DEMOCRAZY.ID - Mantan Legislator Senayan yang juga putra asal Sulsel, Akbar Faizal, tampaknya ikut prihatin dengan kepemimpinan Jokowi periode kedua.
Meski tak spesifik menyebut nama, melalui cuitannya di aplikasi X (twitter), tokoh yang mengawali karier sebagai jurnalis ini menyampaikan kekecewaannya sekaligus meminta maaf pernah bersama penguasa yang disebutnya penuh dengan noda.
“Saya juga minta maaf karena pernah bersamamu secara sangat dekat lalu kamu jadi begini dan tak mampu menghalangimu. Setidaknya Saya bersyukur tak pernah menikmati kekuasaanmu yang penuh noda ini. Karepmu Tuan,” tulis Akbar Faizal dikutip dari akun @akbarfaizal68, Jumat (13/9/2024).
“Saya juga minta maaf karena pernah bersamamu secara sangat dekat lalu kamu jadi begini dan tak mampu menghalangimu. Setidaknya Saya bersyukur tak pernah menikmati kekuasaanmu yang penuh noda ini. Karepmu Tuan”.
— Akbar Faizal (@akbarfaizal68) September 13, 2024
Sebelumnya, Mantan Menko Polhukam, Mahfud MD, angkat bicara terkait alasannya kerap melontarkan kritik keras ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mahfud menyebut, kemarahannya pada Jokowi telah begitu dalam. Ia pun menyinggung pencalonan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, di Pilpres 2024 lalu mengandung permasalahan etik berat.
"Iya sudah [marah begitu dalam]. Karena ini sudah keterlaluan. Jadi begitu waktu, oke Gibran sudah diputus, dia oleh MK diputus boleh calon, gitu ya. Kemudian saya katakan karena ini putusan peradilan, kan, harus diikuti. Putusan peradilan itu meskipun salah, kan, harus diikuti, kan," ujar Mahfud dalam podcast 'Terus Terang Mahfud MD', dikutip Kamis (12/9/2024).
"Tapi, itu jelas salah. Karena apa, kemudian MKMK memutuskan pencalonan Gibran itu pelanggaran etik yang berat. Bukan hanya pelanggaran etik, pelanggaran etik berat," tegas dia.
Sumber: Fajar