Ketika Media Internasional The Straits Times Menulis, ”Goodbye, Jokowi!” “Goodbye” bukanlah ucapan perpisahan yang penuh kenangan indah, melainkan pernyataan yang seolah memberi jarak emosional dari warisan sekian banyak persoalan mendasar yang dia tinggalkan. Agak setara dengan pernyataan akhir dari sebuah perceraian dalam rumah tangga, atau putusnya hubungan yang disebabkan munculnya masalah. Seperti lirik sebuah lagu pop di awal-awal 2000-an, “I’m Sorry, Goodbye” Pada 21 September 2024, hanya sebulan sebelum lengsernya Presiden Jokowi, media internasional yang berbasis di Singapura, The Straits Times, merilis sebuah artikel dengan judul provokatif, "Goodbye, Jokowi." Artikel tersebut menyoroti dua hal yang berseberangan diametral, yakni—katakan saja—prestasi Jokowi dalam 10 tahun memimpin Indonesia, serta kegagalannya yang bisa dirasakan siapa saja dalam kehidupan demokrasi Indonesia saat ini. Pilihan kata “Goodbye” dalam artikel tersebut menarik untuk dianalisis, menging...
Ketika Media Internasional The Straits Times Menulis, ”Goodbye, Jokowi!” “Goodbye” bukanlah ucapan perpisahan yang penuh kenangan indah, melainkan pernyataan yang seolah memberi jarak emosional dari warisan sekian banyak persoalan mendasar yang dia tinggalkan. Agak setara dengan pernyataan akhir dari sebuah perceraian dalam rumah tangga, atau putusnya hubungan yang disebabkan munculnya masalah. Seperti lirik sebuah lagu pop di awal-awal 2000-an, “I’m Sorry, Goodbye” Pada 21 September 2024, hanya sebulan sebelum lengsernya Presiden Jokowi, media internasional yang berbasis di Singapura, The Straits Times, merilis sebuah artikel dengan judul provokatif, "Goodbye, Jokowi." Artikel tersebut menyoroti dua hal yang berseberangan diametral, yakni—katakan saja—prestasi Jokowi dalam 10 tahun memimpin Indonesia, serta kegagalannya yang bisa dirasakan siapa saja dalam kehidupan demokrasi Indonesia saat ini. Pilihan kata “Goodbye” dalam artikel tersebut menarik untuk dianalisis, menging...