DEMOCRAZY.ID - Konglomerasi Salim melalui PT Moya Indonesia diketahui memimpin proses produksi air minum di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku.
Berdasarkan informasi yang diterima Bisnis dari sumber yang terlibat dalam proyek SPAM Sepaku di IKN, Moya diketahui akan menjadi eksekutor penyediaan air minum tersebut.
"Pelaksanaan proses produksi pada IPA dipandu atau dipimpin langsung oleh Moya," sebut salah satu poin dalam informasi yang diterima pada Selasa (23/7/2024).
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Danis H. Sumadilaga mengatakan hingga saat ini belum ada tender untuk penunjukkan badan usaha yang akan mengoperasikan jaringan distribusi air minum di IKN.
Dia menuturkan, untuk pendistribusian air minum dari SPAM Sepaku ke IKN masih akan dilakukan oleh kontraktor. Dia menyebut hal tersebut masih menjadi tanggung jawab kontraktor.
Kendati demikian, Danis tidak mengonfirmasi terkait dengan adanya keterlibatan Moya dalam pendistribusian air minum di IKN tersebut.
Mengutip Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR, lelang proyek pembangunan jaringan distribusi utama (JDU) dan jaringan distribusi pembagi (JDP) Sub-WP 1B dan 1C SPAM Sepaku Tahap 1 memiliki nilai Rp271,22 miliar.
Lelang proyek tersebut diketahui dimenangkan oleh PT Brantas Abipraya (Persero) dengan penawaran Rp252 miliar. Dalam tender tersebut, tidak terdapat nama PT Moya Indonesia.
"Adhi Karya dan Berantas Abipraya JO [sebagai operator]," katanya kepada Bisnis, Rabu (25/7/2024).
Pengaliran air minum sebelumnya telah diujicoba dari Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) Sepaku menuju reservoir induk IKN yang berada di titik tertinggi sejak Sabtu (20/7/2024) sampai dengan Senin (22/7/2024).
Uji coba tersebut ditinjau langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono selaku Plt Kepala OIKN didampingi Wamen ATR/BPN selaku Wakil Kepala OIKN Raja Juli Antoni.
Adapun, SPAM Sepaku terdiri atas IPA berkapasitas 300 liter per detik, pipa transimisi 16 km, reservoir dan pipa distribusi 22 km.
SPAM Sepaku tahap I ditargetkan akan melayani Kantor dan Istana Presiden, Kemensetneg, Paspampres, kompleks Kemenko 1,2,3, dan 4, Amphiteather, Galeri, Service Area, Hunian ASN, Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM) dan fasilitas umum lainnya seperti hotel, sekolah, pertokoan dan rumah sakit.
"Ini air minum, bukan hanya air bersih. Air dari keran di apartemen dan rumah di IKN langsung dapat diminum. Kami terus mengecek kualitas airnya sebelum masuk ke reservoir. Kita berharap air minum ini sudah dapat dimanfaatkan pada beberapa hari ke depan," kata Basuki.
Moya dan Tender Air Minum di IKN
Sumber lain di lingkungan Moya menyebutkan bahwa saat ini masih dalam tahap pretender pengelolaan SPAM di IKN. Menurutnya, Moya bakal bersaing dengan Almar Water Solutions asal Spanyol dan perusahaan dari Prancis.
Namun, dia optimistis Moya bakal menjadi pengelola penyediaan air bersih di IKN.
“Kemungkinan timeline-nya di Oktober,” ujarnya.
Irwan Dinata, Managing Director Moya Holding, menyampaikan bahwa saat ini belum ada tender pengelolaan SPAM Sepaku di IKN.
“Kami belum mendengar ada tender di IKN,” ujarnya.
Saat ditanya apakah terlibat Moya dalam proyek SPAM Sepaku di IKN, dia menyampaikan, “Kita lihat nanti.”
Di lain pihak, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja tidak merespons saat dikonfirmasi terkait dengan keterlibatan Moya pada proyek pendistribusian air minum di IKN.
Sumber: Bisnis