DEMOCRAZY.ID - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut Istana Kepresidenan Jakarta dan Bogor berbau kolonial menjadi sorotan publik. Pernyataan itu disampaikan saat menjamu para kepala daerah di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN). Jokowi bercerita Istana Negara digunakan oleh Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten. Lalu Istana Merdeka dipakai Gubernur Jenderal Johan Wilhelm van Lansberge. Adapun Istana Kepresidenan di Bogor, kata Jokowi, pernah dipakai oleh Gubernur Jenderal GW Baron van Imhoff. "Jadi bau-baunya kolonial, selalu saya rasakan, setiap hari dibayang-bayangi," ucap Jokowi di Istana Negara, IKN, Selasa (13/8). Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana membaca sejumlah poin komunikasi politik dari pernyataan Jokowi tersebut. Pertama, ia menilai Jokowi ingin mengukir citra baik terhadap pembangunan istana baru di IKN. Hal itu ia lakukan dengan melabeli istana-istana lama sebagai buatan kaum penjajah. "
DEMOCRAZY.ID - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut Istana Kepresidenan Jakarta dan Bogor berbau kolonial menjadi sorotan publik. Pernyataan itu disampaikan saat menjamu para kepala daerah di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN). Jokowi bercerita Istana Negara digunakan oleh Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten. Lalu Istana Merdeka dipakai Gubernur Jenderal Johan Wilhelm van Lansberge. Adapun Istana Kepresidenan di Bogor, kata Jokowi, pernah dipakai oleh Gubernur Jenderal GW Baron van Imhoff. "Jadi bau-baunya kolonial, selalu saya rasakan, setiap hari dibayang-bayangi," ucap Jokowi di Istana Negara, IKN, Selasa (13/8). Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana membaca sejumlah poin komunikasi politik dari pernyataan Jokowi tersebut. Pertama, ia menilai Jokowi ingin mengukir citra baik terhadap pembangunan istana baru di IKN. Hal itu ia lakukan dengan melabeli istana-istana lama sebagai buatan kaum penjajah. "