DEMOCRAZY.ID - Tokoh-tokoh Partai Komunis Indonesia dari kalangan Habaib Ba’alawi dari keturunan Hadramaut Yaman.
“Ketua umum PKI itu Aidit Ba’alawi Muso itu Ba’alawi. PKI yang mana semakin hari kita semakin terang berenderang melihat drama mau menguasai Indonesia ini innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Oleh karena itu kepada kaum Ba’alawi hentikan rencana Anda ini,” kata Raja Dangdut Rhoma Irama.
Rhoma mengatakan, kaum Ba’alawi Ingin menjajah Indonesia dengan memalsukan sejarah dan makam-makam di bumi Nusantara.
“Tujuannya menjajah Indonesia berbagai macam dari pemalsuan kuburan,” tegasnya.
Kata Rhoma, habaib Ba’alawi menyebarkan berbagai doktrin kesesatan yang sangat bertentangan dengan ajaran Islam.
“Doktrin-doktrin sesat kemudian orasi-orasi yang membakar mengadu domba. Asah parangmu, asah celuritmu sana ada PKI, ayo para ulama para kiai. PKI yang mana,” kata Rhoma.
[VIDEO]
Habib Rizieq Shihab Semprot Rhoma Irama: Sudah Tua, Jangan Sampai Suul Khotimah!
DEMOCRAZY.ID - Pendiri Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) ternyata mengikuti siniar (podcast) raja dangdut Rhoma Irama yang membahas tentang nasab Ba'alawi.
Dalam beberapa siniar, Rhoma meragukan nasab habib yang merupakan keturunan Ba'alawi benar-benar tersambung ke Nabi Muhammad SAW.
Bahkan, Rhoma pun mendesak kalangan habib untuk mau tes DNA demi membuktikan jika mereka merupakan keturunan Rasulullah.
Hal itu diucapkan Rhoma, karena ia geram lantaran memiliki pengalaman dengan habib Betawi yang mengajarkan ajaran bertentangan dengan Islam.
Merespons hal itu, HRS menyemprot balik ucapan Rhoma. Meski tidak menyebut nama secara langsung, namun ia mengingatkan Rhoma untuk tidak menebar fitnah di acara siniarnya.
"Jadi baru beberapa hari ini ada tokoh sudah lanjut usia saudara-saudara, tahu-tahu bicara di-podcast-nya seenaknya, habaib ini ada doktrin begini-begitu. Hati-hati, saya nasihati Anda jangan sampai nanti Anda suul khotimah. Umur sudah lebih dari 80 tahun, sudah tua, sudah lanjut usia, jangan sampai suul khotimah takutlah kepada Allah. Ittaqillah," ucap HRS dalam tausiyahnya dikutip di Jakarta, Sabtu (22/6/2024).
Dia meminta kepada orang-orang menyerang kalangan habaib untuk membuktikan diri jika mereka mengajarkan hal-hal keliru kepada umat.
HRS merasa perlu mengingatkan lantaran, ada sebagian kalangan yang melukan tudingan tanpa dasar kepada keturunan Ba'alawi.
"Jadi sekarang ada fitnah, katanya ada doktrin di keluarga para habaib dan B'alawi, di mana bahwa keturunan Nabi itu dosa nggak apa-apa, mau berzina boleh, mau menenggak minuman keras boleh, mau mencuri boleh. Ini fitnah. Ini sekali lagi jaman fitnah nih, lagi zaman medsos, seenaknya mereka fitnah, tidak ada doktrin begitu," ucap HRS.
Dia pun menegaskan, tidak ada ajaran kesesatan dalam lingkungan habaib.
"Saya tak pernah didoktrin ayah saya, kakek saya, paman saya guru-guru saya, dari kalangan ahlul bait, tidak pernah 'ente habib, ente keturunan Nabi mau mabuk gak papa, ndak sholat gak papa, mau zina gak papa'. Tidak ada, bohong itu kalau mengatakan gitu," kata HRS.
Dia menantang siapa pun yang bisa membuktikan habaib mengajarkan kesesatan untuk menunjukkan kepadaanya. HRS siap menghukum habib yang mengajarkan ajaran bertentangan dengan agama Islam.
"Jangan sebar fitnah. Ini zaman fitnah, sampai mereka-mereka yang termakan fitnah. sampai berani menuduh begitu. Mereka bilang ini Ba’alawi ini punya doktrin sesat, anak keturunan didoktrin, kalau mereka tuh boleh berbuat dosa. Fitnah. Karena mengatakan begitu, tunjukkan Ba'alwinya, tunjukkan habibnya, tunjukkan kepada saya," kata HRS geram.
Menurut HRS, justru di kalangan habaib, mereka harus taat kepada ajaran Islam. Jika sampai menyimpang maka hukuman yang diberikan harus dua kali lipat. Karena selain melanggar agama, juga tidak bisa menjaga nama baik ahlul bait.
"Justru kami di kalangan habaib didoktrin, 'ingat kau keturunan Rasulullah, kalau kau berbuat baik dapat pahala dua, kalau berbuat dosa juga dobel'. Kenapa dosanya bisa dobel? Karena satu dosanya untuk perbuatan dosamu, yang kedua dosanya kau sudah mempermalukan nama baik keluarga Nabi," ucap HRS.
Sebelum HRS, Habib Bahar bin Smith (HBS) juga menyemprot Rhoma untuk tidak melontarkan fitnah.
Dia mengingatkan Rhoma agar tidak melemparkan tuduhan tanpa dasar kepada kalangan habaib, yang katanya mengajarkan ajaran sesat.
Ditambah penjelasan BRIN tentang DNA, haplogrup bukan J1 tpi JG ini membuat saya ingin meyakinkan kiai dalam rangka mendudukkan persoalan secara hag dan benar, ini menjadi keresahan umat dan bangsa, ada indikasi bidang agama menimbulkan keresahan
"Makanya saya tanya, siapa habibnya? Di mana, kapan dia ngomong?" kata HBS dengan nada tinggi di depan jamaah dalam video.
"Kalau memang ada habib yang ngomong begitu, saya yang bantai dia di depan Rhoma Irama, saudara-sudara Makanya Rhoma Irama jangan asal fitnah, jaga kau punya mulut jaga kau punya bacot (mulut)," ujar Bahar dengan nada meninggi.
Raja dangdut Rhoma Irama ikut mengomentari terkait polemik habaib di Indonesia yang merupakan nasab Ba'alawi yang memiliki jalur keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW.
Rhoma akhirnya bersuara dengan meragukan garis keturunan itu. Dia juga tidak sependapat jika Wali Songo yang menyebarkan Islam di Indonesia adalah dari kelompok habaib yang asalnya dari Yaman.
"Saya harus mengatakan ini, yang direkomendasikan mayoritas bangsa-bangsa di dunia seperti itu kan. Kemudian saya katakan tadi dalam konteks nasionalisme ini pun ada satu kekhawatiran khususnya yang muncul dari kelompok zuriah Wali Songo," kata Rhoma dalam siniar dengan KH Anas Kurdi dikutip di Jakarta, Kamis (20/6/2024).
"Mereka mengeklaim bahwa Wali Songo itu adalah Ba'alawi, semua habib. Kkonon mereka dibikin kuburan-kuburan palsu yang telah diketahui dan dibongkar. Informasi yang telah kita lihat di media-media sosial. Klaim-klaim ini dibantah keras oleh kelompok Wali Songo bahwa mereka bukan keturunan dari Yaman, bukan dari Arab Yaman," ucap Rhoma menegaskan.
Rhoma menyampaikan, keluarga Wali Songo pun sudah membantah jika mereka bagian dari kelompok Ba'alawi.
Mantan ketua umum DPP Partai Idaman tersebut juga menyentil sosialisasi secara masif yang dilakukan habaib juga keliru.
Dia menggugat anggapan jika tanpa ada habiab, Indonesia tidak merdeka pada 1945. Pun dia tidak percaya, Pangeran Diponegoro merupakan kalangan habaib.
"Wali Songo habaib dan bendera merah putih itu dari habaib, kemudian Garuda dari habaib. Ini artinya ada satu klaim yang jelas mereka mengkooptasi ini. Kalau itu sejarah adalah benar seperti itu, why not? Kalau memang sejarah benar seperti itu adanya kenapa tidak? Kita harus mengakui fakta, tapi ketika itu hanya klaim-klaim yang tidak berdasar, ini astaghfirullahaadzim," ujar Rhoma tidak percaya sumbangsih habaib itu.
Menurut Rhoma, berbagai klaim yang dilakukan kelompok habaib itu akhirnya menimbulkan keresahan di kalangan umat Islam.
Dia pun curiga, keturunan Ba'alawi di Indonesia tidak sekadar ingin mengklaim sebagai keturunan Nabi Muhammad, tapi juga mau mengkooptasi bangsa Indonesia.
Hal itu karena ia mendapatkan informasi, ada habib yang mengeklai, kemerdekaan Indonesia berasal dari kaumnya.
"Seolah manafikan pejuang sesungguhnya, manafikan para wali Allah yang Wali Songo mengislamkan Indonesia jauh sebelum mereka datang ke Indonesia. Ini yang sebenarnya perlu diluruskan sehingga tidak ada lagi keresahan di kalangan umat dan bangsa. Sekali lagi saya berbicara dengan hati yang bersih tanpa kebencian," ucap Rhoma.
Karena itu, Rhoma setuju perlu diadakan tes DNA kepada kelompok Ba'alawi untuk membuktikan mereka benar-benar keturunan Nabi Muhammad. Sayangnya, sekelompok habaib menolak ide tes itu sehingga ia malah curiga dengan mereka.
"Ketika tes DNA mereka menolak, bahkan mengumumkan tes DNA ini haram. Ini kan lebih nambah lagi kecurigaan umat nih bahwa dia tidak mau tes DNA karena takut ketahuan aslinya. Sementara secara internasional telah terdeteksi bahwa Ba'alawi ini dari beberapa pemeriksaan di kalangan mereka yang dari Yaman dan dari sini telah terkonfirmasi haplogrupnya adalah G. Sementara keturunan nabi adalah haplogrupnya adalah J1," kata Rhoma.
Sumber: SuaraNasional