PDIP Tuding Jokowi Tiru Edgar Hoover: 'Sandera Lawan Politik Dengan Kasus'

DEMOCRAZY.ID - Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus menuding Presiden Joko Widodo menggunakan tangan-tangan kekuasaan untuk menyandera lawan politik.

"Tidak ada presiden sejak zaman Reformasi yang bermimpi menggunakan aparat penegak hukum dari atas sampai ke bawah, menggunakan instrumen birokrasi dari atas sampai ke bawah, menggunakan kasus hukum untuk menyandera partai partai politik," ujar Deddy dalam diskusi bertajuk "26 Tahun Reformasi Dihancurkan Presiden RI Jokowi" di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2024).

Deddy menilai, bila dahulu era Presiden Soeharto hukum adalah panglima, kini justru hukum menjadi alat politik. 

"Siapa yang bisa membantah itu sekarang, hukum adalah alat politik," kata Deddy.

Jokowi menurutnya tidaklah pintar dan jenius sebagaimana anggapan banyak pihak.

"Menurut saya yang membedakan Jokowi dari presiden lain adalah Jokowi presiden paling nekat dalam sejarah," kata Deddy.

Deddy lantas mengkaitkan sikap Jokowi dengan mantan Direktur FBI Edgar Hoover, dimana menggunakan hukum untuk menyandera lawan poltik.

"Saya takutnya Pak Jokowi ini terinspirasi sama Edgar Hoover mantan direktur FBI, yang menyimpan kasus semua petinggi di Amerika sehingga dia bisa kendalikan. Saya yakin itu yang ada di tangan Pak Jokowi sehingga semau bisa disetel," tuturnya.

"Itu kenapa selama selama rezim Pak Jokowi ini, kasus korupsinya malah lebih gila-gilaan dibanding yang lain. Bandingkan saja jumlah menterinya yang masuk korupsi dengan era presiden-presiden lainnya," lanjut dia.

Hal ini yang kemudian menurutnya membuat banyak partai politik secara gamblang berani mengumumkan siapa figur di Pilkada 2024.

"Jadi kalau sekarang orang bingung menentukan calon kepala daerah di Jawa Tengah, di DKI, di mana-mana, karena kita sedang dalam kondisi seperti orde baru, state of fear (Negara dengan rasa takut)," kata dia.

Sumber: Inilah