DEMOCRAZY.ID - Presiden Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan terakhir di penghujung masa jabatannya.
Ia akan lengser pada 20 Oktober dan dilanjutkan oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden.
Jokowi menyampaikan permohonan maaf dari dalam lubuk hatinya.
Ia meminta masyarakat membuka pintu maaf jika pemerintahannya bersama Wapres Ma'ruf Amin selama 5 tahun terakhir belum maksimal.
"Oleh sebab itu, di penghujung masa jabatan ini, izinkan saya menyampaikan suara nurani terdalam kepada Bapak, Ibu, Saudara-Saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air, kepada seluruh rakyat Indonesia, tidak terkecuali satu pun," kata Jokowi di Gedung DPR, Senayan, Jumat (16/8).
"Saya dan Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin mohon maaf. Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai. Sekali lagi, kami mohon maaf," tambah dia.
Eks Gubernur Jakarta ini menegaskan, dirinya dan Ma'ruf Amin serta Kabinet Indonesia Maju sudah berusaha maksimal agar bisa menyejahterakan rakyat.
"Ini adalah yang terbaik, yang bisa kami upayakan bagi rakyat Indonesia, bagi bangsa dan negara Indonesia," ucap Jokowi.
"Saya tahu bahwa hasil yang kita capai pada saat ini belum sepenuhnya tuntas mencapai hasil akhir, belum sepenuhnya sesuai dengan harapan dan keinginan Bapak Ibu semua," tambah dia.
Meski begitu, Jokowi yakin dan percaya dengan persatuan dan kerja sama serta keberlanjutan yang terjaga, Indonesia sebagai negara yang kuat dan berdaulat akan mampu melompat dan menggapai Indonesia Emas 2045.
Sumber: Kumparan