DEMOCRAZY.ID - Muncul tudingan soal gratifikasi jet pribadi yang digunakan oleh Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dan istri, Erina Gudono.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan reaksi.
Diketahui, KPK sempat ingin mengklarifikasi Kaesang soal dugaan gratifikasi jet pribadi. Namun akhirnya rencana itu dibatalkan.
"Sebagaimana kita ketahui, sudah ada laporan masuk bahwa saat ini fokus penanganan isu terkait gratifikasi Saudara K difokuskan di proses penelaahan yang ada di Direktorat Penerimaan Layanan Pengaduan Masyarakat," kata jubir KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2024).
Sejatinya, klarifikasi terhadap Kaesang akan dilakukan oleh Direktorat Gratifikasi KPK.
Namun Tessa mengatakan KPK kini akan berfokus menelaah laporan dari masyarakat dan meninggalkan rencana undangan klarifikasi kepada Kaesang di Direktorat Gratifikasi.
"Per hari ini setelah ada update dari Direktorat PLPM kepada pimpinan, tindak selanjutnya terkait isu gratifikasi itu sudah difokuskan pada penelaahan pada Direktorat PLPM, jadi tidak difokuskan lagi pada Direktorat Gratifikasi," ujar Tessa.
Kebijakan itu diambil KPK setelah menilai pengusutan laporan dugaan gratifikasi kepada Kaesang akan memberikan jangkauan lebih luas kepada KPK
Respons Jokowi
Presiden Jokowi turut menanggapi tudingan gratifikasi putranya Kaesang Pangarep terkait penggunaan jet pribadi yang digunakan bersama Erina Gudono saat pergi ke Amerika Serikat.
"Ya semua warga negara sama di mata hukum ya, itu aja," kata Jokowi setelah menonton laga kualifikasi Piala Dunia 2026 timnas Indonesia melawan Australia di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Respons Gibran
Gibran Rakabuming Raka buka suara soal dugaan gratifikasi yang diterima adiknya, Kaesang. Gibran meminta isu itu ditanyakan langsung kepada Kaesang.
"Ya, tanyakan Kaesang," kata Gibran dilansir detikJateng, Selasa (10/9/2024).
Isu jet pribadi yang dipakai Kaesang beserta istrinya merembet pada riwayat kerja sama Pemkot Solo dengan salah satu perusahaan.
"Nggak ada kayak gitu, ngawur kamu. Nggak ada (MoU) itu," jelas Gibran.
Gibran mengatakan kerja sama yang pernah diteken-nya selama menjabat Wali Kota Solo bersifat profesional tanpa menguntungkan pihak tertentu secara sepihak.
"Kita profesional, nggak ada seperti itu ya," jelas Gibran.
Sumber: Detik