DEMOCRAZY.ID - Presiden Jokowi di laman media sosialnya terlihat telah berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN). Namun, cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi menjadi penyebab pembangunan IKN tersendat. Sejumlah cara telah dilakukan untuk memenuhi target pembangunan proyek prestisius Indonesia itu. Mulai dari rekayasa cuaca hingga mendatangkan pawang hujan. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan IKN sering diguyur hujan dalam sebulan terakhir. Untuk itu, pemerintah mengerahkan 4 pesawat modifikasi cuaca. "Tetapi memang harus diakui bahwa hari-hari di sana (IKN) itu hujan terus, bulan lalu itu, 1 bulan ada 8 hari saja yang bisa beroperasi. Sekarang ini kami sudah mengerahkan 4 pesawat untuk TMC (teknologi modifikasi cuaca) pengondisian udara," ujar Budi Karya Sumadi dilansir dari detikNews, Minggu (21/7). Karena belum optimal, cara lain ditempuh. Pawang Hujan dari Banyuwangi pun didatangkan. Berbekal 1.000 dupa dan 3 pucuk Keris, Kanjeng Raden Tumenggu
Tugas Khusus Dari Menteri PUPR, Raden Ilham Diminta Taklukkan Hujan di IKN Dengan 5 Keris dan 1.000 Dupa
Agustus 08, 2024
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Presiden Jokowi di laman media sosialnya terlihat telah berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN). Namun, cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi menjadi penyebab pembangunan IKN tersendat. Sejumlah cara telah dilakukan untuk memenuhi target pembangunan proyek prestisius Indonesia itu. Mulai dari rekayasa cuaca hingga mendatangkan pawang hujan. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan IKN sering diguyur hujan dalam sebulan terakhir. Untuk itu, pemerintah mengerahkan 4 pesawat modifikasi cuaca. "Tetapi memang harus diakui bahwa hari-hari di sana (IKN) itu hujan terus, bulan lalu itu, 1 bulan ada 8 hari saja yang bisa beroperasi. Sekarang ini kami sudah mengerahkan 4 pesawat untuk TMC (teknologi modifikasi cuaca) pengondisian udara," ujar Budi Karya Sumadi dilansir dari detikNews, Minggu (21/7). Karena belum optimal, cara lain ditempuh. Pawang Hujan dari Banyuwangi pun didatangkan. Berbekal 1.000 dupa dan 3 pucuk Keris, Kanjeng Raden Tumenggu