POLITIK

Usai ke PKS, Warga Jakarta Akan ke NasDem-PKB Desak Tetap Usung Anies

DEMOCRAZY.ID
Agustus 11, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Usai ke PKS, Warga Jakarta Akan ke NasDem-PKB Desak Tetap Usung Anies



DEMOCRAZY.ID - Puluhan warga yang mengaku berasal dari Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur mendatangi kantor DPP PKS, Minggu (11/8/2024).


Kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi terkait pencalonan Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 Anies Rasyid Baswedan dalam Pilkada 2024 di DKI Jakarta.


Mereka datang di tengah isu penarikan dukungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap Anies Baswedan dalam Pilkada 2024 di Jakarta yang tengah menyeruak di media massa.


Di bawah reklame besar bergambar Anies Baswedan dan Sohibul Iman bertuliskan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta 2024-2029 yang masih terpasang di atas pintu gerbang DPP PKS, mereka membentangkan spanduk bertuliskan "PKS Jangan Tinggalkan Kami. Tetap Dukung Anies Baswedan Gubernur Jakarta".


Satu di antaranya mengaku bernama Joko Wiranto. Ia mempersilakan para warga yang hadir untuk memanggilnya Jokowi.


"Perkenalkan nama saya Joko Wiranto. Jadi Bapak boleh panggil saya Jokowi. Tapi Jokowi yang mendukung Anies Baswedan. Bapak Ibu, saya kebetulan mantan Ketua RW 06 Kelurahan Srengseng Sawah yang ada di bantaran Timur Setu Babakan," kata Jokowi disambut tepuk tangan dan sorak sorai warga lainnya.


Ia mengaku hadir karena sebagai warga pernah merasakan bagaimana nikmatnya masyarakat DKI Jakarta pada saat dipimpin Anies.


Jokowi berharap Anies terpilih kembali sebagai gubernur dalam Pilkada 2024 di Jakarta.


"Saya berharap periode ini Pak Anies menjadi gubernur kembali. Karena saya berharap Setu Babakan yang terbengkalai itu bisa diurusin, bisa menjadi kota wisata yang sebenarnya," kata dia.


Relawan pendukung Anies dari Pejuang ABW, Ibnu, mengatakan sampai saat ini tetap mendukung Anies sebagai gubernur Jakarta setelah memberikan dukungan kepadanya sebagai calon presiden RI dalam Pilpres 2024.


Menurutnya tidak bisa dipungkiri PKS, NasDem, dan PKB mendapatkan kenaikan perolehan suara karena pendukung Anies di Jakarta.


Namun, Ibnu mengaku realistis PKS juga butuh partai lain untuk mengusung Anies dalam Pilkada 2024 di Jakarta mengingat perolehan kursi PKS yang tidak mencukupi untuk mengusung Anies sendirian.


Ia pun masih yakin PKS tengah melakukan gerakan untuk menarik dukungan dari partai lain guna mendukung Anies dalam Pilkada 2024 di Jakarta.


Namun, ia tetap meminta agar PKS tidak meninggalkan Anies dalam Pilkada 2024.


"Saya tidak bisa menggambarkan kebaikan Pak Anies karena memang semuanya sudah baik berada di Pak Anies. Saya hanya ingin mengatakan PKS tolong jangan tinggalkan Pak Anies. Dan itu hak PKS untuk meninggalkan Pak Anies. Tapi saya juga punya hak untuk tidak memilih PKS," kata Ibnu.


Warga Jakarta Selatan yang mewakili emak-emak mengaku khawatir dengan pemberitaan terhadap konsistensi dukungan PKS terhadap Anies.


Ketua Umum DPP RAN Syeikh Ayyub Albinsaid mengatakan program-program dan pembangunan yang dilakukan Anies selama menjadi gubernur terbukti mampu menyejahterakan masyarakat Jakarta.


Akan tetapi, kata dia, sejumlah program tersebut telah dihapus oleh PLT Gubenur yang saat ini menjabat.


"JIS, Formula E, apa yang nggak dibangun? Kampung Bayam. Semuanya. Taman Eco Park. Semua sejahtera masyarakat sejahtera. Hal-hal begini harus ditampilkan lagi. Harus menjadi gubernur lagi, supaya Jakarta lebih cantik lagi, lebih indah lagi karena dipimpin oleh orang yang tepat, Pak Anies Baswedan," kata dia.


Koordinator lapangan sekaligus perwakilan warga dari Jakarta Selatan, Musa juga menyatakan akan mengajak warga mendatangi kantor DPP PKB dan DPP NasDem guna dapat ikut bersama-sama PKS dalam mengusung Anies dalam Pilkada 2024 di Jakarta.


Ia menyatakan kehadirannya guna memberikan semangat kepada PKS dalam mengusung Anies dalam Pilkada 2024 di Jakarta.


"Insya Allah hari ini kami datang ke DPP PKS, mungkin lusa atau beberapa hari lagi kami juga akan mendatangi kantor DPP Nasdem dan DPP PKB serta partai-partai yang ingin mengusung Pak Anies kembali menjadi Gubernur di Pilkada 2024," kata dia.


PKS Kesulitan


Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku kesulitan mencari teman koalisi untuk mendukung Anies Baswedan maju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.


Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta, Khoirudin, Rabu (7/8/2024).


"Kesulitan kami hari ini adalah mendapatkan teman koalisi," kata Khoirudin di DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.


Sampai saat ini, baru PKS yang memberikan Surat Keputusan (SK) resmi dukungan kepada Anies Baswedan-Sohibul Iman (AMAN) di Pilkada.


"Yang lain belum ada," kata dia.


Menurutnya, apabila kondisi tidak segera mendapat teman koalisi, PKS akan merugi dan terkatung-katung.


Bila situasi berlarut-larut, menurutnya secara terpaksa pihaknya bisa memilih rencana lain.


Akan tetapi, dia masih berharap pasangan AMAN di waktu yang tersisa ini sebelum masa pendaftaran mendapatkan teman koalisi untuk maju Pilkada.


Untuk diketahui, PKS pada Pemilihan Legislatif (Pileg) lalu berhasil mendapatkan 18 jatah kursi untuk DPRD Jakarta. Sehingga PKS menginginkan kursi calon wakil gubernur (cawagub).


Tetapi, setelah melakukan komunikasi dengan beberapa partai seperti, PSI, Golkar, dan PDIP untuk berkoalisi, partai politik (parpol) saling mengajukan nama kandidat bakal cawagub.


"Kami kan pemenang, kami kan harus minimal dapat wakil, kalau gubernur enggak dapat, wakilnya harus dapat," kata dia.


"Kalau enggak, apa kata dunia? Apa kata masyarakat? Percuma dong berpartai menang (Pileg Jakarta), gubernur enggak dapat, wakil enggak dapat," jelasnya.


Meski mengaku mengalami kesulitan untuk mengusung pasangan AMAN, tetapi PKS menegaskan akan tetap mempertahankan dan memperjuangkan sampai di detik terakhir menuju pendaftaran paslon.


"Kami bertahan untuk tetap mengusung Sohibul Iman, karena kami menang," tegas Khoirudin.


Selain itu, dia juga menegaskan tidak bisa menerima tawaran parpol lain apabila mensyaratkan bacawagub nya dari partai tersebut.


"Nggak ada gantinya, tetap Sohibul Iman, harus jatah PKS,” tuturnya.


"Sekali lagi, kami nggak bisa (yang lain). Ini harga diri. Simbol politik kami ada di Gubernur atau Wakil Gubernur," tegasnya lagi.


PKS juga mempertimbangkan untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus agar tetap bisa maju Pilkada Jakarta dengan mendukung Ridwan Kamil (RK).


Pengakuan tersebut diungkapkan langsung oleh Juru Bicara (Jubir) PKS, M Kholid.


"Salah satu opsi komunikasi tersebut adalah juga membangun komunikasi politik dengan KIM, di mana RK sebagai calon definitif mereka saat ini. Opsi ini sedang dikaji dan dibahas oleh DPP PKS," ujar Kholid, Rabu (7/8/2024) dilansir Kompas.com.


Isyarat dari Golkar


Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto buka suara soal analisis sejumlah pengamat bahwa Ridwan Kamil (RK) akan melawan kotak kosong atau melawan calon Independen di Pilkada 2024 di Jakarta.


Ia mengisyaratkan Ridwan Kamil melawan Calon Independen.


Karena, menurutnya, apabila ada calon Independen maka tidak akan ada kotak kosong.


"Ya kalau ada calon independen kan berarti tidak ada yang kosong," kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Jumat, (9/8/2024).


Sejumlah pengamat menilai Ridwan Kamil berpotensi menjadi calon tunggal di Pilgub Jakarta 2024 atau paling tidak akan melawan calon Independen yang tidak diusung Partai.


Kondisi tersebut menyusul kabar akan merapatnya sejumlah partai di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendukung pencalonan Ridwan Kamil di Jakarta.


Ia membantah pihaknya menyusun strategi untuk membuat poros calon tunggal di Pilkada Jakarta.


"Tidak ada poros-poros," kata dia.


Selain itu ia juga merespon soal tudingan adanya upaya untuk menjegal Anies Baswedan maju di Pilgub 2024 di Jakarta.


Tudingan tersebut muncul karena sejumlah elite politik di KIM gencar melakukan lobi politik kepada partai di luar koalisi untuk mendukung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.


Untuk diketahui Ketua Umum Gerinda Prabowo Subianto telah menggelar pertemuan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pada Kamis malam 8 Agusutus 2024.


Selain itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga dikabarkan telah bertemu dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh pada Jumat 2 Agustus lalu.


Pengurus teras Gerindra juga dikabarkan telah menggelar pertemuan dengan elite PKS. Pertemuan tersebut dikabarkan membahas dukungan kepada Ridwan Kamil maju di Pilgub Jakarta.


"Engga ada yang jegal-jegal," pungkas Airlangga.


Sumber: Tribun

Penulis blog