DEMOCRAZY.ID - Wakil Ketua Umum Bidang Hukum dan HAM Kadin Indonesia, Dhaniswara K. Harjono memberi tanggapan terkait dugaan Arsjad Rasjid yang didongkel dari Ketua Umum Kadin karena sempat menjadi Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.
Dhaniswara menilai, dugaan alasan tersebut tidak bisa menjadi dasar dilengserkannya Arsjad dari posisi pimpinan Kadin.
“Mengingat keterlibatan beliau atas nama pribadi dan tidak melibatkan institusi Kadin,” kata Dhaniswara, pada Ahad, 15 September 2024.
Dhaniswara mengatakan, saat mendukung Ganjar dalam Pilpres 2024, Arsjad Rasjid telah mengajukan berhalangan sementara sebagai Ketua Umum Kadin.
Pengajuan itu telah disetujui Dewan Pengurus Kadin Indonesia, termasuk Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, Anindya Bakrie.
Selain itu, penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) juga tidak melalui tahapan-tahapan yang diwajibkan AD/ART, termasuk Surat Peringatan Pertama dan Kedua.
Menurut Dhaniswara, surat-surat oleh Kadin Provinsi kepada Kadin Indonesia tentang permohonan pengunduran diri Arsjad dan surat penyelenggaraan Munaslub tidak memenuhi unsur sebagai Surat Peringatan Pertama.
“Tidak pernah ada bukti maupun surat peringatan yang menyatakan adanya pelanggaran sesuai Pasal 18 AD/ART Kadin Indonesia,” kata Dhaniswara.
Lebih lanjut, Dhaniswara menguraikan, sesuai Pasal 18 ayat 2 AD/ART, Munaslub hanya dapat diajukan oleh minimal setengah jumlah Kadin Provinsi dan setengah jumlah Anggota Luar Biasa (ALB) yang tercatat dalam Munas terakhir.
Tak hanya itu, Kadin Provinsi juga harus menggelar Rapat Pleno terlebih dahulu agar Munaslub dapat tercapai.
Berdasarkan Pasal 18 ayat 12 AD/ART, Munaslub telah mencapai kuorum dan sah, jika dihadiri lebih setengah (50 persen plus 1) dari Peserta Penuh. Namun, Munaslub ilegal kemarin hanya diikuti oleh 25 ALB.
Sementara itu, Pimpinan Munaslub Kadin Indonesia, Nurdin Halid menyampaikan, Arsjad dilengserkan karena melanggar pasal 14 dalam UU AD/ART yang membuat Kadin tidak lagi independen.
“Kadin bukan organisasi pemerintah dan bukan organisasi politik bahwa seorang ketua umum Kadin harus menjaga independensi daripada Kadin. Nah, itu salah satu hal yang tidak dijaga dengan baik oleh Pak Arsjad,” kata Nurdin, pada 14 September 2024.
Nurdin membantah hanya sedikit yang ingin Arsjad diganti. Sebab, desakan agar Arsjad dicopot datang dari bawah dan tidak bisa terhindarkan.
Bahkan, keluhan ini sudah datang sejak 4 bulan lalu. Pihaknya mengklaim sudah mencoba mendamaikan masalah ini, tetapi pertentangannya terus terjadi.
Sebelumnya, Arsjad telah ditetapkan sebagai Ketua TPN Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024 yang telah disepakati empat partai politik koalisi.
“Ketua TPN, Tim Pemenangan Nasional, adalah Pak Arsjad Rasjid tadi diputuskan. Beliau muda gesit dan pengetahuannya luas, dan juga network-nya juga sangat luas dan juga Ketua Umum Kadin,” kata Hary, pada 4 September 2023 silam.
Adapun, Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengungkapkan alasan memilih Arsjad Rasjid sebagai Ketua TPN, yaitu sebagai representasi kalangan dunia usaha, jiwa muda, berkontribusi sukseskan program ekonomi Jokowi, berhubungan baik dengan Ganjar, unsur purnawirawan TNI-Polri dan tokoh masyarakat, dan gerak cepat.
Profil Lengkap Arsjad Rasjid, Ketua Umum Kadin yang Didongkel Lewat Munaslub
Kursi pimpinan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tengah digoyang. Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid, digantikan pengusaha Anindya Bakrie melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Munaslub yang digelar di Jakarta pada Sabtu, 14 September 2024.
Menanggapi pelengseran dirinya, Arsjad Rasjid menyatakan bakal mengambil langkah hukum. Arsjad menyebut pemilihan Anindya Bakrie sebagai pengganti dirinya tidak sah dan melanggar Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/ART) Kadin.
Seperti apa profil Arsjad yang kini tengah berupaya mempertahankan posisinya di Kadin itu?
Mengutip laman pribadinya, arsjadrasjid.com, Arsjad merupakan seorang pengusaha yang lahir di Jakarta pada 16 Maret 1970.
Arsjad merupakan Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk., salah satu perusahaan yang bergerak di bidang energi.
Sebelum berkarir, Arsjad menempuh Pendidikan di luar negeri. Ia pernah berkuliah di Universitas of Southern Caliifornia dan mengambil jurusan Computer Engineering pada 1990.
Kemudian pada 1993, Arsjad menyelesaikan pendidikannya di bidang Administrasi Bisnis di Pepperdine University, California, Amerika Serikat.
Arsjad juga merampungkan program Executive Education on Leadership and Decision Making in the 21st Century di Jackson Institute for Global Affairs, Yale University, Amerika Serikat.
Tak berhenti di situ. Arsjad menyelesaikan Executive Education on Impacting Investing di Said Business School, University of Oxford, Inggris, pada 2013.
Setahun sebelumnya, ia juga menyelesaikan program Executive Education Global Leadership and Public Policy for the 21st Century di Harvard Kennedy School, Amerika Serikat.
Pencapaian Arsjad lainnya adalah menyelesaikan program Insights Into Politics and Public Policy in Asia untuk Para Pemimpin Global di Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapura.
Sebelum menjabat Presiden Direktur, Arsjad lebih dulu menjabat Direktur Utama PT Indika Energy Tbk.
Pada periode 2005-2011, Arsjad disebut melipatgandakan asset perusahaan dari Rp 2,78 triliun menjadi Rp 18,28 triliun.
Pencapaian itu didapat melalui strategi akuisisi. Kemudian pada 2022, masih di bawah kepemimpinan Arsjad, PT Indika Energy disebut mengantongi laba bersih US$ 452,7 juta dan laba inti US$ 521,2 juta.
Sementara itu, pendapatan perusahaan meningkat 41,2 persen menjadi US$ 4.334,9 juta seiring tingginya harga jual batu bara.
Tak cuma berbisnis, Arsjad turut bermanuver di ranah politik. Pada Pilpres 2024, Arsjad menjadi Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo.
Namun, ia gagal membawa Ganjar, yang berpasangan dengan Mahfud Md, menang. Bahkan, Ganjar-Mahfud hanya mengantongi suara 16 persen secara nasional.
Saat aktif berpolitik kemarin, Arsjad cuti dari jabatannya di PT Indika Energy Tbk maupun Kadin untuk menghindari konflik kepentingan.
Ia secara efektif menjadi Ketua TPN Ganjar Pranowo pada Rabu 27 September 2023.
Saat itu, ia mengatakan bergabung dan menjadi Ketua TPN Ganjar merupakan salah satu bentuk kontribusinya bagi masa depan Indonesia.
"Saya ingin memastikan bahwa agenda-agenda jangaka panjang dalam konteks ekonomi dan investasi yang telah diusung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para pendahulunya, dapat terlaksana dengan baik," ujarnya.
Sebagai informasi, Arsjad menjadi Ketua Umum untuk periode 2021-2026. Namun ditengah jalan, ia dilengserkan melalui Munaslub yang memilih Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum.
Sumber: Tempo