DEMOCRAZY.ID - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar demonstrasi di Kawasan Patung Kuda Monas, Jakarta Pusat, pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Dalam aksi itu, KAMMI mengusung tema Sidang Rakyat, Matinya Demokrasi di Tangan Jokowi "Catatan Kelam Satu Dekade Pemerintahan Jokowi".
Ketua Pengurus Pusat KAMMI Ahmad Jundi Khalifatullah dalam salah satu poin orasinya meminta Presiden Joko Widodo tidak memaksakan pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN.
"Meminta Presiden Jokowi tidak memaksakan pembangunan IKN," kata Jundi di atas mobil komando pada Kamis malam, 15 Agustus 2024.
KAMMI mengecam keputusan Jokowi menggelar perayaan HUT ke-79 RI di IKN yang dianggap tidak memiliki keprihatinan dan kepedulian terhadap kondisi ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Jundi mengatakan, dibawanya influencer ke IKN hingga pelaksanaan upacara di IKN tidak menutupi fakta bahwa pembangunan IKN itu lebih lambat dari yang direncakan pemerintah.
"Sangat terlihat ambisi ingin melaksanakan upacara di IKN, meskipun banyak persiapan yang kurang matang dan dikebut. Itu menandakan sudah ugal-ugalan di akhir pemerintahan presiden," kata Jundi.
Sebelumnya, kritikan soal pembangunan IKN ini juga pernah dilayangkan politikus PDIP Djarot Saiful Hidayat.
Merespons kritikan tersebut, Staf Khusus Presiden, Grace Natalie, mengatakan pembangunan IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, itu tidak dipaksakan sama sekali.
“Silakan Pak Djarot datang sendiri ke IKN. Kalau hanya melihat dari jauh, sangat mungkin tidak akurat. Bahaya, banyak info menyesatkan. Hati-hati bisa kepleset,” kata Grace dikonfirmasi Tempo melalui pesan singkat pada Kamis, 11 Juli 2024.
Sumber: Tempo