AGAMA TRENDING

Usai Kontroversi Foto Bareng Presiden Israel, Akun IG Zainul Maarif Digembok, Kritik Pemboikotan

DEMOCRAZY.ID
Juli 15, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
TRENDING
Usai Kontroversi Foto Bareng Presiden Israel, Akun IG Zainul Maarif Digembok, Kritik Pemboikotan



DEMOCRAZY.ID - Foto bersama lima warga Nahdlatul Ulama (NU) bertemu Presiden Israel, Isaac Herzog memicu kontroversi di kalangan umat Islam di Indonesia, khususnya dalam lingkungan NU sendiri.


Adapun foto tersebut memicu kontroversi karena pada saat ini Israel dinilai sebagai pelanggar hak asasi manusia setelah menggempur habis-habisan Gaza.


Dalam foto kontroversial itu, salah satu warga NU yang berfoto adalah cendekiawan bernama Zainul Maarif.


Dia tampak berada di tengah dengan mengenakan jas berwarna abu-abu, berpeci hitam, dan bercelana hitam serta bersebelahan langsung dengan Isaac Herzog.


Bahkan, fotonya bersama dengan Isaac Herzog turut diunggahnya di akun Instagram pribadinya, @zenmaarif.


Selain itu, dalam takarir yang dituliskanya di unggahannya tersebut, Maarif mengakui bahwa dirinya dan empat warga NU lainnya menggelar pertemuan dengan Isaac Herzog.


Dia menuturkan adanya diskusi antara Herzog dan rombongan terkait konflik Hamas-Israel.


Maarif juga mengungkapkan bahwa pertemuan dengan Herzog turut membahas soal hubungan antara Indonesia-Israel.



Ia pun turut mengkritik pemboikotan yang dilakukan oleh sejumlah pihak untuk mengecam tindakan penyerangan Israel ke Gaza.


"Saya bukan demonstran, melainkan filsuf agamawan. Alih-alih demonstrasi di jalanan dan melakukan pemboikotan, saya lebih suka berdiskusi dan mengungkapkan gagasan."


"Terkait konflik antara Hamas-Israel, dan relasi Indonesia-Israel, saya bersama rombongan berdialog langsung dengan Presiden Israel, Isaac Herzog (yang duduk dengan dasi biru) di Istana Sang Presiden. Semoga hasil terbaik yang dianugerahkan untuk kita semua," tulisnya dalam unggahan foto pertemuannya dengan Herzog.


Namun, pasca viralnya foto tersebut, akun Instagram Maarif langsung digembog.


Di sisi lain, selain Maarif, empat warga NU lain yang bertemu dengan Herzog adalah Gus Syukron Makmun, Dr. Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.


PBNU Sebut Pertemuan dengan Presiden Israel Bukan atas Nama Organisasi


Di sisi lain, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyesalkan bertemunya lima Nahdliyin dengan Presiden Israel Isaac Herzog.


Kunjungan itu dinilai sebagai tindakan orang yang tak memahami geopolitik, tak mengerti kebijakan NU secara organisasi, serta perasaan seluruh warga NU.


Ketua PBNU, Savic Ali menyebut bahwa kelima warga NU tidak atas nama organisasi.


"Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan," kata Savic dalam keterangan di laman resmi NU, Minggu (14/7/2024) malam.


Savic menilai, meskipun mengatasnamakan kunjungan pribadi, mereka dikenal sebagai warga dan bahkan aktivis NU, dan itu akan memperburuk citra NU di mata publik.


Padahal, sikap PBNU dan Nahdliyin sangat jelas sampai saat ini, yaitu berdiri di sisi Palestina dan mengecam agresi militer Israel.


"Israel sampai saat ini tak mengakui Palestina dan terus melakukan agresi militer yang memakan ribuan korban jiwa. Israel masih menjatuhkan bom dan peluru kepada warga Palestina. Korbannya banyak sekali, warga sipil," kata dia.


Savic menegaskan PBNU saat ini sedang berkomunikasi intensif dengan Palestina untuk membahas situasi terkini.


Kritik juga datang dari Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam) PBNU masa khidmah 2022-2027 Ulil Abshar-Abdalla.


Ia angkat bicara terkait kunjungan lima orang Nahdliyin tersebut.


“Saya secara pribadi mengecam dengan keras keberangkatan lima anak NU ke Israel baru-baru ini,” kata Ulil dikutip dari akun media X pribadinya, Minggu malam (14/7/2024).


Dia menegaskan kunjungan itu tidak bisa diterima dengan alasan apapun. Ulil pun menyebut bahwa kunjungan itu merupakan kunjungan pribadi yang bukan disponsori NU.


“Di tengah kebrutalan Israel saat ini, kunjungan ke Israel, apalagi bertemu dengan Presiden Israel, adalah tindakan yang tidak bisa diterima. Mereka berangkat atas nama pribadi, bukan NU,” tambahnya.


Sumber: Tribun

Penulis blog