POLITIK

Sejarawan JJ Rizal Kritik Jokowi Soal Istana Bau Kolonial: Nasionalisme Sempit!

DEMOCRAZY.ID
Agustus 14, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Sejarawan JJ Rizal Kritik Jokowi Soal Istana Bau Kolonial: Nasionalisme Sempit!



DEMOCRAZY.ID - Sejarawan JJ Rizal mengkritik pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut Istana Kepresidenan di Jakarta dan Bogor berbau kolonial.


JJ Rizal menilai pernyataan Jokowi itu menunjukkan nasionalisme yang sempit dan picik.


"Klaim Pak Jokowi tentang Istana Negara, Istana Merdeka, dan Istana Bogor yang bau kolonial karena bekas istana Gubernur Jenderal kolonial Belanda merupakan menunjukkan nasionalisme sempit, picik, cupet," kata Rizal saat dihubungi, Selasa (13/8) malam.


Menurutnya, justru bangunan-bangunan dari masa kolonial seperti istana, dijaga dan digunakan oleh para presiden sebelumnya, karena untuk menjelaskan kolonialisme telah ditaklukkan oleh nasionalisme.


Rizal mengatakan bahkan dari gedung-gedung kolonial itu lahir pemuda-pemuda perintis nasionalisme, misalnya Stovia.


"Dari ibu kota kolonial lahirlah bangsa Indonesia, negara Indonesia. Ibu kota kolonial dengan gedung-gedungnya diubah Sukarno jadi ibu kota nasional, gedungnya dijadikan museum agar jadi mesin pengingat kejahatan kolonial dan budayanya yang bejat jahat," ujarnya.


Ia juga mengatakan istana ditempati agar Presiden Indonesia selalu ingat untuk tidak sekali-kali lupa cita-cita nasionalisme.


"Apalagi sampai kembali ke negara kolonial dengan budayanya yang penuh korupsi, kolusi, nepotisme, eksploitasi dan represi. Istana, museum dari bangunan kolonial adalah pengingat bahwa kolonialisme itu pikiran bukan bangunan," katanya.


Pernyataan Jokowi itu dianggap berbahaya karena bisa mengundang vandalisme terhadap situs sejarah yang dilindungi UU Cagar Budaya. 


Kemudian berpotensi disalahpahami, sekaligus jadi legitimasi untuk menghancurkan situs sejarah kolonial karena dianggap bau kolonial.


"Pecat aja yang nulis pidato Bapak, memalukan omong sejarah paling dasar saja keliru, Gubernur Jenderal Baron Van Imhof itu bukan Gubernur Jenderal Belanda tapi Gubernur Jenderal VOC. Belanda atau Belanda itu negara, sedang VOC, perusahaan dagang persis pemerintahan Bapak," katanya.


Sebelumnya, Presiden Jokowi menyinggung Istana Kepresidenan di Jakarta dan Bogor yang merupakan bekas warisan zaman Belanda.


Ia menyebut Istana Negara Jakarta sempat dihuni pemerintah kolonial pada masa kepemimpinan Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten.


Kemudian di Istana Merdeka Jakarta dihuni oleh Gubernur Jenderal Johan Wilhelm van Lansberge. Serta Istana Kepresidenan di Bogor dihuni oleh Gubernur Jenderal GW Baron van Imhoff.


"Jadi bau-baunya kolonial, selalu saya rasakan, setiap hari dibayang-bayangi," kata Jokowi dalam video yang diunggah kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (13/8).


Jokowi ingin Indonesia memiliki gedung Istana negara yang merupakan hasil produk anak bangsa melalui pembangunan Istana di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kalimantan Timur.


Sumber: CNN

Penulis blog