DEMOCRAZY.ID - Pegiat media sosial (Medsos) Permadi Arya alias Abu Janda, mengungkap keresahannya terkait isu penindasan terhadap umat minoritas di Indonesia.
Abu Janda menegaskan tidak akan mendukung perjuangan rakyat Palestina selama masih ada ketidakadilan terhadap umat minoritas di tanah air.
“Makanya pak, saya sebagai muslim, sudah bersumpah tidak mau mendukung Palestina,” ujar Abu Janda saat berada dalam sebuah gereja, dikutip dari video unggahan akun X @SammiSoh, Senin (12/8/2024).
Abu Janda menekankan pentingnya konsistensi dalam membela hak asasi manusia.
“Kenapa? Karena di negeri sendiri masih ada “Zionis syariah” yang menindas umat Kristen pak,” cetusnya.
Baginya, tidak masuk akal untuk mengecam penindasan di luar negeri sementara di dalam negeri sendiri masih terdapat penindasan terhadap umat minoritas.
“Munafik bagi saya pak, kalau saya membela penindasan di seberang lautan, sementara di negeri sendiri kaum saya sendiri menindas ummat minoritas,” tandasnya.
Terima kasih, Mas Permadi Arya. Anda satu2nya muslim yg berani berbicara kebenaran. pic.twitter.com/NsUzEyiMDa
— Pemerhati Hukum Emperan (@SammiSoh) August 11, 2024
Belum lama ini, sebuah video yang menampilkan pembubaran ibadah umat Kristiani di sebuah rumah di Balaraja, Kabupaten Tangerang, telah viral di Medsos.
Hal itu sontak mengundang perhatian publik dan memicu diskusi tentang toleransi beragama di Indonesia.
Dalam video yang beredar pada Maret 2023 tersebut, tampak sekelompok warga berkerumun di depan sebuah rumah yang dinarasikan sebagai tempat ibadah.
Beberapa petugas kepolisian terlihat sudah berada di lokasi, mengamankan situasi.
Narasi dalam video menyebutkan bahwa warga sekitar membubarkan prosesi ibadah umat Kristiani yang berlangsung di rumah tersebut.
Selain itu, umat yang beribadah diminta untuk membuat surat pernyataan agar tidak mengadakan ibadah lagi di tempat itu.
Dalam video, seorang wanita terlihat membacakan surat pernyataan, “Mulai hari ini tidak akan mengadakan ibadah atau kebaktian lagi di rumah saya tinggal. Demikian surat pernyataan ini saya buat tanpa ada paksaan dari pihak manapun,” katanya.
Sumber: Fajar