CATATAN POLITIK

'Impeachment Wakil Presiden Terpilih Akhiri Dinasti Jokowi'

DEMOCRAZY.ID
September 18, 2024
0 Komentar
Beranda
CATATAN
POLITIK
'Impeachment Wakil Presiden Terpilih Akhiri Dinasti Jokowi'


'Impeachment Wakil Presiden Terpilih Akhiri Dinasti Jokowi'


Pengamat Politik Universitas Nasional, Selamat Ginting berpandangan soal dukungan yang konsisten yang diberikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada akhirnya dapat saja bisa berubah dan hal ini tidak dapat dihalangi oleh siapapun terutama Presiden itu sendiri.



“Begitu angin perubahan itu seperti badai, seperti topan, enggak akan bisa dihalangi oleh seorang Presiden sekalipun,” ujar Pengamat Politik Universitas Nasional, Selamat Ginting dalam Podcast Dialektika Madilog Forum Keadilan di Forum Keadilan TV, pada Selasa, 17/9/2024.


Ia menekankan bahwa angin perubahan tersebut membuat Jokowi beserta keluarganya akan bertanggung jawab soal turunnya demokrasi dan dinasti-dinasti yang juga digugat melalui TAP MPR.


“Karena angin perubahan yang ingin membuat Jokowi dan keluarganya sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap turunnya demokrasi, terhadap meningkatnya lagi dinasti-dinasti digugat karena TAP MPR yang mengatakan tentang korupsi, kolusi, dan nepotisme sampai hari ini belum dihapus dan ini yang akan digunakan oleh pihak-pihak yang pernah disakiti oleh Jokowi dan lawan-lawan politik Jokowi ini akan diangkat dan menurut saya Prabowo tidak akan bisa membendung itu,” jelasnya.


Ginting menyebut bahwa Ketua DPR, Presiden, hingga Ketua MK lah pemegang kunci untuk terjadinya lah impeachment atau pemakzulan seperti kasus yang terjadi di Filipina. 


Secara blak-blak, Ginting menyebut bahwa impeachment ini akan terjadi ketika masa pelantikan pada Oktober mendatang.


“Iya akan terjadi, potensi akan terjadinya impeachment terhadap Wakil presiden itu besar sekali dan akan dilakukan oleh Partai-partai politik termasuk di KIM Plus itu,” tuturnya.


Ketika ditanyakan siapakah sosok yang akan dimakzulkan (impeach) ketika hari pelantikan tiba, Ginting menjawab Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.


“Ya Wakil presiden, GRR,” jawabnya.


Kemudian, ia menjelaskan terkait konflik yang terjadi di Filipina dimana eks wakil presiden (Wapres) Filipina, Sara Duterte, mengundurkan diri dari beberapa jabatan yang dipegangnya secara rangkap dalam kabinet pemerintahan, termasuk sebagai Menteri Pendidikan.


Walaupun pada saat itu alasan pengunduran dirinya sebagai Menteri maupun Wakil Satgas masih belum diketahui, namun tak sedikit para pengamat politik Filipina telah memprediksi dan menilai bahwa adanya keruntuhan aliansi keluarga Marcos dan Duterte.


“Perlawanan politik yang dilakukan oleh Sara Duterte, dia melepaskan jabatan Menteri Pendidikan, supaya bisa konsentrasi untuk melawan sang Presiden dan kebetulan di Filipina itu, masa jabatan Presiden 6 tahun, sehingga tidak punya kesempatan lagi Bonbong Marcos untuk melaju ke periode kedua, kecuali dia akan mengubah konstitusi negaranya,” ucapnya.


“Ini cara-cara Sara Duterte melepaskan jabatan Wakil presiden untuk menyiapkan energi yang lebih besar karena memang ada kebijakan-kebijakannya sang ayah waktu jadi Presiden tidak dijalankan oleh Bongbong Marcos nah ini sama juga,” sambungnya.


Ginting memperkirakan bahwa Presiden Prabowo tak akan sepenuhnya menjalankan program-program yang sudah dibentuk dan dijalankan oleh Jokowi.


“Kan ini bendung ini, walaupun dengan itu tadi caranya barangkali mengizinkan Anindya Bakrie menjadi Ketua Umum Kadin, dengan harapan mendapatkan tempat melalui Aburizal Bakrie sebagai Dewan apa di Golkar, tapi Dewannya bukan cuman Ical yang lain juga, dengan tidak mempunyai cantolan politik Jokowi akan lemah sekali,” tandasnya


Sumber: ForumKeadilan

Penulis blog