DEMOCRAZY.ID - KPU telah mengesahkan pasangan Calon Gubernur Jakarta dan Calon Wakil Gubernur, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto, untuk berkontestasi pada Pilgub mendatang. Mereka maju lewat jalur independen.
Artinya, mereka telah memenuhi syarat yakni pemenuhan formulir dukungan, dengan bukti minimal 618.968 KTP.
Tapi, persoalan muncul. Ketika dicek di situs resmi KPU, banyak warga yang dicatut KTP nya untuk mendukung pasangan tersebut.
Beberapa menumpahkan kekesalannya, hingga Polda Metro Jaya pun mempersilakan masyarakat untuk lapor jika ada yang KTP yang dicatut untuk mendukung Dharma dan Kun.
Seperti apa kisahnya, berikut kumparan rangkum:
Banyak Warga Kesal KTP nya Dicatut Dukung Dharma Pongrekun
Pengecekan ini dimulai warga setelah ramai di media sosial, terkait pencatutan KTP untuk mendukung Pongrekun.
Beberapa warga lainnya, seperti Luthfi, Jon dan Syifa mulai mengecek KTP mereka. Hasilnya, benar, KTP mereka dicatut.
"Buka KPU.go.id terus masuk infopemilu lalu ada bagian pojok kanan atas, masuk tahapan pemilihan lalu cek dukung bakal calon. Nah, itu masukin NIK, di situ ada nama gua di situ ditulis mendukung," kata Luthfi, warga Lenteng Agung, saat dihubungi Jumat (16/8).
Sementara Syifa mengaku sempat didatangi Bawaslu dan KPU. Mereka mengkonfirmasi tentang dukungan kakak ipar Syifa, Leo, kepada Pongrekun.
"Kebetulan dia (kakak ipar) nggak di rumah, dia kerja kurir tiap hari keliling. Orang KPU itu minta tolong video call Mas Leo sama bapakku. Aku di atas enggak ngeh ada tamu tiba tiba ramai nyuruh VC kakak aku. Kata petugas, kita mau verifikasi calon independen gubernur DKI jakarta," ujarnya.
Petugas juga menunjukkan data yang mereka punya. Dari data tersebut, tertera bahwa Leo mendukung Pongrekun.
"Di sini tertulis mendukung, nah saya mau verifikasi mendukung bener nggak. Kakak ipar aku dengan direkam orang KPU. Diterangkan bagaimana, kok ada data mendukung, bener enggak," tuturnya.
Ternyata, tak hanya Leo, petugas juga menunjukkan data bahwa Leo, dan Syifa sekeluarga mendukung Pongrekun.
Sementara Jon, warga Sunter, Jakarta Utara juga mengalami nasib serupa. Ia juga tau kisruh pencatutan itu dari sosial media.
Ia mengecek NIK nya di situs KPU, dan namanya pun tercatat sebagai salah satu pendukung Pongrekun.
"Ya saya kesal, lah. kenal enggak sama si Dharma ini tiba-tiba diklaim sudah kasih dukungan," tutur Jon.
Ia mencoba untuk menarik dukungan. Tapi, proses pencabutan itu berbelit-belit. Jon harus melewati banyak proses bila ingin lapor, mulai isi form hingga selfie dengan KTP.
"Di website KPU itu ada tombol untuk melaporkan bahwa saya gak memberi dukungan. Tadinya mau buat laporan bahwa saya tidak mendukung, tapi ternyata prosesnya ribet. Kudu isi form, foto dengan KTP segala macem, jadi belum sempat dilakukan (lapor)," ungkap Jon.
Anak Anies Dicatut KTP-nya untuk Dukung Pongrekun
Eks gubernur Jakarta Anies Baswedan bercerita soal KTP kedua anaknya dicatut untuk mendukung calon independen Pilgub Jakarta Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto. Keduanya adalah Mikail Azizi Baswedan dan Kaisar Hakam Baswedan.
Di sisi lain, KTP-nya aman, tidak dicatut.
"Alhamdulillah, KTP saya aman. Tapi KTP dua anak, adik, juga sebagian tim yang bekerja bersama ikut dicatut masuk daftar pendukung calon independen :)," kata Anies di akun X-nya dikutip Jumat (16/8).
Nama Berganti Usai KTP Dicatut Dukung Pongrekun
Beberapa warga Jakarta dicatut KTP nya untuk mendukung calon gubernur Jakarta dari jalur independen, Dharma Pongrekun. Tapi, ada pula yang dicatut dan nama yang tertera di KTP nya berubah.
Ketika mendengar heboh pencatutan KTP, seorang warga mencoba mengecek lewat situs KPU dengan memasukkan NIK nya. Ia terkejut, ketika nama yang tertera berubah, Melanti Raini.
"Saya tidak pernah dengar nama Dharma-Kun sebelumnya sama sekali. Kaget hari ini baca berita, tahu-tahu katanya lolos jalur independen. Lalu saya lihat ada berita-berita kalau banyak yang KTP-nya dicatut untuk dukung paslon tersebut," kata dia, Jumat (16/8).
"Saya lihat link di kumparan, langsung saya coba cek di web. Saya kaget waktu lihat nama saya kenapa jadi Melanti Raini. Tapi nomor KTP dan data punya saya," sambungnya.
Polda Metro Akan Layani Laporan Warga yang Namanya Dicatut Dukung Dharma Pongrekun
Polda Metro Jaya mempersilakan warga yang merasa dirugikan namanya dicatut untuk mendukung calon independen Pilgub Jakarta yakni Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto agar melapor.
"Polda Metro Jaya berkomunikasi dengan stakeholder, bekerja sama, silakan apabila ada yang merasa dirugikan membuat laporan ke instansi terkait," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam, di Polda Metro Jaya, Jumat (16/8).
Menurut Ade, masyarakat dapat membuat laporan polisi apabila merasa dirugikan dan merasa ada unsur pidana.
Lebih lanjut, dia mengimbau masyarakat agar dapat lebih berhati-hati dalam menggunakan data pribadi.
"Apabila ada yang dirugikan secara pidana, dapat membuat laporan polisi ke Polda Metro Jaya atau menghubungi 110, itu call center gratis yang bisa cepat direspons oleh petugas kami," ujar dia.
Bagi warga Jakarta yang ingin mengecek apakah KTP-nya dicatut atau tidak, bisa klik tautan ini: https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilihan/cek_pendukung
Sumber: Kumparan