DEMOCRAZY.ID - Mantan pendukung garis keras Presiden Joko Widodo yang juga pernah menjabat Sekjen Pro Jokowi (Projo), Guntur Siregar, angkat bicara terkait peluang PDIP akan mendukung Anies Baswedan pada Pilgub Jakarta 2024 ini. Menurutnya, kedua belah pihak yang sudah saling lirik 2-3 bulan terakhir terutama setelah DPD PDIP DKI Jakarta memasukkan nama Anies sebagai salah satu yang direkomendasikan ke DPP sebagai calon gubernur pada awal Juni lalu, kini semakin menguat untuk bersatu. Pemantiknya adalah aksi borong semua partai yang dilakukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dengan menyisakan PDIP sendirian untuk meloloskan dinasti politik Jokowi. Anies pun dipastikan tidak bisa maju karena tidak memiliki kendaraan politik mengingat sudah ditinggal tiga partai pendukungnya, PKS, PKB, dan NasDem. Sementara PDIP juga tidak bisa mencalonkan karena tidak punya teman koalisi lagi sebab tidak bisa mengusung calon sendirian karena tidak memenuhi ambang batas pencalonan 20 persen kursi di D...
Yakin Menang, Eks Sekjen Projo: PDIP-Anies Dua Kekuatan Yang 'Luar Biasa' di Pilgub Jakarta!
Agustus 25, 2024
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Mantan pendukung garis keras Presiden Joko Widodo yang juga pernah menjabat Sekjen Pro Jokowi (Projo), Guntur Siregar, angkat bicara terkait peluang PDIP akan mendukung Anies Baswedan pada Pilgub Jakarta 2024 ini. Menurutnya, kedua belah pihak yang sudah saling lirik 2-3 bulan terakhir terutama setelah DPD PDIP DKI Jakarta memasukkan nama Anies sebagai salah satu yang direkomendasikan ke DPP sebagai calon gubernur pada awal Juni lalu, kini semakin menguat untuk bersatu. Pemantiknya adalah aksi borong semua partai yang dilakukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dengan menyisakan PDIP sendirian untuk meloloskan dinasti politik Jokowi. Anies pun dipastikan tidak bisa maju karena tidak memiliki kendaraan politik mengingat sudah ditinggal tiga partai pendukungnya, PKS, PKB, dan NasDem. Sementara PDIP juga tidak bisa mencalonkan karena tidak punya teman koalisi lagi sebab tidak bisa mengusung calon sendirian karena tidak memenuhi ambang batas pencalonan 20 persen kursi di D...