AGAMA POLITIK

Tak Main-Main dan Siap Nekat, Zita Anjani: Kalau Punya Kekuatan Saya Tutup Starbucks di Indonesia!

DEMOCRAZY.ID
Agustus 02, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
POLITIK
Tak Main-Main dan Siap Nekat, Zita Anjani: Kalau Punya Kekuatan Saya Tutup Starbucks di Indonesia!



DEMOCRAZY.ID - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN), Zita Anjani, mengaku mengecam keras keberadaan produk-produk pro-Israel di Indonesia, seperti Starbucks. 


Zita bahkan mengaku memiliki keinginan menutup semua gerai Starbucks di tanah air.


Ia pun mengaku bakal melakukannya apabila memiliki kekuatan yang bisa mengatur soal pembukaan gerai kafe.


"Saya kalau punya kekuatan saya tutup (Starbucks) se-Indonesia," ujar Zita di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2024).


Zita menilai menutup seluruh gerai Starbucks bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan. Asalkan, ada keinginan kuat dari pemangku kebijakan.


Apalagi dengan ditutupnya Starbucks, maka bisa memberikan dampak positif kepada produk kopi lokal. 


Putri Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas itu menilai para konsumen bakal beralih membeli kopi selain Starbucks.


"Saya beneran enggak main-main saya orangnya nekat," pungkasnya.


Zita sebelumnya juga sudah buka suara soal kontroversi dirinya yang sempat mengunggah foto kopi starbucks di depan kakbah saat melaksanakan umrah di Tanah Suci Makkah, Arab Saudi. 


Untuk pertama kalinya ia bercerita soal polemik ini di depan awak media.


Zita mengatakan, sebelum melaksanakan umroh dirinya sudah mengetahui soal pemboikotan produk tersebut karena terafiliasi dengan zionis Israel. 


Apalagi berita soal ini juga berseliweran di sosial media hingga dibaca oleh keponakan dan cucunya.


"Jadi saya justru banyak diedukasi sama anak-anak yg dibawah umurnya 10 tahun. Apa itu boikot, kenapa boikot, produk apa aja yang di boikot," ujar Zita di Gedung DPRD DKI, Kamis (1/8/2024).


Kemudian, ia mengaku kaget ternyata gerai kopi Starbucks malah banyak berdiri di Makkah dan Madinah. Selama umrah, ia juga mengaku tak pernah membeli kopi tersebut.


"Dimana-mana Starbucks. Bahkan ketika saya nginep di hotel, kartu hotelnya logonya logo Starbucks," jelasnya.


Hingga suatu hari, Zita dan keluarganya ditawari kopi oleh pihak restoran usai makan bersama. Namun, ia kembali terkejut karena yang datang malah kopi Starbucks.


"Makanya saya foto, karena saya marah sebenarnya, saya foto kopi itu, di caption (instagram) saya tulis 'lagi makan malem dikasih kopi, menurut kalian gimana'," tuturnya.


Ia mengaku tak berniat mencari sensasi dengan mengunggah foto itu. Justru sebaliknya, hal ini merupakan bentuk protes kepada pemerintah Arab Saudi yang seharusnya juga ikut memboikot Starbucks.


"Lagi marah saya makanya saya posting. Cuman secara pagam. Saya berusaha jelaskan, tapi ya sudah nggak apa-apa. kadang-kadang kan hanya waktu yang bisa menjelaskan," sesalnya.


Namun, yang terjadi malah Zita dihujat karena dianggap mendukung produk yang diboikot masyarakat Indonesia. 


Ia pun mengaku hingga sekarang masih merasa trauma setiap melihat gerai Starbucks.


"Saya sampai hari ini jadinya agak-agak trauma kalau ngeliat Starbucks. Saya sampai bingung di mal-mal masih aja rame Starbucks di Indonesia," pungkasnya.


Sumber: Suara

Penulis blog