POLITIK

Warga Rempang Tak Bisa Maafkan Jokowi: Kami Belum Merdeka!

DEMOCRAZY.ID
Agustus 16, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Warga Rempang Tak Bisa Maafkan Jokowi: Kami Belum Merdeka!



DEMOCRAZY.ID - Warga Pulau Rempang tak bisa memaafkan Presiden Joko Widodo. Hal ini menanggapi pidato kenegaraan Jokowi pada Sidang Tahunan MPR, Jumat (16/8).


Jokowi menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan selama menjabat sebagai Presiden RI. 


Menurutnya, dia telah berupaya memberikan yang terbaik, meskipun tak bisa menyenangkan semua pihak.


Warga Kelurahan Sembulang Kecamatan Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau, menilai permintaan maaf Jokowi tidak cukup meski beribu kali disampaikan.


Mereka menganggap Jokowi telah membuat warga Rempang menderita. Keluarga mereka terpecah belah, kampung mereka digusur akibat Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City.


"Maaf enggak cukup, dia dan kroninya harus hancur seperti hati kami yang hancur, keluarga kami yang terpecah belah, kampung kami yang mereka serang dan segala bentuk intimidasi. Beribu kata maaf tak akan cukup," kata Marsita, warga Kampung Sembulang Pasir Merah kepada CNNIndonesia.com, Jumat.


Dia mengatakan warga Rempang belum merasakan kemerdekaan pada HUT ke-79 Republik Indonesia. 


Sebab menurutnya, kampung mereka dijajah dan dirampas oleh pemerintah demi PSN Rempang Eco City.


Dia mengatakan di saat Jokowi dan para menterinya merayakan Hari Kemerdekaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), sementara itu warga Pulau Rempang masih berjuang mempertahankan kampung leluhur dari kaki-tangan Proyek Rempang Eco City.


"Kami belum merdeka, mereka suka ria di Ibu Kota Nusantara (IKN), warga berjuang untuk kampung halaman," ujarnya.


Warga Rempang lainnya, Nia juga berpendapat serupa. Permintaan maaf Jokowi tidak bisa diterima. 


Dia menilai Jokowi gagal memimpin negara. Nia pun tak bisa percaya dengan semua yang diucapkan Jokowi, termasuk janjinya.


Menurutnya, warga Rempang teraniaya dengan proyek Rempang Eco City. Pemerintah tak memikirkan warga setempat yang tinggal secara turun-temurun selama bertahun-tahun sebelum PSN ada.


Dia menyarankan agar Jokowi segera bertaubat karena selama memipin negara banyak rakyat yang tersakiti.


"Dari dulu Jokowi itu sudah gagal dalam memimpin negara. Semua yang diucapkan Jokowi itu tak ada yang benar termasuk janjinya, semua itu bohong dan saya pribadi tak akan pernah memaafkan Jokowi sampai kapan pun termasuk cawe-cawe atau antek-antek dia," kata Nia dengan nada kesal saat dihubungi pada Jumat petang.


Baik Marsita maupun Nia mengaku tak bersemangat merayakan Hari Kemerdekaan RI pada tahun ini. 


Mereka menilai untuk apa merayakan HUT RI sementara tanahnya sendiri dirampas oleh pemerintah demi PSN Rempang Eco City.


Warga Rempang bahkan hendak memasang bendera setengah tiang pada 17 Agustus 2024, namun niat itu diurungkan demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.


Pada pidatonya yang terakhir kali sebagai Presiden di Sidang Tahunan MPR RI, Jokowi beberapa kali menyampaikan permintaan maaf.


"Saya dan Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma'ruf Amin mohon maaf. Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai. Sekali lagi, kami mohon maaf," kata Jokowi di Sidang Tahunan MPR di Jakarta, Jumat (16/8).


Jokowi mengatakan tugas menjadi presiden dan wakil presiden berat. Dia sudah menyadari hal itu sejak hari pertama mengemban jabatan ini. 


Meski begitu, ia tak menyerah. Jokowi sadar dia tak sendirian menghadapi berbagai tantangan. Dia percaya ada rakyat yang selalu mendukung dan mendoakan.


"Senyum, sapa, dan doa Bapak, Ibu, dan saudara-saudara se-Bangsa se-Tanah Air adalah sumber kekuatan saya," ujarnya.


Sumber: CNN

Penulis blog