DEMOCRAZY.ID - Donald Trump diduga melakukan kebohongan, melebih-lebihkan, dan menakut-nakuti sejumlah pihak selama bercakap dengan miliarder Elon Musk di platform media sosial X, Senin (12/8). Obrolan antara kedua pria tersebut, yang satu adalah calon presiden dari Partai Republik dan yang lainnya adalah orang terkaya di dunia, adalah upaya terbaru Trump untuk menarik perhatian para pemilih karena Wakil Presiden Kamala Harris terus mendapatkan dukungan di hari-hari awal pencalonan presidennya dari Partai Demokrat. Musk, yang telah mendukung Trump, mengatakan acara tersebut dimaksudkan untuk memberi orang-orang "rasa" seperti apa mantan presiden tersebut saat ia melakukan percakapan santai. "Sulit untuk mendapatkan suasana hati ketika orang-orang tidak berbicara dengan cara yang normal," kata Musk. Berikut adalah lima momen penting dari percakapan mereka. 1. Trump mengulangi kebohongannya tentang krisis migran di perbatasan selatan Mantan presiden tersebut juga pe...
DEMOCRAZY.ID - Donald Trump diduga melakukan kebohongan, melebih-lebihkan, dan menakut-nakuti sejumlah pihak selama bercakap dengan miliarder Elon Musk di platform media sosial X, Senin (12/8). Obrolan antara kedua pria tersebut, yang satu adalah calon presiden dari Partai Republik dan yang lainnya adalah orang terkaya di dunia, adalah upaya terbaru Trump untuk menarik perhatian para pemilih karena Wakil Presiden Kamala Harris terus mendapatkan dukungan di hari-hari awal pencalonan presidennya dari Partai Demokrat. Musk, yang telah mendukung Trump, mengatakan acara tersebut dimaksudkan untuk memberi orang-orang "rasa" seperti apa mantan presiden tersebut saat ia melakukan percakapan santai. "Sulit untuk mendapatkan suasana hati ketika orang-orang tidak berbicara dengan cara yang normal," kata Musk. Berikut adalah lima momen penting dari percakapan mereka. 1. Trump mengulangi kebohongannya tentang krisis migran di perbatasan selatan Mantan presiden tersebut juga pe...