DEMOCRAZY.ID - Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo membocorkan bagaimana Gibran Rakabuming Raka memulai kariernya di dunia politik. Putra sulung presiden Jokowi itu memulai semuanya dari Wali Kota Solo.
Gatot mengungkapkan bagaimana peran Jokowi membantu putranya hingga melobi Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri untuk mendapatkan rekomendasi PDIP di Pilkada Solo.
"Tiba-tiba aturan ini sudah baku di PDIP tidak bisa dirubah lagi, yang bisa merubah hanya satu, Ketum Megawati," ujarnya.
Awalnya kata Gatot, PDIP sudah mengeluarkan rekomendasi kepada Teguh dan Sugeng sebagai usungan PDIP di Pilkada Solo. Tetap manuver Jokowi mengubah semuanya.
"Saya sedikit mereview bagaimana kejadian di Solo ketika itu PDIP Solo sudah matang dan melaporkan kepada pusat bahwa wali kotanya adalah Teguh dan Sugeng wakilnya," katanya dikutip dari Channel YouTube Refly Harun, Senin (26/8/2024).
Karena saat itu, Jokowi masih menjadi anak kesayangan dari Megawati, maka tiket yang awalnya untuk Teguh dan Sugeng kemudian dalam sekejap berpindah ke putra sulung sang Presiden.
"Ini saya dapat dari tokoh PDIP. Pak Jokowi datangi ibu Mega dan meminta supaya Gibran jadi wali kota, karena ibu Mega sayang Jokowi yang sudah proses pun dibatalkan," bebernya.
Lanjut Gatot, hal yang sama juga dilakukan oleh Jokowi di Medan. Menurutnya, dari kondisi seperti ini, PDIP bisa diacak-acak dengan seorang petugas partai
"Sama juga kejadian hari ini, kan pertama kali Jokowi lingkarannya menginisiasi 3 periode, termasuk Cak Imin, Airlangga, La Nyalla, Bahlil, hingga Bamsoet," urainya.
Untung saja kata Gatot, Megawati menolak upaya tiga periode dari Jokowi karena melanggar konstitusi negara.
"Untung ada Ibu Mega yang mengatakan tidak bisa, konstitusi menyatakan seperti itu," jelasnya.
[VIDEO]
Sumber: Fajar