Gerung: The Enemy Of Your Enemy Is My Friend!

DEMOCRAZY.ID
September 25, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
PDIP Bakal 'Habisi' Jokowi jika Gabung ke Prabowo? Rocky Gerung: The Enemy Of Your Enemy Is My Friend!



DEMOCRAZY.ID - Pengamat Politik, Rocky Gerung membaca kemungkinan-kemungkninan yang akan terjadi ketika menanggapi kabar PDI Perjuangan (PDIP) bakal bergabung dengan pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.


Dengan membaca peluang itu, menurutnya, PDIP kemungkinan akan mengikis pengaruh Presiden Jokowi agar tidak melakukan cawe-cawe di pemerintahan Prabowo lewat tangan putranya, Gibran.


"Posisi PDIP tentu dia berupaya untuk meneruskan pembatasan atau upaya untuk membatasi cawe-cawe Jokowi yang sangat mungkin juga masih bisa diselundupkan melalui Gibran di pemerintahan Prabowo," ujarnya dikutip lewat channel Youtube Rocky Gerung Official, Rabu (25/9/2024).


Diketahui, hubungan Presiden Jokowi dan PDIP kekinian sedang panas-dingin. 


Kerenggangan hubungan Jokowi dan PIP mencuat ketika Gibran dicalonkan sebagai Cawapres mendampingi Prabowo di Pilpres 2024. 


Hal itu bertolak belakangan dengan pilihan PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.


Menangapi soal peluang PDIP untuk bergabung di pemerintahan Prabowo, Rocky juga mengutip istilah asing 'the enemy of your enemy is my friend' yang jika diartikan adalah musuh dari musuhmu adalah temanku.


"Jadi kalau PDIP menghendaki untuk dalam tanda kutip "menghabisi" gerak-gerik Jokowi, maka dia harus ada di dalam koalisi atau sebut aja pemerintahan baru dan kita enggak usah rumuskan apa akan terjadi, yang jelas akan berlaku prinsip 'The Enemy of your Enemy is my friend', kan itu dasarnya tuh," beber Rocky.


Rocky juga menanggapi perihal nama Kepala BIN Budi Gunawan yang kabarnya akan diajukan PDIP sebagai menterinya jika nanti akan bergabung dengan rezim Prabowo.


Terkait kabar itu, Rocky Gerung menganggap sangat logis jika PDIP menaruh nama Budi Gunawan lantaran sosoknya mampu menjadi jembatan antara PDIP dan Prabowo.


"Tentu pertimbangan itu masuk akal karena PDIP memerlukan semacam, jangan sebut kuda troya, itu terlalu terlalu terang-terangan, memerlukan semacam jembatan untuk menyeberangkan pikiran-pikiran PDIP ke wilayah Pak Prabowo dan Pak Gunawan tentu adalah seorang yang sudah senior mengetahui kondisi partai PDIP sekaligus kondisi partai Gerindra," ujarnya.



Sumber: Suara

Penulis blog