Catatan Naniek S Deyang:
Presiden kaget, Kapolri kaget ketika disebut Mr T dibalik judi Online. Napa kaget? Apa pura-pura kaget, bukannya dia dari jaman baheula merusak Indonesia dengan menjadi Godfather judi di Indonesia?
Bukannya dari uang judinya mengalir kemana-mana ya? Ke partai, membiayai politik, mengendalilan berbagai institusi hukum, makanya seumur hidupnya dia tidak tersentuh hukum!
Manusia ini sudah merusak mental seluruh rakyat Indonesia, bisnisnya merusak lingkungan, suka mencaplok lahan rakyat kecil, tapi mengapa dari presiden jaman Pak Harto sampai sekarang tidak tersentuh hukum???
Karena semua instansi yang berkait hukum jadi "babu"nya semua. Petingginya selalu menghamba pada dia!! (Salah satu naga 9)
Jadi kalau pada kaget saya kira hanya pura-pura aja deh. Halo apa kabar Satgas judi online? Kok gak kedengaran lagi gerakannya? Pasti gak berani menyentuh Godfather-nya ya??? Ya nggaklah nyenggol dikit saja, data rakyat di-adul-adul!
Maaf Indonesia masih dibawah bajingan para naga, dan bajingan para politikus begundal yang kong kali kong dengan para naga..
Bikin Jokowi Kaget, Sosok Inisial T Diduga Pengendali Judi Online RI
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengaku sudah pernah melaporkan sosok inisial T yang diduga pengendali bisnis judi online di Indonesia kepada Presiden Joko Widodo hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Benny menyebut hal tersebut ia sampaikan dalam Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Negara.
Ia bahkan menyebut presiden dan kapolri kaget usai diberitahu sosok inisial T yang berada di balik bisnis judi online di Indonesia.
"Boleh ditanya kepada Menko saat itu Pak Mahfud MD. Presiden kaget, Pak Kapolri kaget, agak cukup heboh rapat terbatas saat itu," ujar Benny dalam sambutannya pada Pengukuhan dan Pembekalan Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia (KAWAN PMI) di Kota Medan, Selasa (23/7).
Benny menjelaskan sosok berinisial T tersebut berhasil terungkap setelah pihaknya mengusut kasus penempatan ilegal ke negara Kamboja.
Hasilnya, kata dia, WNI yang berada di Kamboja kerap dipekerjakan dalam praktik judi online.
Ia bahkan menyebut terjadi perubahan tren tingkat pendidikan korban penempatan ilegal ke Kamboja.
Benny menyebut mayoritas korban di Kamboja merupakan lulusan SMA, S-1, hingga S-2.
"Saya menyatakan di depan Presiden, Panglima TNI, dan Kapolri, 'sebetulnya sangat mudah untuk menangkap siapa aktor dibalik bisnis judi online di Kamboja dan siapa aktor dibalik scaming online'," jelasnya.
"Saya cukup menyebut inisial T aja paling depan, yang kedua enggak perlu saya sebut. Ini saya sebut di depan Presiden," imbuhnya.
Benny mengatakan sosok berinisial T tersebut juga sudah dikenal secara umum.
Ia bahkan menyebut sosok tersebut sampai saat ini tidak pernah bisa diproses hukum oleh pemerintah.
"Orang ini adalah orang yang selama Republik ini berdiri mungkin tidak bisa disentuh oleh hukum," jelasnya.
Oleh sebab itu, Benny menilai sudah saatnya pemerintah mengambil tindakan tegas dengan menangkap para bandar serta dalang dibalik penempatan ilegal dan judi online.
"Saatnya negara mengambil tindakan tegas, tidak hanya menyeret para calo, kaki tangan tapi mampu hukum menyentuh para bandar para tekong," tegasnya.
"Mereka yang kita kategorikan sebagai penjahat. Penjual anak bangsa yang mengambil keuntungan dan pestapora dari bisnis haram perdagangan manusia," imbuhnya.
Sumber: CNN