'Misteri T Lenyap di Tangan Polisi'
Anggota Komisi III DPR Didik Mukrianto menyoroti Kepala BP2MI Benny Rhamdani yang kini mengaku tidak mengetahui pengendali judi online inisial T. Dia menyayangkan lantaran Benny Rhamdani justru membuat kegaduhan.
"Pemerintah diharapkan dapat memastikan bahwa semua pejabat publik berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat dan transparan, serta menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga pemerintah," kata Didik dalam keterangannya, Jumat (9/8/2024).
Didik menilai ketidakakuratan informasi dari pejabat publik dapat berakibat fatal bagi citra lembaga pemerintah. Apalagi, kata dia, antara Benny dan pihak kepolisian terkesan saling menyalahkan.
"Pejabat pemerintahan jangan buat gaduh dengan pernyataan dan kebijakannya karena akan membingungkan masyarakat. Bagaimana rakyat mau percaya kalau pemimpin negaranya malah gaduh sendiri," tukas Didik.
Sementara itu, dia juga bicara lebih jauh soal pemberantasan judi online. Dia meminta pemerintah untuk lebih serius memberantas hal ini.
"Pemberantasan judi online ini harus diselesaikan dengan prioritas di tingkat Hulu. Tangkap dan tindak tegas para bandar, beking, influencer judi online. Pemerintah melalui kewenangannya harus cepat dan tegas untuk menutup semua situs serta akses digital yang menjadi akses judol secara tegas, masif dan berkelanjutan," ujar Didik.
"Masalah judi online terus berlarut-larut dan sudah sangat meresahkan, apalagi anak-anak juga banyak menjadi korban. Negara tidak boleh main-main dalam menyelesaikan masalah judi online," sambungnya.
Didik menyoroti kondisi saat ini di mana belum ada sanksi tegas yang dilakukan Pemerintah dalam memberantas judi online. Padahal, lanjut dia, judi online merupakan tindak pidana.
"Bersihkan institusi negara dari segenap perilaku menyimpang para oknum aparat dan oknum pejabatnya. Jangan ada ruang toleransi sedikitpun kepada oknum aparat yang terlibat judi online," tegas Didik.
"Ini bukan hanya moral hazard dalam perspekti moral dan etika, tapi lebih jauh dari itu yaitu kejahatan atau tindak pidana," imbuh Legislator dapil Jawa Timur IX tersebut.
Lebih lanjut, Didik menegaskan judi online telah merusak etika bangsa. Apalagi saat ini sudah banyak anak-anak dan remaja yang ikut terbawa pada tren judi online.
"Kami di Komisi III DPR sangat prihatin dengan penegakan hukum judol yang masih belum maksimal. Kami melihat judi online ini seperti fenomena gunung es," jelas Didik.
Benny Rhamdani Ngaku Tak Tahu Sosok T
Sebelumnya, Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menyebut Benny Rhamdani tidak sekalipun menyebut siapa sosok T selama diperiksa Bareskrim Polri. Benny, kata Djuhandhani, tidak bisa menjawab ketika ditanya siapa sosok T.
"Kemudian kami pertanyakan terkait inisial T, yang bersangkutan tidak bisa menjawab siapa itu Mr T," sebut Djuhandhani.
Tak sekadar itu, Benny bahkan sempat meminta maaf. Dia meminta maaf karena tidak mengetahui sosok T yang sempat ia sebut.
"Yang bersangkutan menjelaskan, kami tidak tahu dan kami mohon maaf karena belum pernah diberikan keterangan kepada penyidik siapa itu inisial T," kata Djuhandhani.
Selain itu, Djuhandhani mengatakan Benny juga berencana menyampaikan permohonan maaf melalui media kepada publik.
"Dan tadi yang bersangkutan menyampaikan kami akan mohon maaf langsung melalui media tapi lebih lanjut silakan tanyakan kepada beliau, itu saja," jelas Djuhandhani.
Tomy Winata dan Tommy Hermawan Korban Hoax Benny Rhamdani
Bareskrim Polri diminta mendalami motif dibalik pernyataan Benny Rhamdani, Kepala BP2MI yang menggegerkan jagat nasional tentang inisial T, sebagai pengendali judi online di Indonesia, yang kebal hukum yang tak pernah kunjung ditangkap. Pernyataan itu disampaikan (23/7/2024) di sela acara Pengukuhan Kawan Pekerja Migran Indonesia Wilayah Sumatera Utara yang berlangsung di Medan.
Penyidik Polri perlu mengungkap motif untuk menemukan mens rea, termasuk mendalami kemungkinan terjadinya dugaan percobaan blackmail atau chantage dibalik pernyataan itu.
“Kasus ini tidak boleh menguap begitu saja. Harus ada pertanggungjawabannya. Apalagi telah menimbulkan gosip liar, yang mengakibatkan sejumlah tokoh yang berinisial T menjadi korban fitnah dan Trial By The Press, termasuk dalam hal ini Tomy Winata dan Tommy Hermawan Lo. Jangan sampai orang-orang yang punya nama depan T tersinggung dan menggeruduk Benny. Jangan sampai juga pemeran film Tom ang Jerry meradang” ujar Jerry Massie, Direktur Political dan Public Policy Studies (P3S) kepada wartawan di Jakarta, Jumat (9/8/2024).
“Ada nama Teddy, Teguh, Tessy dan banyak nama Tommy jadi saudara Benny jangan sembarangan menyebut nama huruf awal nama, ” tambanya.
Pada kesempatan yang berbeda, Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, menyebut Benny Rhamdani yang menjabat Wakil Ketua Umum DPP Hanura itu tidak menyebut sekalipun siapa sosok T selama dua kali pemeriksaan. Tidak sekadar itu Benny bahkan sempat meminta maaf karena tidak mampu menjawab siapa sosok T dan telah membuat gaduh.
Sebelumnya, didepan acara Pengukuhan Kawan Pekerja Migran Indonesia Wilayah Sumatera Utara yang berlangsung di Medan, Benny Rhamdani, Kepala BP2MI dengan lantang saat rapat di Istana Negara, di hadapan Presiden Joko Widodo, Panglima TNI, Menkoplhukam, dan para Menteri, menyatakan Mr. T sebagai pengendali judi online di Indonesia, yang kebal hukum yang tak pernah kunjung ditangkap.
Sontak pernyataan itu menjadi viral di medsos sekaligus menimbulkan tudingan yang dialamatkan kepada Tommy Winata dan Tommy Hermawan Lo sebagai sosok Mr. T yang dimaksud. Media massa dan media sosisial telah terlanjur “menghukum” keduanya sebagai pengendali judi online di Indonesia.
Anggota Komisi III DPR RI dari FPDIP, Trimedya Panjaitan mengaku kecewa terhadap perubahan pernyataan Benny Rhamdani selaku pejabat negara yang telah hancur kredibilitasnya. “Saya meminta Polri mengusut dengan benar karena 270 rakyat Indonesia sudah dikelabuinya,” ujarnya.
Siapa Sosok Tommy Hermawan Lo?
Tommy Hermawan Lo, komisaris PT. Kontek Aja, adalah sosok seorang pemuda kreatif. Ia berperan besar membangun Dewa United, sebuah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Indomilk Arena, Kecamatan Kelapa, Dua Tangerang Selatan, Prov. Banten.
Sejak didirikan pada tanggal 22 Februari 2021 silam, klub ini akhirnya berhasil masuk promosi ke tingkat rangking tertinggi sepak bola Indonesia. Menjadi tim baru di MPL ID S 12, terjadi tatkala Mobile Legends Professional League (MPL) Indonesia mengumumkan kedatangan tim baru di musim ke-12, yaitu Dewa United Esports yang juga miliknya. Dengan hadirnya Dewa United Esports, itu membuat banyak penggemar terkejut, sehingga akibatnya banyak yang mencari tahu sosok dari Tommy Hermawan Lo.
Profil Tommy Hermawan Lo menjadi fenomenal. Merupakan sosok dibalik promosi Dewa United untuk tampil di Liga 1 musim 2022/2023. Mengakhiri musim 2021/2022 dengan menempati peringakat ketiga, Dewa United pun sudah memegang akses untuk debut digelaran Liga 1 pada musim 2022/2023.
Sebelumnya Dewa United sendiri masih bernama Martapura Dewa United, hingga akhirnya Tommy Hermawan Lo mengakuisisi klub tersebut dan merubah nama menjadi Dewa United. Meskipun terbilang anyar, klub ini berhasil tampil apik pada musim debutnya di Liga 2 Indonesia.
Puncaknya adalah ketika Dewa United berhasil menang 1-0 merebut tempat ketiga di Liga 2 Indonesia 2021 kontra PSIM Yogyakarta di Stadion Pakansari, Bogor, pada Desember 2021 lalu. Nah dari hasil tersebut pun berhasil melahirkan tiket promosi ke kasta tertinggi, yaitu Divisi Utama Liga 1.
Kemudian dengan kedatangan tim baru di MPL ID S12 oleh Tommy Hermawan Lo, itu nyatanya juga menjadi salah satu faktor jumlah prize pool bisa naik.
Ini karena hadirnya Dewa United Esports memang cukup mengejutkan para penggemar, apalagi ini semakin jelas setelah resmi dikonfirmasi oleh Moonton selaku developer game Mobile Legends Bang Bang. Ia membangun training center di Pagedangan, Tangerang dan Megamendung, Bogor.
Sumber: TEMPO