HOT NEWS HUKUM TRENDING

Apa Kabar Dugaan Penyelundupan 5,3 Juta Ton Bijih Nikel ke China? Nama Airlangga dan Bobby Terseret!

DEMOCRAZY.ID
Agustus 21, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
HUKUM
TRENDING
Apa Kabar Dugaan Penyelundupan 5,3 Juta Ton Bijih Nikel ke China? Nama Airlangga dan Bobby Terseret!



DEMOCRAZY.ID - Masih ingat dugaan penyelundupan bijih nikel ke China sebanyak 5,3 juta ton periode 1 Januari 2020-Juni 2022 yang macet di tangan KPK? 


Bisa jadi karena ada menteri dan kepala daerah yang dekat dengan Presiden Jokowi. Siapa dia?


Dalam diskusi dari bertajuk 'Jejak Bahlil dan Kepentingan Istana dalam Pusaran Korupsi Tambang Nikel Abdul Gani Kasuba' di Jakarta, Rabu (21/8/2024), ekonom senior Faisal basri menyebut nama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Bobby Nasution, menantu Jokowi.


Kedua nama itu, kata Faisal didapatkannya dari internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 


"Saya ketemuan dengan KPK, dishare kepada saya, terkuak adanya aktivitas penyelundupan (bijih nikel). Ada dua nama yakni Airlangga dan Bobby Nasution. Lainnya tidak hapal. Ada jenderal bintang berapa, saya lupa," papar Faisal.


Informasi ini, lanjut Faisal, sempat dikonfirmasi kepada pihak Kemenko Kemaritman dan Investasi (Marves). 


Data penyelundupan bijih nikel ke China itu, sempat dibantah Deputi bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto.  


"Menurut Seto, staf Pak Luhut, yang diselundupkan bukan bijih nikel tetapi bijih besi dari Kalimantan Utara. Tapi saya tanyakan ke Kejagung dan KPK untuk cek lagi, perusahaannya (importir) memang bisnisnya bijih besi tapi selundupkan bijih nikel," terang Faisal.


Masih menurut Faisal, Presiden Jokowi memberlakukan larangan ekspor bijih nikel sejak 2020. 


Tujuannya bagus demi menumbuhkan hilirisasi nikel yang memberikan nilai tambah signifikan untuk negara.


Ada keanehan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tidak adanya ekspor bijih nikel selama 2020-2023. 


Namun, berdasarkan data Bea Cukai China, negeri Tirai Bambu itu mengimpor bijih nikel asal Indonesia sebesar 3,4 juta ton (2020); 0,8 juta ton (2021) dan 1,1 juta ton (2022).


"Dengan informasi ini, menguatkan Bobby Nasution punya relasi dengan bisnis nikel. Memperkuat dugaan kasus izin tambang nikel di Maluku Utara menyeret Istana," kata Faisal.


Sebelumnya, Koordinator Supervisi (Korsup) Wilayah V KPK, Dian Patria mengatakan, penyelundupan 5,4 juta ton bijih nikel ke China sepanjang 2020-Juni 2022, menimbulkan kerugian negara sekitar Rp575 miliar. 


“Ya (dugaan kerugian negara sementara Rp 575 miliar) dari Januari 2020 sampai dengan Juni 2022,” ujar Dian, Jumat (23/6/2023).


Dian menduga, bijih nikel itu bersumber dari Sulawesi dan Maluku Utara (Malut). 


Meski demikian, KPK masih perlu mendalami lubang tambang mana saja yang menjadi asal ekspor ilegal itu. 


“Mesti pendalaman,” ujar Dian.



Sumber: Inilah

Penulis blog