DEMOCRAZY.ID - Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN) memiliki desain yang unik di mana terdapat rangka yang membentuk sebuah sayap yang lebar dan berlapis.
Kemudian pada tengahnya terdapat kepala Garuda yang merunduk sebagai penyempurna dari sayap-sayap tersebut. Banyak yang mempertanyakan maksud dari desain Burung Garuda tersebut.
Perancang Istana Garuda IKN, Nyoman Nuarta menjelaskan terdapat dua arti dari desain garuda tersebut. Salah satunya adalah Burung Garuda sebagai Lambang Negara yang melindungi bangsa Indonesia.
"Kalau Garuda ngedongak, sombong dong. Terserah lah itu image orang. Saya buat sayapnya itu memeluk seperti melindungi," beber Nyoman seperti dikutip dari Antara, Senin (12/8/2024).
Desain Istana Garuda ini adalah hasil kreasi orisinalnya. Sebelum mengerjakan proyek di IKN, Nyoman sudah terlibat dalam pembuatan monumen-monumen penting di Indonesia, salah satunya adalah Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali.
"Saya ini bekerja tidak ada urusan dengan politik. Saya berpikir terhadap bangsa saya, supaya punya harga diri, maka dari itu desain ini enggak ada niru-nirunya. Itu betul-betul dari hati kita, enggak ada niru-nirunya supaya kita punya harga diri. Itu perlu anak anak muda harus begitu, jangan ATM (amati tiru modifikasi) terus," paparnya.
Bukan hanya mendesain, Nyoman juga memastikan selama pembangunannya tidak ada bentuk tanah di IKN yang berubah. Dia ingin kondisi alam di sana dipertahankan seperti awal.
"Kan itu di bukit tuh. Tadinya memang di bukit. Itu saya nggak bongkar, saya nggak memperbolehkan untuk membongkar (bukitnya)," ujarnya lagi.
Maka dari itu, pada saat membangun Istana Garuda ini, lokasinya berada di perbukitan. Dia ingin bukit tersebut tidak berubah. Alhasil, lokasi Istana Garuda terlihat cukup tinggi.
Nyoman mengatakan tinggi Istana Garuda mencapai 44 meter dari jalan dan 88 meter dari permukaan laut. Secara keseluruhan, ketinggian dari istana ini mencapai 70 meter dari puncak bangunan Garuda.
"Tingginya kurang lebih dari jalan itu 44 meter, tapi dari permukaan laut itu 88 meter. Ditambah ketinggian 70 meter dari Garuda itu," sebutnya.
Lalu, tebing di sekitar Istana Garuda juga akan mengalami penghijauan yakni ditanami berbagai tanaman untuk menciptakan suasana asri dan sejuk.
Ruang tunggu di dalam istana juga dirancang seperti melayang. Posisinya berada di antara tebing setinggi 30 meter dan langit-langit setinggi 30 meter.
Ruang tunggu tamu akan terasa sejuk meskipun tanpa penggunaan AC. Angin-angin masuk dan keluar melalui celah-celah sayap garuda.
"Jadi nyaman karena panas bisa drop drastis. Misalnya di luar 35 derajat celsius, di dalam itu bisa 24 derajat celsius. Jadi (bisa) turun banget panasnya," jelasnya.
Kemudian, terkait komentar netizen terkait desain Istana Garuda yang disebut mistis dan gelap, Nyoman menerima segala kritik tersebut.
Menurutnya itu adalah opini masing-masing orang. Namun, dia meminta opini tersebut bersifat konstruktif dan tidak dikaitkan dengan isu agama.
"Nanti yang ngomong-ngomong saya mau tanya, dia sudah pernah berbuat apa? Kalau bikin ruko aja, nggak usah ngomonglah. (Tapi) bikin sesuatu yang pantas dilihat secara nasional maupun internasional," ucapnya.
Sumber: Detik